BINJAI, SUMUTPOS.CO = Hujan deras disertai petir yang mengguyur kota Binjai, Kamis (8/5) sore memakan korban. Sukur Jaya Bate (36) tewas disambar petir saat duduk di sebuah cakruk di pinggir sungai tak jauh kediamannya di Jalan Andalan Raya, Perumnas Berngam, Kecamatan Binjai Kota.
Keterangan dihimpun, usai hujan mereda, beberapa warga menemukan Sukur terkapar dengan kondisi kepala mengeluarkan darah. Warga yang mengenal Sukur langsung membawanya ke rumah yang hanya berjarak 50 meter. Di lokasi tewasnya Sukur ditemukan bungkusan plastik berisikan pisang goreng.
Bahkan beberapa warga menyebutkan, saat berteduh di cangkruk tersebut, Sukur asik berteleponan. “Abang ini bekerja di asuransi. Anaknya 3. Ada yang bilang waktu petir menyambar, korban sedang main hp,” ucap Frans warga sekitar.
Sukur tewas dengan luka robek di bagian tengah kepala yang mengeluarkan darah.
Kehebohan kian bertambah, saat pihak keluarga merasakan denyut nadi di tangannya. Hal itu membuat warga mengambil inisiatif membawa Sukur ke rumah Sakit Artha Medica Jalan Samanhudi Binjai Kota, menggunakan sepeda motor.
Namun, setibanya di rumah sakit, pihak medis menyatakan bahwa Sukur tak bernyawa lagi. Isak tangis keluarga pun seketika pecah, menangisi jasad Sukur. (dan/smg/bd)
BINJAI, SUMUTPOS.CO = Hujan deras disertai petir yang mengguyur kota Binjai, Kamis (8/5) sore memakan korban. Sukur Jaya Bate (36) tewas disambar petir saat duduk di sebuah cakruk di pinggir sungai tak jauh kediamannya di Jalan Andalan Raya, Perumnas Berngam, Kecamatan Binjai Kota.
Keterangan dihimpun, usai hujan mereda, beberapa warga menemukan Sukur terkapar dengan kondisi kepala mengeluarkan darah. Warga yang mengenal Sukur langsung membawanya ke rumah yang hanya berjarak 50 meter. Di lokasi tewasnya Sukur ditemukan bungkusan plastik berisikan pisang goreng.
Bahkan beberapa warga menyebutkan, saat berteduh di cangkruk tersebut, Sukur asik berteleponan. “Abang ini bekerja di asuransi. Anaknya 3. Ada yang bilang waktu petir menyambar, korban sedang main hp,” ucap Frans warga sekitar.
Sukur tewas dengan luka robek di bagian tengah kepala yang mengeluarkan darah.
Kehebohan kian bertambah, saat pihak keluarga merasakan denyut nadi di tangannya. Hal itu membuat warga mengambil inisiatif membawa Sukur ke rumah Sakit Artha Medica Jalan Samanhudi Binjai Kota, menggunakan sepeda motor.
Namun, setibanya di rumah sakit, pihak medis menyatakan bahwa Sukur tak bernyawa lagi. Isak tangis keluarga pun seketika pecah, menangisi jasad Sukur. (dan/smg/bd)