26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Likas, Mendobrak Budaya Batak Karo

Atiqah Hasiholan
Atiqah Hasiholan

SUMUTPOS.CO – Aktris pemeran watak Atiqah Hasiholan akan kembali bermain film. Kali ini istri Rio Dewanto itu akan beradu akting dengan Vino G Bastian dalam film garapan Sutradara Rako Prijanto berjudul 3 Nafas Likas.

Dalam film itu, Atiqah yang berdarah Batak akan berperan sebagai sosok perempuan Batak Karo. Meski sama-sama berdarah Batak, Atiqah mengaku bukan berasal dari Karo.

Jadi, untuk mendalami budaya Batak Karo, dia tetap belajar dan menggali nilai-nilai budaya yang ada di sana. ’’Saya tertarik dengan tokoh Likas. Karena dia perempuan Batak Karo. Saya jadi belajar lagi tentang budaya Batak yang lainnya,’’ kata artis yang besar di kelompok teater Satu Merah Panggung itu, saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin.

Sosok Likas yang bisa dikatakan mendobrak tatanan budaya Karo itu menjadi sebuah tantangan bagi Atiqah dalam menghidupkan tokoh itu. Menurutnya, ini merupakan pengalaman pertama kalinya berlakon sebagai perempuan daerah.

Walau demikian, saat membaca skenario film yang disodorkan kepadanya, Atiqah tidak berpikir dua kali. ’’Ceritanya bagus banget. Ini karakter yang belum pernah aku perankan. Sangat menantang!’’ ungkapnya penuh semangat.

Anak aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet itu tidak menyia-nyiakan waktu untuk menggali sebanyak-banyaknya karakter Likas. ’’Beruntungnya, Ibu Likas aslinya masih ada. Aku sempat ngobrol, sambil belajar budaya orang Karo,’’ ungkapnya.

Mengambil lokasi syuting di tiga tempat berbeda, yakni Sumatera Utara, Jakarta dan Ottawa, Jepang, film produksi Oreima Films itu memberi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi penonton nantinya. Film tersebut bercerita tentang perempuan Batak Karo dengan karakter kuat dan perjalanan hidup yang luar biasa inspiratif.

Film itu bertambah istimewa karena tema cinta yang diusungnya disajikan dari sudut pandang perempuan. Sehingga karakter yang diperankan Atiqah menjadi esensi penting dari film tersebut.

’’Film ini berbeda dari yang pernah saya kerjakan sebelumnya. Karena ceritanya diambil dari sudut pandang seorang perempuan. Riset mendalam tentang karakter dan pola pikir perempuan menjadi rumus wajib bagi saya di film ini,’’ aku sang sutradara Rako Prijanto. (ash)

Atiqah Hasiholan
Atiqah Hasiholan

SUMUTPOS.CO – Aktris pemeran watak Atiqah Hasiholan akan kembali bermain film. Kali ini istri Rio Dewanto itu akan beradu akting dengan Vino G Bastian dalam film garapan Sutradara Rako Prijanto berjudul 3 Nafas Likas.

Dalam film itu, Atiqah yang berdarah Batak akan berperan sebagai sosok perempuan Batak Karo. Meski sama-sama berdarah Batak, Atiqah mengaku bukan berasal dari Karo.

Jadi, untuk mendalami budaya Batak Karo, dia tetap belajar dan menggali nilai-nilai budaya yang ada di sana. ’’Saya tertarik dengan tokoh Likas. Karena dia perempuan Batak Karo. Saya jadi belajar lagi tentang budaya Batak yang lainnya,’’ kata artis yang besar di kelompok teater Satu Merah Panggung itu, saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin.

Sosok Likas yang bisa dikatakan mendobrak tatanan budaya Karo itu menjadi sebuah tantangan bagi Atiqah dalam menghidupkan tokoh itu. Menurutnya, ini merupakan pengalaman pertama kalinya berlakon sebagai perempuan daerah.

Walau demikian, saat membaca skenario film yang disodorkan kepadanya, Atiqah tidak berpikir dua kali. ’’Ceritanya bagus banget. Ini karakter yang belum pernah aku perankan. Sangat menantang!’’ ungkapnya penuh semangat.

Anak aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet itu tidak menyia-nyiakan waktu untuk menggali sebanyak-banyaknya karakter Likas. ’’Beruntungnya, Ibu Likas aslinya masih ada. Aku sempat ngobrol, sambil belajar budaya orang Karo,’’ ungkapnya.

Mengambil lokasi syuting di tiga tempat berbeda, yakni Sumatera Utara, Jakarta dan Ottawa, Jepang, film produksi Oreima Films itu memberi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi penonton nantinya. Film tersebut bercerita tentang perempuan Batak Karo dengan karakter kuat dan perjalanan hidup yang luar biasa inspiratif.

Film itu bertambah istimewa karena tema cinta yang diusungnya disajikan dari sudut pandang perempuan. Sehingga karakter yang diperankan Atiqah menjadi esensi penting dari film tersebut.

’’Film ini berbeda dari yang pernah saya kerjakan sebelumnya. Karena ceritanya diambil dari sudut pandang seorang perempuan. Riset mendalam tentang karakter dan pola pikir perempuan menjadi rumus wajib bagi saya di film ini,’’ aku sang sutradara Rako Prijanto. (ash)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/