SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Dua orang guru tewas dan tiga warga lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang melibatkan 3 unit truk dan sepeda motor di Jalan Siantar-Parapat, Kabupaten Simalungun, Selasa (1/4).
Kedua korban tewas yakni Rispati Siallagan (23) warga Jalan Sawi, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, dan Ramlan Simamora (53) warga Kampung Tempel, Kelurahan Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun. Keduanya tewas setelah sepeda motor yang mereka tumpangi tertimpa truk yang terbalik.
Kanit Laka Polres Simalungun, Iptu Alsem Sinaga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.15 WIB. Dimana saat itu, tiga unit truk, bernomor polisi BA 9907 DU, BK 9837 TL dan Cold Diesel BK 8134 CP, datang dari arah Parapat menuju Siantar.
“Awalnya ada kenderaan umum yang rusak. Truk BA 9907 DU memotong, dan diduga tiba-tiba remnya blong sehingga tidak bisa dikendalikan sopir,” katanya.
Truk yang diketahui dikemudikan Adi tersebut kemudian hilang kendali dan menabrak truk yang ada di depannya dan truk kedua menabrak truk ketiga yang berhenti dan terbalik setelah menghantam pohon Mahoni di pinggir jalan sampai tumbang.
Dua korban yang datang dari arah Pematangsiantar menuju Parapat dengan tujuan hendak mengajar di SMA Negeri Tiga Dolok ini turut tertabrak dan tertimpa truk. “Dari arah berlawanan dua korban yang sedang mengendarai sepeda motor datang, dan ikut ditabrak lalu tertimpa truk,” ucap Iptu Alsem Sinaga.
Korban Ramlan tewas sesaat mendapat pertolongan, sedangkan Rispati sempat mendapat perawatan di Rumah sakit Vita Insani Pematangsiantar, namun nyawanya tidak tertolong.
Katanya, selain korban tewas, Adi supir truk juga menderita luka parah dan saat ini dirawat di RS Vita Insani Siantar. Kini, Sat Lantas Polres Simalungun sudah meminta keterangan dari kondektur truk dan dua sopir lainnya. Tiga truk dan sebuah sepeda motor telah diamankan petugas laka lantas.
MOTIVASI TERAKHIR RISPATI
Rispati Siallagan (23), salah seorang korban tewas atas kecelakaan, meninggalkan kenangan mendalam kepada teman-teman kepengurusannya di Pemuda Pemudi GKPI Kelurahan Tomuan.
Karena pada Senin (31/3), dari pagi hingga sekira pukul 19.30 WIB, Rispati yang merupakan ketua PP GKPI Kelurahan Tomuan bersama para anggotanya membuat pesta penyambutan Jubelium ke 50 di Gereja GKPI Kelurahan Tomuan.
Demikian disampaikan, Andrew Sirait (25) yang merupakan wakil Rispati di pengurus PP GKPI, sekaligus teman karib Rispati. Menurutnya sebelum meninggal, diacara penyambutan jubelium itu, Rispati sempat memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Rispati memotivasi para pengurus PP GKPI untuk lebih giat lagi dalam beroganisasi dan memiliki solidaritas yang kuat agar tidak bisa digoyang oleh siapapun.
“Aku ingat kali wajahnya saat memberikan kata sambutan ini, dan aku masih ingat betul kata-kata motivasi yang disampaikannya kepada ku sebagai wakilnya selain dari kata sambutan itu,” ujar Andrew.
Dikatakan Andrew, adapun kata Motivasi yang diberikan Rispati, adalah kata-kata agar aku bisa mengembangkan organisasi itu lebih maju lagi, dan lebih dipandang. Karena Rispati mengaku kepadanya akan diangkat menjadi Majelis di PP GKPI tersebut.
“Aku tak menyangka ia akan pergi meninggalkan kami begini cepat. Tapi, kami semua berdoa agar dia (Rispati) diterima di sisi Tuhan,” harapnya.
Teman Rispati di pengurus PP GKPI, Lewik Nababan yang merupakan Pelatih Paduan Suara PP GKPI Kelurahan Tomuan, mengaku sering tertawa bersama dengan pengurus PP GKPI lainnya.
Dikatakan Lewik, bahwa sebelum Rispati meninggal, Rispati hanya sempat tertawa-tawa bersama mereka pengurus PP GKPI usai acara Penyambutan Jubelium tersebut. (mag1/smg/bd)