26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tangkap 280 Warga Palestina tanpa Bukti

Tentara Israel menangkap 280 orang Palestina, terkait hilangnya tiga remaja warga Israel yang diduga diculik.
Tentara Israel menangkap 280 orang Palestina, terkait hilangnya tiga remaja warga Israel yang diduga diculik.

JERUSALEM, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Israel benar-benar berusaha sekuat tenaga untuk menemukan tiga remaja warga mereka yang hilang. Bahkan, usaha mereka bisa dibilang membabi buta. Sebab, mereka terus menangkap orang-orang yang mereka tuding terlibat dalam penculikan tersebut meski tidak ada bukti signifikan atas tuduhan itu.

Hingga kini, sudah ada 280 orang yang ditangkap sejak operasi pencarian dilakukan. Sebanyak 30 orang di antaranya ditangkap kemarin (19/6) dini hari di Jenin dan Nablus, Tepi Barat. Seluruh tersangka yang ditangkap itu merupakan warga Palestina. “Sebanyak 200 orang di antara tersangka yang ditangkap adalah anggota Hamas,” ujar seorang tentara Israel.

Pencarian korban penculikan tersebut dilakukan di seratus lokasi. Para tentara Israel itu juga menyerang sepuluh organisasi binaan Hamas. Selama ini, Israel memang menuduh Hamas sebagai dalang di balik penculikan tiga remaja tersebut. Mereka menyatakan, tiga remaja yang diculik itu bakal digunakan Hamas untuk mengeruk informasi, merekrut ,dan mencari uang tebusan.

Israel dan negara-negara Barat menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, mereka juga pernah menculik. “Hamas harus membayar mahal atas penculikan yang mereka lakukan,” ujar juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner.

Penangkapan ratusan orang itu bukan tanpa perlawanan. Pada penangkapan terakhir di Jenin dan Nablus, sempat terjadi baku tembak. Militer Israel memasuki Jenin pukul 02.00 waktu setempat. Saat itu sebanyak 300 warga Palestina sudah bersiap di jalan untuk melawan. Agaknya mereka tahu bahwa bakal ada penangkapan. Sebab, beberapa hari belakangan, memang banyak warga Palestina yang ditangkap tanpa bukti yang jelas atas kesalahan mereka.

Warga Palestina yang tidak mau ditangkap menyerang balik tentara Israel dengan tembakan dan bom molotov. Beberapa warga juga melawan dengan melemparkan batu. Perlawanan serupa terjadi di Nablus. Sayangnya, serangan balasan itu tidak mampu menghalangi tentara Israel untuk menangkap mereka. “Tujuh orang dirawat di rumah sakit dengan luka ringan lantaran terkena tembakan peluru karet dan dipukuli,” ujar Direktur Rumah Sakit Jenin Nadir Irshaid.

Hingga kemarin, tidak ada pernyataan resmi dari Hamas bahwa mereka adalah dalang di balik penculikan Eyal Yifrah, 19, Gilad Shaar, 16, dan Naftali Fraenkel, 16. Hamas bahkan ikut mendoakan tiga remaja itu agar bisa ditemukan secepatnya. Namun, hingga detik ini, tidak ada tanda-tanda tiga remaja tersebut bakal ditemukan dalam waktu dekat.

Sementara itu, penangkapan yang membabi buta tersebut mendapat dukungan pemerintah AS. Sebab, salah seorang korban penculikan berkewarganegaraan Amerika. Yaitu Naftali Fraenkel. Duta Besar AS untuk Israel Dan Shapiro mengungkapkan, AS mendukung kuat usaha para tentara Israel untuk menemukan para korban. “Pemerintah AS bertanggung jawab khusus atas warga negara Amerika,” ujarnya saat berkunjung ke rumah keluarga Fraenkel kemarin.

Di waktu yang sama, Jalur Gaza juga memanas. Beberapa pesawat tempur milik Israel meluncurkan tembakan ke militan yang diperkirakan anggota Hamas. Baku tembak antara dua pihak berlangsung selama enam hari. Pemicunya adalah lima roket yang diluncurkan militan ke perbatasan Gaza mengakibatkan rusaknya sebuah rumah di wilayah Selatan Israel. Namun, tidak ada yang terluka. Di lain pihak, karena serangan tersebut, dua basis latihan Hamas yang digunakan tentara keamanan Palestina rusak. Selain itu, tiga orang mengalami luka-luka. (AFP/AP/sha/c23/tia)

Tentara Israel menangkap 280 orang Palestina, terkait hilangnya tiga remaja warga Israel yang diduga diculik.
Tentara Israel menangkap 280 orang Palestina, terkait hilangnya tiga remaja warga Israel yang diduga diculik.

JERUSALEM, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Israel benar-benar berusaha sekuat tenaga untuk menemukan tiga remaja warga mereka yang hilang. Bahkan, usaha mereka bisa dibilang membabi buta. Sebab, mereka terus menangkap orang-orang yang mereka tuding terlibat dalam penculikan tersebut meski tidak ada bukti signifikan atas tuduhan itu.

Hingga kini, sudah ada 280 orang yang ditangkap sejak operasi pencarian dilakukan. Sebanyak 30 orang di antaranya ditangkap kemarin (19/6) dini hari di Jenin dan Nablus, Tepi Barat. Seluruh tersangka yang ditangkap itu merupakan warga Palestina. “Sebanyak 200 orang di antara tersangka yang ditangkap adalah anggota Hamas,” ujar seorang tentara Israel.

Pencarian korban penculikan tersebut dilakukan di seratus lokasi. Para tentara Israel itu juga menyerang sepuluh organisasi binaan Hamas. Selama ini, Israel memang menuduh Hamas sebagai dalang di balik penculikan tiga remaja tersebut. Mereka menyatakan, tiga remaja yang diculik itu bakal digunakan Hamas untuk mengeruk informasi, merekrut ,dan mencari uang tebusan.

Israel dan negara-negara Barat menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, mereka juga pernah menculik. “Hamas harus membayar mahal atas penculikan yang mereka lakukan,” ujar juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner.

Penangkapan ratusan orang itu bukan tanpa perlawanan. Pada penangkapan terakhir di Jenin dan Nablus, sempat terjadi baku tembak. Militer Israel memasuki Jenin pukul 02.00 waktu setempat. Saat itu sebanyak 300 warga Palestina sudah bersiap di jalan untuk melawan. Agaknya mereka tahu bahwa bakal ada penangkapan. Sebab, beberapa hari belakangan, memang banyak warga Palestina yang ditangkap tanpa bukti yang jelas atas kesalahan mereka.

Warga Palestina yang tidak mau ditangkap menyerang balik tentara Israel dengan tembakan dan bom molotov. Beberapa warga juga melawan dengan melemparkan batu. Perlawanan serupa terjadi di Nablus. Sayangnya, serangan balasan itu tidak mampu menghalangi tentara Israel untuk menangkap mereka. “Tujuh orang dirawat di rumah sakit dengan luka ringan lantaran terkena tembakan peluru karet dan dipukuli,” ujar Direktur Rumah Sakit Jenin Nadir Irshaid.

Hingga kemarin, tidak ada pernyataan resmi dari Hamas bahwa mereka adalah dalang di balik penculikan Eyal Yifrah, 19, Gilad Shaar, 16, dan Naftali Fraenkel, 16. Hamas bahkan ikut mendoakan tiga remaja itu agar bisa ditemukan secepatnya. Namun, hingga detik ini, tidak ada tanda-tanda tiga remaja tersebut bakal ditemukan dalam waktu dekat.

Sementara itu, penangkapan yang membabi buta tersebut mendapat dukungan pemerintah AS. Sebab, salah seorang korban penculikan berkewarganegaraan Amerika. Yaitu Naftali Fraenkel. Duta Besar AS untuk Israel Dan Shapiro mengungkapkan, AS mendukung kuat usaha para tentara Israel untuk menemukan para korban. “Pemerintah AS bertanggung jawab khusus atas warga negara Amerika,” ujarnya saat berkunjung ke rumah keluarga Fraenkel kemarin.

Di waktu yang sama, Jalur Gaza juga memanas. Beberapa pesawat tempur milik Israel meluncurkan tembakan ke militan yang diperkirakan anggota Hamas. Baku tembak antara dua pihak berlangsung selama enam hari. Pemicunya adalah lima roket yang diluncurkan militan ke perbatasan Gaza mengakibatkan rusaknya sebuah rumah di wilayah Selatan Israel. Namun, tidak ada yang terluka. Di lain pihak, karena serangan tersebut, dua basis latihan Hamas yang digunakan tentara keamanan Palestina rusak. Selain itu, tiga orang mengalami luka-luka. (AFP/AP/sha/c23/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/