26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tigerair Mandala Stop Operasi

Tiger Air
Tiger Air

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Maskapai penerbangan PT Mandala Airlines berhenti beroperasi. Perusahaan dengan brand Tigerair Mandala milik grup Saratoga ini tidak lagi terbang terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 akibat kesulitan finansial.

Keputusan diambil oleh Dewan Direksi Mandala seperti diungkapkan melalui siaran resminya kemarin sore merupakan keputusan yang sangat berat. Keputusan diambil dengan memertimbangkan beberapa faktor antara lain; kondisi pasar yang sedang turun serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi Rupiah yang cukup tajam.

“Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar Rupiah yang mencapai dua puluh persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan”, kata Jusman Syafii Djamal, Ketua Dewan Komisaris Mandala Airlines.

Sejak beroperasi kembali di bulan April 2012 ketika itu diambil oleh Sandiaga Uno dari grup Saratoga, Mandala terus mengalami kerugian. Perkembangan industri yang menantang membuat pemegang saham sulit untuk terus memberikan dukungan keuangan kepada maskapai yang dulu dimiliki Angkatan Udara itu.

Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan bahwa perusahaan ini tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Maskapai telah secara resmi menyampaikan informasi terkait penghentian operasional terhitung tanggal 1 Juli 2014 ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan.

Setelah pengumuman ini, penerbangan terakhir yang akan dioperasikan oleh Mandala adalah RI545 pada tanggal 1 Juli 2014 yang dijadwalkan berangkat dari Hongkong menuju Denpasar pada pukul 02.35. Selain penerbangan di atas, seluruh penerbangan Mandala pada tanggal 1 Juli 2014 dan seterusnya dibatalkan.

Tigerair Group berkomitmen akan membantu semua penumpang yang terkena dampak penghentian kegiatan operasi ini baik melalui pengalihan penerbangan ke penerbangan yang dioperasikan Tigerair (TR) jika ada kursi yang tersedia atau melalui pengembalian dana tiket yang dipesan untuk periode perjalanan pada atau setelah 1 Juli 2014.

Namun pihaknya mengaku tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal ini sehingga hanya sebagai tindakan secara sepihak sebagai bentuk dari niat baik Tigerair. Untuk informasi lebih lanjut, penumpang yang membutuhkan klarifikasi serta bantuan bisa mengunjungi situs Tigerair, atau menghubungi call center Mandala di (+62 21) 2939-6688 atau call center Tigerair terhitung dari tanggal 18 Juni 2014 hingga 31 Juli 2014.

Pada saat yang sama, Dewan sedang membahas dengan para pemegang saham untuk menyelesaikan kewajiban utama Mandala kepada para karyawan dan krediturnya. “Kami sangat menyesalkan dengan keputusan ini dan memohon maaf kepada para karyawan dan keluarga, para penumpang, serta mitra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dewan juga berterima kasih kepada para penumpang, pemerintah, pejabat Bandar udara dan penyedia layanan atas dukungannya selama ini,” tambah Jusman.(gen)

Tiger Air
Tiger Air

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Maskapai penerbangan PT Mandala Airlines berhenti beroperasi. Perusahaan dengan brand Tigerair Mandala milik grup Saratoga ini tidak lagi terbang terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 akibat kesulitan finansial.

Keputusan diambil oleh Dewan Direksi Mandala seperti diungkapkan melalui siaran resminya kemarin sore merupakan keputusan yang sangat berat. Keputusan diambil dengan memertimbangkan beberapa faktor antara lain; kondisi pasar yang sedang turun serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi Rupiah yang cukup tajam.

“Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar Rupiah yang mencapai dua puluh persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan”, kata Jusman Syafii Djamal, Ketua Dewan Komisaris Mandala Airlines.

Sejak beroperasi kembali di bulan April 2012 ketika itu diambil oleh Sandiaga Uno dari grup Saratoga, Mandala terus mengalami kerugian. Perkembangan industri yang menantang membuat pemegang saham sulit untuk terus memberikan dukungan keuangan kepada maskapai yang dulu dimiliki Angkatan Udara itu.

Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan bahwa perusahaan ini tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Maskapai telah secara resmi menyampaikan informasi terkait penghentian operasional terhitung tanggal 1 Juli 2014 ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan.

Setelah pengumuman ini, penerbangan terakhir yang akan dioperasikan oleh Mandala adalah RI545 pada tanggal 1 Juli 2014 yang dijadwalkan berangkat dari Hongkong menuju Denpasar pada pukul 02.35. Selain penerbangan di atas, seluruh penerbangan Mandala pada tanggal 1 Juli 2014 dan seterusnya dibatalkan.

Tigerair Group berkomitmen akan membantu semua penumpang yang terkena dampak penghentian kegiatan operasi ini baik melalui pengalihan penerbangan ke penerbangan yang dioperasikan Tigerair (TR) jika ada kursi yang tersedia atau melalui pengembalian dana tiket yang dipesan untuk periode perjalanan pada atau setelah 1 Juli 2014.

Namun pihaknya mengaku tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal ini sehingga hanya sebagai tindakan secara sepihak sebagai bentuk dari niat baik Tigerair. Untuk informasi lebih lanjut, penumpang yang membutuhkan klarifikasi serta bantuan bisa mengunjungi situs Tigerair, atau menghubungi call center Mandala di (+62 21) 2939-6688 atau call center Tigerair terhitung dari tanggal 18 Juni 2014 hingga 31 Juli 2014.

Pada saat yang sama, Dewan sedang membahas dengan para pemegang saham untuk menyelesaikan kewajiban utama Mandala kepada para karyawan dan krediturnya. “Kami sangat menyesalkan dengan keputusan ini dan memohon maaf kepada para karyawan dan keluarga, para penumpang, serta mitra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dewan juga berterima kasih kepada para penumpang, pemerintah, pejabat Bandar udara dan penyedia layanan atas dukungannya selama ini,” tambah Jusman.(gen)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/