26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gara-gara Cepak, Siswi Dipecat

DISKRIMINASI dialami oleh gadis cilik asal Virginia, Amerika Serikat ini. Anak berusia delapan tahun itu dikeluarkan
dari sekolahnya karena pihak sekolah tidak mau menerima murid perempuan yang rambutnya terlalu pendek sehingga kurang feminin.

Sunnie Kahla, itulah nama gadis cilik itu, dimasukkan kakek dan neneknya ke sekolah Timberlake Christian Schools, di Virginia. Sehari-harinya dia bergaya dengan sepatu sneakers, baju olahraga dan berambut pendek. Caranya berpenampilan ini kemudian menjadi masalah.

Pihak sekolah mengirimkan surat yang menyebutkan Sunnie tidak bisa lagi melanjutkan sekolah di TCS. “Kecuali Sunnie dan juga keluarganya memahami bahwa Tuhan telah menciptakan dia menjadi seorang perempuan sehingga seharusnya dia berdandan dan bersikap seperti perempuan seperti identitas yang diberikan Tuhan padanya. Sehingga kami merasa TCS bukanlah tempat yang tepat untuk pendidikannya,” begitu isi surat dari pihak sekolah seperti dikutip Huffington Post.

Surat dari pihak sekolah itu membuat kecewa Doris dan Carroll Thompson, kakek dan nenek yang mengadopsoi dan membesarkan Sunnie. Sepengetahuan mereka, gadis cilik itu sama seperti anak-anak perempuan lainnya meskipun rambutnya pendek.

Gara-gara surat dari sekolah TCS tersebut, Sunnie kini melanjutkan pendidikannya di sekolah lain. Namun hal itu tidak disukainya. “Dia menangis setiap pagi saat harus naik bus. Dia menangis saat pulang karena ingin kembali ke sekolah lamanya bersama teman-temannya,” ujar Doris.

Menurut Doris lagi, Sunnie benar-benar tidak mengerti dengan alasan pihak sekolah yang mengatakan dia membuat bingung murid lainnya mengenai jenis kelaminnya. Kepada sang nenek, Sunnie bilang ‘aku anak perempuan, aku anak perempuan’. Selama di sekolah, Sunnie juga bersikap seperti perempuan.

“Bagaimana mungkin kamu memberi label pada seorang anak, berusia delapan tahun. Mendiskriminasikan seorang anak delapan tahun? Seharusnya ini tidak terjadi,” sesal Carroll. (bbs/val)

DISKRIMINASI dialami oleh gadis cilik asal Virginia, Amerika Serikat ini. Anak berusia delapan tahun itu dikeluarkan
dari sekolahnya karena pihak sekolah tidak mau menerima murid perempuan yang rambutnya terlalu pendek sehingga kurang feminin.

Sunnie Kahla, itulah nama gadis cilik itu, dimasukkan kakek dan neneknya ke sekolah Timberlake Christian Schools, di Virginia. Sehari-harinya dia bergaya dengan sepatu sneakers, baju olahraga dan berambut pendek. Caranya berpenampilan ini kemudian menjadi masalah.

Pihak sekolah mengirimkan surat yang menyebutkan Sunnie tidak bisa lagi melanjutkan sekolah di TCS. “Kecuali Sunnie dan juga keluarganya memahami bahwa Tuhan telah menciptakan dia menjadi seorang perempuan sehingga seharusnya dia berdandan dan bersikap seperti perempuan seperti identitas yang diberikan Tuhan padanya. Sehingga kami merasa TCS bukanlah tempat yang tepat untuk pendidikannya,” begitu isi surat dari pihak sekolah seperti dikutip Huffington Post.

Surat dari pihak sekolah itu membuat kecewa Doris dan Carroll Thompson, kakek dan nenek yang mengadopsoi dan membesarkan Sunnie. Sepengetahuan mereka, gadis cilik itu sama seperti anak-anak perempuan lainnya meskipun rambutnya pendek.

Gara-gara surat dari sekolah TCS tersebut, Sunnie kini melanjutkan pendidikannya di sekolah lain. Namun hal itu tidak disukainya. “Dia menangis setiap pagi saat harus naik bus. Dia menangis saat pulang karena ingin kembali ke sekolah lamanya bersama teman-temannya,” ujar Doris.

Menurut Doris lagi, Sunnie benar-benar tidak mengerti dengan alasan pihak sekolah yang mengatakan dia membuat bingung murid lainnya mengenai jenis kelaminnya. Kepada sang nenek, Sunnie bilang ‘aku anak perempuan, aku anak perempuan’. Selama di sekolah, Sunnie juga bersikap seperti perempuan.

“Bagaimana mungkin kamu memberi label pada seorang anak, berusia delapan tahun. Mendiskriminasikan seorang anak delapan tahun? Seharusnya ini tidak terjadi,” sesal Carroll. (bbs/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/