SUMUTPOS.CO – Usia kandungan penyanyi dan bintang sinetron Shireen Shungkar memasuki tujuh bulan. Satu demi satu tantangan telah dilewati suami dari Teuku Wisnu itu mulai morning shick hingga ‘ngidam’. Seakan tidak berhenti menerima tantangan.
Shireen pun berusaha untuk tetap menjalani puasa di usia kehamilan yang tua nanti. “Aku berusaha untuk menjaga puasa,” katanya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Shireen mengemukakan puasa merupakan sebuah ibadah. Itu pun datangnya setiap setahun sekali. Seakan tidak mau melewatkan diri, bintang sinteron Cinta Fitri ini berusaha menjalaninya. Hanya saja dirinya tidak mau memaksakan diri.
Perempuan kelahiran Jakarta, 22 Januari 1992 itu melihat kondisi kesehatan dan janinnya. Selama keduanya mendukung, Shireen akan tetap menjalankan ibadah dengan tenang. “Sebenarnya orang hamil puasa saja. Kalau kuat jalani saja, jika nggak ya sudah, nanti juga puasa aku bisa aku ganti,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Shireen, ibadah puasa tahun ini merupakan ibadah penuh berkah. Tidak hanya didampingi suaminya. Kehadiran sang jabang bayi yang ada dalam perutnya tersebut menjadikan rumah tangga yang dibangun sejak November 2013 tahun lalu semakin berwarna.
Maklum tahun lalu, dia hanya melewati bersama keluarganya. “Tahun lalu saya kan puasanya bareng adik dan ibu, kalau sekarang sudah ada yang dampingi,” ujar Shireen. Bintang sinetron ‘Cinta Fitri’ itu sudah tak sabar menanti kelahiran bayinya. Berdasarkan hasil USG, Shireen akan memiliki anak berjenis kelamin pria.
“Kondisinya baik, masa mual sudah lewat, sudah USG dan Insya Allah cowok. Memang jadi lebih gemuk, tapi kan hamil jadi pasrah saja. Sudah naik sekitar lima kilogram,” jelas Shireen. “Sekarang tiap malam ditendang terus sama calon bayi, jadi nggak bisa tidur maunya ke toilet terus,” sambung Shireen.
Sementara itu, Teuku Wisnu mengaku harus lebih bersabar melihat perubahan yang dihadapi istrinya tersebut. Apalagi di proses kehamilan tersebut, istrinya terkadang mengalami lonjakan emosi dan meminta hal macam-macam. “Ya harus sabar, saya bicara sama ustadz, kalau ketika istri hamil berarti mereka tidak pernah salah, itu aturan pertama. Aturan kedua, kalau istri salah ingat aturan pertama jadi intinya nggak ada salah,” kata Wisnu.
Beruntungnya selama ngidam istrinya memang tidak meminta hal yang aneh-aneh. Semuanya bisa diterimanya dengan logika. “Cuman kalau kangennya saja, pas masih kerja di suruh pulang bingung kan kita masih kerja,” ujar dia.
Shireen pun menimpali ucapan suami. “Habisnya waktu awal nikah kalau dia kerja ya sudah kerja saja. Kalau lagi hamil terasa sendirian, makanya nyuruh dia pulang kayak maksa gitu,” celetuk Shireen. (ash)