Laga di grup F dini hari nanti mempertemukan tim yang pernah menjadi pemenang Piala Dunia 1978 dan 1986, Argentina versus tim yang jika dilihat sepintas lalu lebih mirip seperti tim anak bawang, Bosnia Herzegovina.
Betapa tidak, pascaterpisah dari Yugoslavia, tim ini baru melakoni laga perdananya di pentas domestik pada 30 November 1995 saat mengalahkan Albania di Tirana.
Sejak saat itu, tak sekalipun tim berjuluk Zmajevi (The Dragons) itu tampil di turnamen internasionaln seperti Euro atapun World Cup. Tim ini selalu kalah di babak kualifikasi. Artinya, penampilan di Estádio Jornalista Mário Filho Rio De Janeiro dini hari nanti merupakan debut mereka di pentas Internasional. Tak pelak, asa pun diusung Safet Susic untuk meraih hasil maksimal, seolah melupakan jika sang calon lawan adalah tim yang pernah membukukan catatan kekalahan terbesar sepanjang beridirinya asosiasi sepak bola di Bosnia-Herzegovina.
Ya, pada 14 Mei 1998 di Estadio Mario Alberto Kempes, tuan rumah Argentina membekap tamunya Bosnia-Herzegovina dengan skor 5-0.
pada sebuah pertandingan persahabatan. Lima gol bagi La Albiceleste (julukan Argentina) kala itu dicetak Batistuta (5’, 24’, 79’), Javier Zanetti (55’) dan si mungil Ariel Ortega (60’).
Pertandingan di atas memang tidak membuat Susic gentar. Namun jika mengacu pada pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung 19 Nov ’13 lalu, pelatih kelahiran 19 April 1955 itu harus berpikir keras agar kekalahan yang sama tak terulang lagi.
Betapa tidak, dengan menurunkan seluruh pemain terbaiknya, Zmajevi justru takluk oleh dua gol yang dicetak Sergio Aguero pada menit ke 40 dan 60. Bukan skor akhir yang membuat Susic pusing, melainkan kondisi kedua tim yang kala itu tampil bertolak belakang.
Jika Zmajevi tampil full team, tidak demikian halnya dengan La Albiceleste yang hanya menampilkan pemain lapis duanya. Tak ada nama-nama seperti Ezequiel Garay (Benfica), Pablo Zabaleta (Man City), Martín Demichelis (Man City), Gonzalo Higuaín (Napoli), Lionel Messi (Barcelona) dan Ezequiel Lavezzi (PSG).
Itu baru urusan materi pemain. Belum lagi jika merujuk pada tempat pertandingan yang jelas bakal menguntungkan Argentina karena berada di benua yang sama dengan Brasil, tempat di mana Piala Dunia tahun ini digelar.
“Semua orang menjagokan Argentina untuk memenangkan pertandingan besok (hari ini, Red). Tapi saya melihat bahwa kami pun masih memiliki peluang untuk membuat kejutan,” bilang Safet Susic, tactician Bosnia-Herzegovina.
“Tim ini terus berkembang. Kami juga memiliki pemain yang mengenal karakter dua bek tangguh yang mereka miliki (Pablo Zabaleta dan Martin Demichelis, Red). Saya yakin dia (Edin Dzeko, Red) mengetahui kelemahan dua rekannya di (Manchetser, Red) City itu,” tambahnya lagi.
Wajar jika Susic berharap pada Dzeko. Sebab, sepanjang kiprahnya di musim kompetisi lalu, mantan striker Wolfsburg itu tampil sebanyak 31 kali dan mencetak 16 gol, atau terpaut satu gol dari striker Argentina yang juga memperkuat Manchester City Kun Aguero yang melesakkan 17 gol dari 23 pertandingan bersama City.
Hanya saja, meski torehan gol Dzeko bersama City kalah dari Aguero, namun pemain berpostur 193 cm dan memiliki bobot 84 Kg itu selalu tampil apik jika tampil bersama timnas Bosnia-Herzegovina.
Bersama Zmajevi, pemain berjuluk Kloc (si tiang lampu) itu telah mencetak 35 gol dalam 62 pertandingan internasionalnya. Nah, inilah yang menjadi modal Kloc untuk mencoba menerangi Stadion Maracana, sesuatu yang tak mampu dilakukan di Stadion Missouri setahun lalu, ketika Bosnia takluk 0-2 atas Argentina.
“Mereka selalu berlatih bersama. Mereka sudah saling mengetahui kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Jadi, saya tak mau pusing dengan hal itu. Saya pikir Zabaleta ataupun Martin Demichelis akan mampu menghentikannya,” bilang Alessandro Sabella, tactician timnas Argentina.
Jika sudah begitu, lantas tim mana yang akan Anda unggulkan menjadi pemenang pada pertandingan dini hari nanti? (ije)