29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

168 Penghuni Dolly Terjangkit HIV-AIDS

Dolly-Ilustrasi. Sebanyak 168 penghuni Dolly terjangkit HIV-AIDS.
Dolly-Ilustrasi. Sebanyak 168 penghuni Dolly terjangkit HIV-AIDS.

SENTUL, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, dari 1.448 penghuni lokalisasi Dolly, 168 di antaranya terjangkit virus HIV-AIDS.

Tri menyatakan segera merealisasikan rencana penutupan lokalisasi itu sebelum makin banyak warga yang terjangkit HIV-AIDS.

“Itu data kemarin dan ini nanti akan saya cek lagi, mana yang terkena indikasi HIV. Sebelum tanggal 18 Juni, takut nanti menular ke yang lain. Nanti saya minta ke luar terlebih dahulu dari situ supaya tetap pada rencananya,” kata Risma di sela-sela menghadiri kegiatan rakornas persiapan persiapan pilpres di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6)

Menurut Risma akan ada pesangon untuk para pekerja seks di Dolly jika kawasan itu nantinya akan ditutup. Ia tidak menyebut nominalnya.

Namun, ia memastikan untuk PSK, pesangon didapat dari Kementerian Sosial. Sementara itu, pesangon untuk mucikari dari Gubernur Jawa Timur. “Saya cari dari lembaga-lembagga sosial nanti kita cari tempatkan yang menangani khusus HIV,” ungkapnya.

Risma menyatakan, selama ini pihaknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada PSK. Meski demikian, ia memastikan sebelum para PSK keluar harus mendapat pengawasan yang baik. Mau tak mau lokalisasi tersebut harus ditutup karena akan merugikan anak-anak.

“Sebelum dilepas kita akan meakukan kontrol, supaya bisa diawasi. Karena kalau mereka pulang kita akan jelaskan ke keluarganya, pemerintah daerahnya bahwa mereka terkena infeksi itu supaya bisa dikontrol juga,” ujarnya. (flo/jpnn)

Dolly-Ilustrasi. Sebanyak 168 penghuni Dolly terjangkit HIV-AIDS.
Dolly-Ilustrasi. Sebanyak 168 penghuni Dolly terjangkit HIV-AIDS.

SENTUL, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, dari 1.448 penghuni lokalisasi Dolly, 168 di antaranya terjangkit virus HIV-AIDS.

Tri menyatakan segera merealisasikan rencana penutupan lokalisasi itu sebelum makin banyak warga yang terjangkit HIV-AIDS.

“Itu data kemarin dan ini nanti akan saya cek lagi, mana yang terkena indikasi HIV. Sebelum tanggal 18 Juni, takut nanti menular ke yang lain. Nanti saya minta ke luar terlebih dahulu dari situ supaya tetap pada rencananya,” kata Risma di sela-sela menghadiri kegiatan rakornas persiapan persiapan pilpres di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6)

Menurut Risma akan ada pesangon untuk para pekerja seks di Dolly jika kawasan itu nantinya akan ditutup. Ia tidak menyebut nominalnya.

Namun, ia memastikan untuk PSK, pesangon didapat dari Kementerian Sosial. Sementara itu, pesangon untuk mucikari dari Gubernur Jawa Timur. “Saya cari dari lembaga-lembagga sosial nanti kita cari tempatkan yang menangani khusus HIV,” ungkapnya.

Risma menyatakan, selama ini pihaknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada PSK. Meski demikian, ia memastikan sebelum para PSK keluar harus mendapat pengawasan yang baik. Mau tak mau lokalisasi tersebut harus ditutup karena akan merugikan anak-anak.

“Sebelum dilepas kita akan meakukan kontrol, supaya bisa diawasi. Karena kalau mereka pulang kita akan jelaskan ke keluarganya, pemerintah daerahnya bahwa mereka terkena infeksi itu supaya bisa dikontrol juga,” ujarnya. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/