30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bintang Medan- PSMS Bisa Saja Merger

Menjelang bergulirnya musim Divisi Utama dan paruh musim LPI, ada selintingan yang menyebutkan Bintang Medan dan PSMS akan segera dilebur jadi satu tim.

Namun kompetisi yang akan diikuti masih abu-abu alias masih tak bisa dijelaskan kepastiannya.
CEO Bintang Medan, Dityo Pramono tak menampik isu itu. Dihubungi kemarin, Dityo menjelaskan memang ada wacana kalau kedua tim akan digabungkan jadi satu. “Selintingannya sih sudah berkembang sejak akhir kompetisi lalu. Tapi kami masing-masing dari kedua klub belum membicarakan kepastian itu. Mungkin jawabannya akan diputuskan dalam waktu dekat,” kata Dityo.

Dalam kepastian kompetisi yang akan diikuti, Dityo tampaknya berat kepada LPI. Namun masih menanti kebenaran isu itu sendiri. Hal itu dapat dilihat dari kompetisi Divisi Utama atau Super Liga yang akan semakin berat musim depan. Persoalan utamanya adalah diharamkannya APBD untuk klub Indonesia mulai musim depan.
Sekadar mereview, ketika PSMS akan mengarungi musim lalu, PSMS sempat akan pindah haluan ke LPI karena iming-iming dana besar. Namun karena penolakan sejumlah praktisi sepak bola, akhirnya PSMS yang saat itu masih dipimpin Dzulmi Eldin memutuskan tetap bermain di Divisi Utama.

Musim depan, isu pendanaan dipastikan masih akan jadi masalah besar bagi PSMS. Dilarang menyusu APBD bisa jadi kiamat bagi PSMS.  Menjawab kemungkinan itu Dityo menyambut baik. “Kalau memang ingin digabungin kita tak akan larang. Ya kita buka pintu dengan lebar. Toh PSMS juga punya saham di PT Bintang Metropolitan yang membawahi Bintang Medan. Tapi itu mungkin masih akan dibahas kalau memang benar begitu,” pungkas Dityo.
PSMS sendiri kini sedang vakum menyusul dibubarkan oleh Sekretaris Umum PSMS, Idris 25 Mei lalu. (ful)

Menjelang bergulirnya musim Divisi Utama dan paruh musim LPI, ada selintingan yang menyebutkan Bintang Medan dan PSMS akan segera dilebur jadi satu tim.

Namun kompetisi yang akan diikuti masih abu-abu alias masih tak bisa dijelaskan kepastiannya.
CEO Bintang Medan, Dityo Pramono tak menampik isu itu. Dihubungi kemarin, Dityo menjelaskan memang ada wacana kalau kedua tim akan digabungkan jadi satu. “Selintingannya sih sudah berkembang sejak akhir kompetisi lalu. Tapi kami masing-masing dari kedua klub belum membicarakan kepastian itu. Mungkin jawabannya akan diputuskan dalam waktu dekat,” kata Dityo.

Dalam kepastian kompetisi yang akan diikuti, Dityo tampaknya berat kepada LPI. Namun masih menanti kebenaran isu itu sendiri. Hal itu dapat dilihat dari kompetisi Divisi Utama atau Super Liga yang akan semakin berat musim depan. Persoalan utamanya adalah diharamkannya APBD untuk klub Indonesia mulai musim depan.
Sekadar mereview, ketika PSMS akan mengarungi musim lalu, PSMS sempat akan pindah haluan ke LPI karena iming-iming dana besar. Namun karena penolakan sejumlah praktisi sepak bola, akhirnya PSMS yang saat itu masih dipimpin Dzulmi Eldin memutuskan tetap bermain di Divisi Utama.

Musim depan, isu pendanaan dipastikan masih akan jadi masalah besar bagi PSMS. Dilarang menyusu APBD bisa jadi kiamat bagi PSMS.  Menjawab kemungkinan itu Dityo menyambut baik. “Kalau memang ingin digabungin kita tak akan larang. Ya kita buka pintu dengan lebar. Toh PSMS juga punya saham di PT Bintang Metropolitan yang membawahi Bintang Medan. Tapi itu mungkin masih akan dibahas kalau memang benar begitu,” pungkas Dityo.
PSMS sendiri kini sedang vakum menyusul dibubarkan oleh Sekretaris Umum PSMS, Idris 25 Mei lalu. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/