25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Suami Sabet Leher Istri Pakai Pedang

Foto: Well/PM Siti Nurijah, korban penganiayaan suami saat melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.
Foto: Well/PM
Siti Nurijah, korban penganiayaan suami saat melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Percut Sei Tuan dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang datang dengan menenteng sebilah pedang berukuran 1 meter, Senin (12/5) siang. Siti Nurijah (21) ternyata hendak melaporkan aksi keji suaminya yang menyabet lehernya menggunakan barang bukti (barbut) yang dibawanya.

Wanita warga Jl. Masjid, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan mengaku kerap dipukuli suaminya, Rahmat (34). Untuk terakhir kalinya, ibu dua anak itu merasa perbuatan suaminya sudah sangat keterlaluan.

Siti menyebutkan, penganiayaan yang dilakoni Rahmat telah berlangsung sejak awal pernikahan mereka, 7 tahun lalu. Rahmat bahkan sudah pernah dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan atas kasus penganiayaan. Saat itu, pelaku sempat kabur lantaran takut ditangkap Polisi.

Namun, ketika itu Rahmat kembali dan memohon maaf pada sang istri. Dengan alasan masih sayang dan memikirkan 2 buah cinta mereka, akhirnya Situ Nurijah memaafkannya.

“Bukan sekali aja bang, sudah capek aku dianiaya sama dia itu. Sudah pernah kulapor ke Polisi juga dia dulu tapi waktu itu dia lari. Terus dia balik lagi minta-minta maaf samaku. Di situ aku luluh juga. Makanya kumaafkan dia,” kata Siti saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan

Terakhir, pelaku kembali menganiaya korban pada Senin (12/5) pagi. Saat itu, keduanya terlibat cek-cok. Tanpa sebab dan alasan yang pasti, pelaku mengamuk dan memaki korban. Tak sampai di situ saja, pelaku yang dikatakan sang istri sebagai pecandu narkoba mengambil sebilah pedang sepanjang 1 meter dan mengarahkannya ke leher korban. Saat itu, korban yang berusaha mengelak terkena sabetan di bagian leher sebelah kiri.

Bukannya merasa bersalah, pelaku justru memukuli korban hingga menderita luka memar di sekujur tubuh. “Di arahkan dia pedang ke leher ku bang, itulah kena sayat leherku. Langsung aku lari minta tolong, ini ku bawa pedang yang dipakai dia mengancam aku,” kata ibu 2 anak ini seraya menunjukkan pedang yang menjadi barang bukti.

Siti Nurijah mengatakan jika suaminya merupakan pecandu narkoba dan pelaku curanmor. Hal itu dikatakannya, lantaran ia mengetahui kegiatan suaminya itu. “Dia itu pemakai narkoba bang, aku tahu. Dia sering sama kawan-kawannya itu. Dia juga pencuri kereta, sering gonta-ganti kereta entah dari mana. Padahal dia tak ada kerjaan itu,” kata wanita bertubuh gemuk ini.

Masih menurutnya, jika suaminya kerap membawa kunci T. Bahkan kunci T tersebut sering digunakan pelaku untuk melukai dirinya. “Sering dia menggerenda besi untuk jadi kunci T. Itu pula dibuatnya melukai aku bang. Makanya aku sudah tak tahan lagi,” tandasnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung, SIK mengatakan jika pihaknya masih memintai keterangan korban dan akan segera memproses kasus tersebut. “Masih kita mintai keterangan ya di PPA, akan kita proses,” katanya.

 

PELAKU DOYAN INTIP ADIK IPAR MANDI

Selain kerap berlaku kasar terhadap istrinya Siti Nurijah, ternyata Rahmat pun memiliki kebiasaan buruk yang membuat pihak keluarga kesal dan tak terima.

Sudahlah perilakunya tak baik karena merupakan pecandu narkoba dan pelaku kejahatan curanmor, Rahmat ternyata diketahui sudah 3 kali menikah. Artinya, Siti Nurijah adalah istri ketiganya dan hal itu baru diketahui oleh korban pasca kelahiran anak pertamanya.

“Dia itu sudah punya 2 istri sebelum aku bang. Tapi memang sudah berpisah. Aku pun tahu itu setelah kami punya anak 1. Kalau tahu kian aku, tak mau aku sama dia bang karena sudah duda,” kata korban kesal.

Tak hanya itu saja, Rahmat pun kerap mengintip adik iparnya Yulia Safitri (18) yang tak lain adik kandung dari Siti Nurija. “Adik kandungku sendiri pun sering diintip dia bang. Makanya kami cek-cok aja di rumah itu bang. Adikku tinggal di rumah itu samaku,” kata korban.

Itu pula yang kerap menjadi pemicu perkelahian antara pasutri terpaut usia puluhan tahun ini. Korban pun kian mantap untuk melaporkan suaminya bahkan untuk berpisah sekalipun. “Aku sudah siap pisah, tak mau lagi aku sama dia,” kata korban mengakhiri. (wel/bd)

Foto: Well/PM Siti Nurijah, korban penganiayaan suami saat melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.
Foto: Well/PM
Siti Nurijah, korban penganiayaan suami saat melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Percut Sei Tuan dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang datang dengan menenteng sebilah pedang berukuran 1 meter, Senin (12/5) siang. Siti Nurijah (21) ternyata hendak melaporkan aksi keji suaminya yang menyabet lehernya menggunakan barang bukti (barbut) yang dibawanya.

Wanita warga Jl. Masjid, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan mengaku kerap dipukuli suaminya, Rahmat (34). Untuk terakhir kalinya, ibu dua anak itu merasa perbuatan suaminya sudah sangat keterlaluan.

Siti menyebutkan, penganiayaan yang dilakoni Rahmat telah berlangsung sejak awal pernikahan mereka, 7 tahun lalu. Rahmat bahkan sudah pernah dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan atas kasus penganiayaan. Saat itu, pelaku sempat kabur lantaran takut ditangkap Polisi.

Namun, ketika itu Rahmat kembali dan memohon maaf pada sang istri. Dengan alasan masih sayang dan memikirkan 2 buah cinta mereka, akhirnya Situ Nurijah memaafkannya.

“Bukan sekali aja bang, sudah capek aku dianiaya sama dia itu. Sudah pernah kulapor ke Polisi juga dia dulu tapi waktu itu dia lari. Terus dia balik lagi minta-minta maaf samaku. Di situ aku luluh juga. Makanya kumaafkan dia,” kata Siti saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan

Terakhir, pelaku kembali menganiaya korban pada Senin (12/5) pagi. Saat itu, keduanya terlibat cek-cok. Tanpa sebab dan alasan yang pasti, pelaku mengamuk dan memaki korban. Tak sampai di situ saja, pelaku yang dikatakan sang istri sebagai pecandu narkoba mengambil sebilah pedang sepanjang 1 meter dan mengarahkannya ke leher korban. Saat itu, korban yang berusaha mengelak terkena sabetan di bagian leher sebelah kiri.

Bukannya merasa bersalah, pelaku justru memukuli korban hingga menderita luka memar di sekujur tubuh. “Di arahkan dia pedang ke leher ku bang, itulah kena sayat leherku. Langsung aku lari minta tolong, ini ku bawa pedang yang dipakai dia mengancam aku,” kata ibu 2 anak ini seraya menunjukkan pedang yang menjadi barang bukti.

Siti Nurijah mengatakan jika suaminya merupakan pecandu narkoba dan pelaku curanmor. Hal itu dikatakannya, lantaran ia mengetahui kegiatan suaminya itu. “Dia itu pemakai narkoba bang, aku tahu. Dia sering sama kawan-kawannya itu. Dia juga pencuri kereta, sering gonta-ganti kereta entah dari mana. Padahal dia tak ada kerjaan itu,” kata wanita bertubuh gemuk ini.

Masih menurutnya, jika suaminya kerap membawa kunci T. Bahkan kunci T tersebut sering digunakan pelaku untuk melukai dirinya. “Sering dia menggerenda besi untuk jadi kunci T. Itu pula dibuatnya melukai aku bang. Makanya aku sudah tak tahan lagi,” tandasnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung, SIK mengatakan jika pihaknya masih memintai keterangan korban dan akan segera memproses kasus tersebut. “Masih kita mintai keterangan ya di PPA, akan kita proses,” katanya.

 

PELAKU DOYAN INTIP ADIK IPAR MANDI

Selain kerap berlaku kasar terhadap istrinya Siti Nurijah, ternyata Rahmat pun memiliki kebiasaan buruk yang membuat pihak keluarga kesal dan tak terima.

Sudahlah perilakunya tak baik karena merupakan pecandu narkoba dan pelaku kejahatan curanmor, Rahmat ternyata diketahui sudah 3 kali menikah. Artinya, Siti Nurijah adalah istri ketiganya dan hal itu baru diketahui oleh korban pasca kelahiran anak pertamanya.

“Dia itu sudah punya 2 istri sebelum aku bang. Tapi memang sudah berpisah. Aku pun tahu itu setelah kami punya anak 1. Kalau tahu kian aku, tak mau aku sama dia bang karena sudah duda,” kata korban kesal.

Tak hanya itu saja, Rahmat pun kerap mengintip adik iparnya Yulia Safitri (18) yang tak lain adik kandung dari Siti Nurija. “Adik kandungku sendiri pun sering diintip dia bang. Makanya kami cek-cok aja di rumah itu bang. Adikku tinggal di rumah itu samaku,” kata korban.

Itu pula yang kerap menjadi pemicu perkelahian antara pasutri terpaut usia puluhan tahun ini. Korban pun kian mantap untuk melaporkan suaminya bahkan untuk berpisah sekalipun. “Aku sudah siap pisah, tak mau lagi aku sama dia,” kata korban mengakhiri. (wel/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/