BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Polisi Thailand kemarin (26/3) dikagetkan dengan temuan benda aneh. Yaitu, ratusan kulit anjing yang dikemas dalam beberapa tas. Polisi menemukan tas tersebut tergeletak di hutan Sakon Nakhon yang berbatasan dengan Laos. Di samping tas tersebut, ada tumpukan tulang-tulang anjing. Kulit anjing itu mungkin hendak diselundupkan untuk dipakai sebagai makanan atau pengganti produk-produk yang terbuat dari kulit. Misalnya, sarung tangan golf.
“Kulit-kulit ini akan diputihkan dan dikeringkan. Sebagian akan dikirim penyelundup ke negara-negara lain untuk dipakai sebagai sarung tangan golf,” ujar petugas unit khusus penyelundupan dan perdagangan bagian hewan kepolisian Thailand Lamai Sakolpitak. Selain itu, kulit anjing bisa digunakan sebagai bahan drum. Sakalopitak menegaskan, perdagangan bagian tubuh anjing di Thailand maupun luar negeri dilarang.
Temuan itu mungkin berhubungan dengan dua pabrik yang baru digerebek polisi. Pabrik tersebut menggunakan kulit anjing sebagai bahan baku utamanya. “Beberapa orang mungkin takut jika kami menemukan kulit anjing di rumah mereka. Jadi, mereka membuang (kulit anjing) tersebut begitu saja,” tegasnya. (AFP/sha/c15/dos)
BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Polisi Thailand kemarin (26/3) dikagetkan dengan temuan benda aneh. Yaitu, ratusan kulit anjing yang dikemas dalam beberapa tas. Polisi menemukan tas tersebut tergeletak di hutan Sakon Nakhon yang berbatasan dengan Laos. Di samping tas tersebut, ada tumpukan tulang-tulang anjing. Kulit anjing itu mungkin hendak diselundupkan untuk dipakai sebagai makanan atau pengganti produk-produk yang terbuat dari kulit. Misalnya, sarung tangan golf.
“Kulit-kulit ini akan diputihkan dan dikeringkan. Sebagian akan dikirim penyelundup ke negara-negara lain untuk dipakai sebagai sarung tangan golf,” ujar petugas unit khusus penyelundupan dan perdagangan bagian hewan kepolisian Thailand Lamai Sakolpitak. Selain itu, kulit anjing bisa digunakan sebagai bahan drum. Sakalopitak menegaskan, perdagangan bagian tubuh anjing di Thailand maupun luar negeri dilarang.
Temuan itu mungkin berhubungan dengan dua pabrik yang baru digerebek polisi. Pabrik tersebut menggunakan kulit anjing sebagai bahan baku utamanya. “Beberapa orang mungkin takut jika kami menemukan kulit anjing di rumah mereka. Jadi, mereka membuang (kulit anjing) tersebut begitu saja,” tegasnya. (AFP/sha/c15/dos)