BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Bendahara Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara, Sukses Sinulingga (40) menjadi korban perampokan Senin (2/6) sekira pukul 14.30 WIB. Para pelaku meletuskan tembakan sebanyak tiga kali, hingga korban pasrah gaji pegawai digondol keempat pelaku.
Perampokan yang masih membuat Sukses Sinulingga trauma itu berlangsung di Jalinsum Medan-Kisaran, tepatnya di sekitar areal perkebunan karet PT Socfindo, Desa Perkebunan Limapuluh, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara.
Keterangan dihimpun di lokasi kejadian, perampokan berawal saat Sukses Sinulingga bersama rekan kerjanya Sri Ulina Sembiring (35) baru saja mengambil uang senilai Rp 70 juta dari Bank Sumut, Cabang Limapuluh dengan mengendarai sebuah sepedamotor dinas Honda Mega Pro BK 2319 BB. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk membayar gaji para pegawai.
Namun naas, saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tba sepedamotor korban dipepet oleh dua sepedamotor jenis Yamaha Vixion dan Honda Megapro yang ditunggangi empat orang. Setelah dipepet, kedua korban langsung terjatuh disisi sebelah kiri jalan, tepatnya di rumput-rumput di sisi jalan Lintas Limapuluh menuju arah Medan.
Korban yang saat itu jatuh bersama sepedamotornya langsung dihampiri dua orang tersangka yang mengendarai sebuah sepedamotor yang saat itu berusaha merebut tas ransel korban yang berisikan uang senilai Rp 70 juta bersama dua unit Laptop. Bahkan Sukses Sinulingga mengalami penganiayaan karena berusaha mempertahankan tasnya yang berisi uang tersebut.
Tak cukup menganiaya korban, pelaku yang terus merebut tas milik korban juga sempat menembakkan pistol kearah korban hingga tiga kali. Namun pelaku hanya menggertak korbannya, dan hanya nyaris mengenai telinga korban. Korban yang sudah tak berdaya hanya bisa merelakan uang dan laptop dibawa pelaku. Kondisi jalan yang sunyi saat itu membuat para tersangka nekat melakukan aksinya di siang bolong.
Setelah kejadian berlangsung, beberapa warga yang mengetahui kejadian langsung menghampiri dan berusaha menolong korban. Warga juga melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Batubara. Tak lama petugas akhirnya datang dan kemudian langsung mengamankan lokasi serta membawa korban ke Puskesmas Limapuluh, Kabupaten Batubara menggunakan mobil polisi untuk mendapatkan perawatan medis.
Muliadi (21) warga Dusun IV, Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara mengaku sempat melihat kejadian tersebut.
“Tadi saya dan ibu saya Ani (35) dari Desa Antara, rencananya mau pulang tapi tiba-tiba di lokasi kejadian saya melihat empat orang tersangka memepet sepedamotor korban. Akibatnya korban terjatuh ke rerumputan sisi jalan. Saat itu dua orang tersangka yang menggunakan senjata api langsung berusaha merebut tas korban, saat itu saya mengendarai sepedamotor mencoba ingin membantu, tapi para tersangka malah menodongkan senjatanya ke arah saya, yang membuat saya mundur dan menjauhi lokasi kejadian. Saya melihat korban dipukuli hingga mengalami luka-luka. Tersangka juga sempat menembakkan senjata apinya sekitar tiga kali, hingga akhirnya berhasil membawa tas korban,” ujarnya.
Seingatnya, salah seorang tersangka yang membawa senjata api memiliki postur tubuh kurus dan berkulit putih. “Usai melakukan aksinya, para tersangka melarikan diri dan memacu sepedamotornya kearah Medan,” ungkapnya.
Sementara Sri Ulina Sembiring salah seorang korban selamat mengaku syok dan tidak menyangka akan kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa perampokan itu terjadi saat dia bersama Sukses Sinulingga (40) baru saja mengambil uang dari Bank Sumut Cabang Limapuluh, yang rencananya akan digunakan untuk gaji pegawai.
“Tadi saya dan Sukses Sinulingga (40) berencana mengambil uang ke Bank Sumut pukul 13.00 WIB. Namun pihak Bank saat itu menyarankan agar kami datang kembali pukul 14.00 WIB. Setelah pukul 14.00 WIB kami datang kembali ke Bank dan mengambil uang itu. Kemudian dimasukkan ke tas Ransel milik Sukses Sinulingga (40). Setelah itu, kami yang mengendarai sepedamotor berencana hendak pulang ke kantor. Rencananya kami hendak melalui jalan Desa Simpang Gambus, dan pulang ke kantor di Desa Perupuk. Tapi tiba-tiba saat di lokasi sepedamotor kami dipepet dua orang yang saat itu mengendarai sepedamotor, kami langsung terjatuh di rerumputan di pinggir jalan,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, setelah terjatuh para tersangka berusaha merebut tas milik Sukses Sinulingga (40) yang berisi uang tersebut. Namun karena korban melawan, tersangka langsung memukul dan menganiaya korban.
“Setelah terjatuh, saat itu saya berusaha meminta pertolongan kepada warga, saat itu saya melihat tersangka berusaha merebut tas milik Sukses Sinulingga yang berisi uang. Karena sempat mempertahankan tas ranselnya yang berisi uang itu, tersangka memukul dan menganiaya korban, hingga luka dan berdarah-darah,” katanya.
Ia mengatakan, tersangka sempat menembakkan senjatanya ke arah korban, namun tidak sempat kena. Setelah berhasil merebut tasnya, tersangka langsung membawa kabur tas yang berisi uang dan laptop ke arah Medan.
”Saya tidak ingat lagi ciri-ciri pelaku dan sepedamotornya. Namun mereka menggunakan senjata api laras pendek berwarna silver. Dan salah seorang tersangka yang memakai helm itu, salah satunya menggunakan jaket yang sedikit terbuka dengan menggunakan baju dalam berwarna Orange. Saat itu kami menggunakan tas sendiri-sendiri,” ungkap wanita kurus berkacamata ini.
KADIS: TAK ADA SAYA SURUH MEREKA NGAMBIL UANG
Menanggapi perampokan yang dialami anak buahnya, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara Zainal Manurung sontak terkejut.
“Saya kaget sekali setelah dikabari kalau kedua anggota saya itu menjadi korban perampokan. Saya tidak tahu pasti bagaimana kejadiannya, karena saya sedang ada pertemuan di Limapuluh. Saya tidak ada memerintahkan mereka untuk mengambil uang dan saya tidak tahu hari ini mereka pergi mengambil uang itu di Bank. Namun seperti biasanya, setiap bulan pada tanggal dua, mereka memang selalu mengambil uang dari Bank untuk gaji pegawai. Kalau terkait kejadian ini, saya belum tahu bagaimana dengan gaji pegawai nantinya,” singkatnya.
Sementara Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga SIk melalui Kabag Ops Kompol J Sitompul SH membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya korban merupakan Bendahara Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batubara yang saat itu baru saja mengambil uang dari Bank Sumut Cabang Limapuluh, dan rencananya akan dibawa ke kantor.
“Awal kejadiannya korban saat itu baru saja pulang mengambil uang di Bank Sumut Cabang Limapuluh, sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka masuk ke Bank, dan sekitar pukul 14.00 WIB, mereka hendak kembali ke kantor dan sempat singgah di Pom Bensin. Saat melaju di Jalinsum Medan-Kisaran, tepatnya di sekitar perkebunan karet PT Socfindo, di sekitar jembatan di sebuah tinkungan sepedamotor mereka tiba-tiba dipepet yang membuat korban terjatuh,” terangnya.
AKBP JP Sinaga SIk juga menyebutkan jika pelaku sempat meletuskan senjata untuk menakut-nakuti korbannya. “Terkait kejadian ini kami terus melakukan pengejaran dan melakukan penyisiran hingga ke Jalan-jalan kecil. Kalau kerugian sekitar Rp 70 juta. Setelah kejadian itu, kami langsung melakukan oleh TKP dan menemukan sebuah selonsong peluru. Saat ini kami masih melakukan koordinasi ke Laboraturium Forensik Cabang Medan untuk mengetahui jenis peluru yang digunakan oleh para tersangka,” ungkapnya.
Sukses Sinulingga (40) yang mengalami luka robek bagian kepala atas sebelah kanan 5 jahitan, luka robek bagian kepala samping sebelah kanan mendapat dua jahitan, bengkak kepala bagian kanan, telinga sebelah kanan pendarahan, tulang kaki sebelah kiri patah, Luka robek kaki kiri 2 hekting dan luka lecet lutut kaki kanan, kemudian langsung dirujuk ke Rumah Sakit Elisabet Medan sekira pukul 16.00 WIB. (wan/smg/bd)