JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah perlambatan laju ekonomi Indonesia, sektor riil sejatinya terus menggeliat. Sayangnya, geliat itu mesti tertahan karena belum adanya pasokan listrik.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji mengatakan, saat ini setidaknya ada 608 calon pelanggan industri skala menengah dan besar yang sudah antre mengajukan permintaan sambungan listrik. “Tapi kami mohon maaf belum bisa melayani karena belum punya dana investasi,’ ujarnya saat diskusi dengan media Rabu lalu (28/5).
Menurut Nur, 600 calon pelanggan merupakan industri menengah golongan I 2 dan I 3 dari berbagai sektor. Adapun 8 calon pelanggan adalah industri skala besar golongan I 4 produsen semen dan baja. “Untuk industri semen dan baja ini tujuh ada di Jawa dan satu di Sumatera,” katanya.
Nur mengatakan, listrik di Jawa sebenarnya masih surplus. Namun, lanjut dia, untuk menyalurkan kelebihan pasokan listrik itu ke 608 calon pelanggan industri menengah dan besar itu, PLN perlu membangun jaringan transmisi maupun distribusi berikut menara atau tiang listrik, kabel, hingga trafo. “Nah, dana untuk membangun jaringan itulah yang belum tersedia,” ucapnya.
Saat ini kapasitas pembangkit listrik se-Jawa Bali mencapai 31.000 megawatt (MW). Adapun rekor beban puncak konsumsi listrik tercatat sebesar 22.974 MW pada 24 April 2014 lalu.
Menurut Nur, pemerintah menunggu kepastian kucuran dana Rp 115 triliun melalui komponen subsidi listrik. Begitu pemerintah dan DPR menyetujui kebutuhan tersebut dalam APBN Perubahan 2014, maka PLN berjanji untuk langsung menyambungkan listrik kepada 608 industri yang sudah mengantri berbulan-bulan.
“Kami tahu dampak penundaan (penyambungan) ini bisa berpengaruh pada perekonomian karena menyangkut pelanggan industri yang produktif, termasuk penyerapan tenaga kerja dan multiplier effect lainnya. Karena itu, kami juga akan melaporkan kondisi ini pada pemerintah dan DPR agar bisa segera diselesaikan,” katanya.
Nur menambahkan, selain menahan penyambungan listrik ke pelanggan industri, PLN untuk sementara juga menunda permintaan sambungan baru maupun permintaan kenaikan daya pelanggan rumah tangga. “Alasannya sama, karena dana pembangunan jaringan listriknya belum tersedia,” ujarnya.
Nur mengatakan, tahun ini PLN menurunkan target penyambungan listrik untuk pelanggan baru dari 4,2 juta sambungan pada 2013 menjadi 3,4 juta sambungan. Dari jumlah tersebut, sekitar 90 persennya merupakan pelanggan rumah tangga. “Sampai Mei ini sudah terealisasi 1,48 juta sambungan baru. Karena itu, sementara kita stop dulu, mohon maaf kalau masyarakat kini agak susah meminta sambungan listrik,” katanya. (owi/sof)