26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bentrok OKP, Anggota PP Binjai Kritis Dipanah

Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).
Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Binjai kembali memanas. Diduga dipicu rebutan lahan, dua anggota Pemuda Pancasila (PP) kritis setelah diserbu sedikitnya 50-an pemuda di Jl. Pembangunan, Kel. Pekan Binjai, Kec. Binjai Kota.

Pertikaian, Rabu (7/5) sekira pukul 12.30 Wib, berlangsung singkat. Serunya pertikaian membuat suasana di sana menjadi mencekam hingga membuat warga ketakutan. “Kami merasa sangat ketakutan bang. Gimana kalau hal ini terjadi lagi dan mereka salah bacok,” terang Dedek, warga sekitar lokasi bentrok yang mengaku ketakutan.

Dijelaskannya, sesaat sebelum bentrok terjadi, beberapa pemuda terlihat duduk-duduk di gubuk yang dikelilingi ruko. Selama ini, tempat tersebut digunakan kelompok Pemuda Pancasila menjadi lokasi tongkrongan.

Nah, ketika anggota PP itu sedang nongkrong di gubuk yang ada kolamnya tersebut, tiba-tiba saja puluhan pemuda datang. “Memang selama ini kelompok Pemuda Pancasila (PP-red) diketuai Maha Sendi Sembiring, sebagai ketua PP Kec. Binjai Kota, sering duduk di sini dan mereka juga tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Binjai (IPPB-red). Setelah seharian mengawasi pasar, mereka sering duduk di gubuk itu,” terang Adek, diamini beberapa warga lain.

Puluhan pemuda bersenjata tiba-tiba datang menyerbu. Mereka menyerang menggunakan senjata seperti kelewang, panah beracun dan tombak. Puluhan pemuda ini langsung mengejar dan membantai beberapa pemuda yang tengah duduk di lokasi.

“Nggak tahu persis berapa jumlah orang yang menyerang bang. Puluhan orang, kalau nggak salah ada sekitar lima puluhan. Sementara dari pemuda yang duduk hanya sekitar beberapa orang saja,” sebut beberapa warga yang meminta nama mereka tidak dikorankan demi keamanan.

Serangan secara mendadak ini, tentu saja membuat kelompok pemuda yang tengah duduk, langsung kocar-kacir berusaha untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, ada beberapa yang tidak berhasil kabur sehingga langsung dibantai.

“Tersungkur-sungkur satu orang itu bang. Bahkan sampai masuk ke dalam kolam juga dibacoki saya lihat. Nggak tahu mereka kemana larinya semua sebelum polisi datang,” seru mereka.

Tidak sampai di situ, puluhan pemuda yang menyerang juga memporakporandakan gubuk dan membakarnya. Demikian juga dengan mobil Suzuki Escudo BK 1724 SM, turut dihancurkan massa itu. Seluruh kaca jendela mobil dipukuli dengan menggunakan senjata yang mereka bawa.

“Saya nggak tahu persis anggota dari mana yang menyerang. Karena mereka nggak pakai baju organisasi bang. Tiba-tiba saja mereka datang dan mengamuk sehingga memporak-porandakan gubuk dan membakar. Makanya kami takut dan langsung mengunci pintu, takutnya jadi sasaran bang,” seru beberapa warga di sana.

Dalam insiden ini dua orang kritis akibat luka bacok dan panah. Kini keduanya tengah dirawat di Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai. Keduanya masing-masing Dwi Sitepu dan Junaidi.

Dwi Sitepu mengalami luka panah di kepala sebanyak dua lubang, luka panah di bahu dan luka tikam sebanyak 4 liang pada bagian pinggang belakang. Kini kondisinya masih kritis dan tengah menjalani operasi.

Sementara satu orang korban lagi bernama Junaidi mengalami luka di kepala akibat pukulan benda tumpul. Korban yang satu ini juga tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Djoelham Binjai di bawah pengawasan ketat pihak Polres Binjai.

Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouw SH Sik didampingi Kasat Reskrim AKP Revi Nurvelani mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pengamanan di lokasi dan menyisir kemungkinan adanya pelaku lain.

Siapapun yang terlibat dalam masalah ini, pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga Binjai. “Kita masih terus dalami kasus ini dan tidak segan-segan untuk menindak siapa pun yang terlibat di dalamnya. Kita hanya ini membuat masyarakat lebih aman dan nyaman lagi,” terang Marcellino.

Disinggung motif dan apakah kejadian ada kaitannya dengan organisasi, Kapolres menjawab politis. Katanya, ini merupakan pertikaian antara pemuda. Jadi, meskipun diakui ada beberapa di antara mereka yang tergabung dalam organisasi, namun ini bukan murni pertikaian antar organisasi.

“Tepatnya ini merupakan pertikaaian antar dua kelompok pemuda dan bukan organisasi. Kita masih selidiki motif di balik pertikaian antar kelompok pemuda ini. Selain mengamankan beberapa pelaku, kita juga ada mengamankan senjata tajam berupa parang dan anak panah. Korban sendiri kita ketahui berjumlah dua orang dan kita melakukan penjagaan terhadap mereka,” sebut mantan Kapolres Tanah Karo ini.

“Untuk antisipasi ternjadinya bentrokan susulan, kita juga telah menyiagakan pasukan di lapangan dan sekaligus menyebarnya. Intinya, saya tegaskan sekali lagi siapapun yang terlibat akan kita tindak sesuai hukum yang ada,” tegas Kapolres Binjai. (tim)

Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).
Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Binjai kembali memanas. Diduga dipicu rebutan lahan, dua anggota Pemuda Pancasila (PP) kritis setelah diserbu sedikitnya 50-an pemuda di Jl. Pembangunan, Kel. Pekan Binjai, Kec. Binjai Kota.

Pertikaian, Rabu (7/5) sekira pukul 12.30 Wib, berlangsung singkat. Serunya pertikaian membuat suasana di sana menjadi mencekam hingga membuat warga ketakutan. “Kami merasa sangat ketakutan bang. Gimana kalau hal ini terjadi lagi dan mereka salah bacok,” terang Dedek, warga sekitar lokasi bentrok yang mengaku ketakutan.

Dijelaskannya, sesaat sebelum bentrok terjadi, beberapa pemuda terlihat duduk-duduk di gubuk yang dikelilingi ruko. Selama ini, tempat tersebut digunakan kelompok Pemuda Pancasila menjadi lokasi tongkrongan.

Nah, ketika anggota PP itu sedang nongkrong di gubuk yang ada kolamnya tersebut, tiba-tiba saja puluhan pemuda datang. “Memang selama ini kelompok Pemuda Pancasila (PP-red) diketuai Maha Sendi Sembiring, sebagai ketua PP Kec. Binjai Kota, sering duduk di sini dan mereka juga tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Binjai (IPPB-red). Setelah seharian mengawasi pasar, mereka sering duduk di gubuk itu,” terang Adek, diamini beberapa warga lain.

Puluhan pemuda bersenjata tiba-tiba datang menyerbu. Mereka menyerang menggunakan senjata seperti kelewang, panah beracun dan tombak. Puluhan pemuda ini langsung mengejar dan membantai beberapa pemuda yang tengah duduk di lokasi.

“Nggak tahu persis berapa jumlah orang yang menyerang bang. Puluhan orang, kalau nggak salah ada sekitar lima puluhan. Sementara dari pemuda yang duduk hanya sekitar beberapa orang saja,” sebut beberapa warga yang meminta nama mereka tidak dikorankan demi keamanan.

Serangan secara mendadak ini, tentu saja membuat kelompok pemuda yang tengah duduk, langsung kocar-kacir berusaha untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, ada beberapa yang tidak berhasil kabur sehingga langsung dibantai.

“Tersungkur-sungkur satu orang itu bang. Bahkan sampai masuk ke dalam kolam juga dibacoki saya lihat. Nggak tahu mereka kemana larinya semua sebelum polisi datang,” seru mereka.

Tidak sampai di situ, puluhan pemuda yang menyerang juga memporakporandakan gubuk dan membakarnya. Demikian juga dengan mobil Suzuki Escudo BK 1724 SM, turut dihancurkan massa itu. Seluruh kaca jendela mobil dipukuli dengan menggunakan senjata yang mereka bawa.

“Saya nggak tahu persis anggota dari mana yang menyerang. Karena mereka nggak pakai baju organisasi bang. Tiba-tiba saja mereka datang dan mengamuk sehingga memporak-porandakan gubuk dan membakar. Makanya kami takut dan langsung mengunci pintu, takutnya jadi sasaran bang,” seru beberapa warga di sana.

Dalam insiden ini dua orang kritis akibat luka bacok dan panah. Kini keduanya tengah dirawat di Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai. Keduanya masing-masing Dwi Sitepu dan Junaidi.

Dwi Sitepu mengalami luka panah di kepala sebanyak dua lubang, luka panah di bahu dan luka tikam sebanyak 4 liang pada bagian pinggang belakang. Kini kondisinya masih kritis dan tengah menjalani operasi.

Sementara satu orang korban lagi bernama Junaidi mengalami luka di kepala akibat pukulan benda tumpul. Korban yang satu ini juga tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Djoelham Binjai di bawah pengawasan ketat pihak Polres Binjai.

Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouw SH Sik didampingi Kasat Reskrim AKP Revi Nurvelani mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pengamanan di lokasi dan menyisir kemungkinan adanya pelaku lain.

Siapapun yang terlibat dalam masalah ini, pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga Binjai. “Kita masih terus dalami kasus ini dan tidak segan-segan untuk menindak siapa pun yang terlibat di dalamnya. Kita hanya ini membuat masyarakat lebih aman dan nyaman lagi,” terang Marcellino.

Disinggung motif dan apakah kejadian ada kaitannya dengan organisasi, Kapolres menjawab politis. Katanya, ini merupakan pertikaian antara pemuda. Jadi, meskipun diakui ada beberapa di antara mereka yang tergabung dalam organisasi, namun ini bukan murni pertikaian antar organisasi.

“Tepatnya ini merupakan pertikaaian antar dua kelompok pemuda dan bukan organisasi. Kita masih selidiki motif di balik pertikaian antar kelompok pemuda ini. Selain mengamankan beberapa pelaku, kita juga ada mengamankan senjata tajam berupa parang dan anak panah. Korban sendiri kita ketahui berjumlah dua orang dan kita melakukan penjagaan terhadap mereka,” sebut mantan Kapolres Tanah Karo ini.

“Untuk antisipasi ternjadinya bentrokan susulan, kita juga telah menyiagakan pasukan di lapangan dan sekaligus menyebarnya. Intinya, saya tegaskan sekali lagi siapapun yang terlibat akan kita tindak sesuai hukum yang ada,” tegas Kapolres Binjai. (tim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/