29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ebol Ngaku Diancam Dibunuh

Foto: Indra/PM Ebol (baju putih) yang mengaku dipukul AKBP Achmad Soemba, saat di Polsek Patumbak.
Foto: Indra/PM
Ebol (baju putih) yang mengaku dipukul AKBP Achmad Soemba, saat di Polsek Patumbak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain dituduh sebagai pelaku yang membobol rumah Kasubbid Penmas Humas Poldasu, AKBP Achmad Soemba beberapa waktu lalu, Wan Putra Sahbani Barus alias Ebol (28) warga Jl. Pertahanan Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak juga mengaku diancam bunuh.

Hal ini diungkapkan Ebol saat ditemui kru koran ini di kediamannya, Minggu (1/6) siang. Dikatakannya, ancaman tersebut dilakukan Soemba 2 hari pasca rumahnya di Jl. Pertahanan No 88 Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak dibobol maling, Minggu (25/5) siang.

Saat itu, dirinya mengaku menerima telepon dari Soemba yang mengancam akan membunuhnya. “Sampai aku mati, uangku gak habis untuk bunuh kau. Ke mana kau lari tetap bisa kubunuh,” ucap Ebol menirukan ucapan Soemba pada Selasa (27/5) lalu itu kepadanya.

Lebih lanjut, Ebol sangat menyayangkan tindakan Soemba terhadap dirinya. Padahal sewaktu Soemba pindah ke Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak 8 tahun silam, orangtuanya sempat mau dibacok sama warga.

“Saat itu, dia baru mulai buka galian C. Tapi disorongnya tanaman warga yang sudah mau panen. Memang itu tanah dia. Tapi, sebelum dia datang, warga sudah nanam kangkung di situ. Makanya itu ayah saya mau dibacok sama warga sini lantaran membela dia,” ucapnya.

Hal senada juga diucapkan ayah Ebol, Wan Ajuan Barus (72). Dia juga menyayangkan tindakan yang dilakukan Soemba yang mencuriga anaknya. “Kok tega kali dia ya. Padahal, aku mau dibacok dulu waktu dia baru pindah di sini,” kesalnya.

Terpisah, Kasubbid Penmas Humas Poldasu, AKBP Achmad Soemba mengaku dirinya tidak ada mengucapkan akan membunuh Ebol. “Tidak benar itu. Alibi dia itu, supaya dia tidak diperiksa. Soalnya, sampai saat ini dia belum diperiksa sama Polsek terkait rumah saya di bobol. Saya curiga sama dia, makanya dia mau diperiksa sama pihak polsek,” ucapnya singkat.

Sekedar mengingatkan, rumah Soemba disatroni kawanan maling, Minggu (25/5) pagi sekira pukul 09.00 WIB. Atas kejadian ini, korban kehilangan uang tunai Rp15 juta dan sejumlah perhiasan yang nilainya mencapai Rp400 juta. Karena kasus ini, ia juga dilapor ke propam Poldasu atas tudingan menganiaya dan mengancam warga dengan pistol. Soemba resmi dilapor ke Propam Poldasu, Rabu (28/5) sore.

Sebagai korban, Wan Putra Sahbani Barus alias Ebol (28) mengaku tak terima dianiaya dan dituduh AKBP Achmad sebagai pelaku yang membobol rumahnya pada Minggu (25/5) lalu. “Sudah saya buat laporan ke Bid Propam Poldasu. Kita lihat saja gimana proses hukumnya berjalan nanti. Laporan saya tertuang dalam STPL/60/v/2014/propam,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (ind/deo)

Foto: Indra/PM Ebol (baju putih) yang mengaku dipukul AKBP Achmad Soemba, saat di Polsek Patumbak.
Foto: Indra/PM
Ebol (baju putih) yang mengaku dipukul AKBP Achmad Soemba, saat di Polsek Patumbak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain dituduh sebagai pelaku yang membobol rumah Kasubbid Penmas Humas Poldasu, AKBP Achmad Soemba beberapa waktu lalu, Wan Putra Sahbani Barus alias Ebol (28) warga Jl. Pertahanan Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak juga mengaku diancam bunuh.

Hal ini diungkapkan Ebol saat ditemui kru koran ini di kediamannya, Minggu (1/6) siang. Dikatakannya, ancaman tersebut dilakukan Soemba 2 hari pasca rumahnya di Jl. Pertahanan No 88 Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak dibobol maling, Minggu (25/5) siang.

Saat itu, dirinya mengaku menerima telepon dari Soemba yang mengancam akan membunuhnya. “Sampai aku mati, uangku gak habis untuk bunuh kau. Ke mana kau lari tetap bisa kubunuh,” ucap Ebol menirukan ucapan Soemba pada Selasa (27/5) lalu itu kepadanya.

Lebih lanjut, Ebol sangat menyayangkan tindakan Soemba terhadap dirinya. Padahal sewaktu Soemba pindah ke Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak 8 tahun silam, orangtuanya sempat mau dibacok sama warga.

“Saat itu, dia baru mulai buka galian C. Tapi disorongnya tanaman warga yang sudah mau panen. Memang itu tanah dia. Tapi, sebelum dia datang, warga sudah nanam kangkung di situ. Makanya itu ayah saya mau dibacok sama warga sini lantaran membela dia,” ucapnya.

Hal senada juga diucapkan ayah Ebol, Wan Ajuan Barus (72). Dia juga menyayangkan tindakan yang dilakukan Soemba yang mencuriga anaknya. “Kok tega kali dia ya. Padahal, aku mau dibacok dulu waktu dia baru pindah di sini,” kesalnya.

Terpisah, Kasubbid Penmas Humas Poldasu, AKBP Achmad Soemba mengaku dirinya tidak ada mengucapkan akan membunuh Ebol. “Tidak benar itu. Alibi dia itu, supaya dia tidak diperiksa. Soalnya, sampai saat ini dia belum diperiksa sama Polsek terkait rumah saya di bobol. Saya curiga sama dia, makanya dia mau diperiksa sama pihak polsek,” ucapnya singkat.

Sekedar mengingatkan, rumah Soemba disatroni kawanan maling, Minggu (25/5) pagi sekira pukul 09.00 WIB. Atas kejadian ini, korban kehilangan uang tunai Rp15 juta dan sejumlah perhiasan yang nilainya mencapai Rp400 juta. Karena kasus ini, ia juga dilapor ke propam Poldasu atas tudingan menganiaya dan mengancam warga dengan pistol. Soemba resmi dilapor ke Propam Poldasu, Rabu (28/5) sore.

Sebagai korban, Wan Putra Sahbani Barus alias Ebol (28) mengaku tak terima dianiaya dan dituduh AKBP Achmad sebagai pelaku yang membobol rumahnya pada Minggu (25/5) lalu. “Sudah saya buat laporan ke Bid Propam Poldasu. Kita lihat saja gimana proses hukumnya berjalan nanti. Laporan saya tertuang dalam STPL/60/v/2014/propam,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (ind/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/