25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pupuk Logistik Beli Kapal Bekas Jepang

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pupuk Indonesia Logistik terus berupaya memperkuat armada pengiriman khusus pupuk ke berbagai penjuru Tanah Air. Rencana terbaru, perusahaan pelat merah ini akan membeli sebuah kapal jenis Handymax dengan harga USD 15 juta atau sekitar Rp 180 miliar.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik Kotot Wasisto mengatakan, pengadaan kapal tersebut untuk menunjang distribusi pupuk ke berbagai daerah. Sebab, Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terpisahkan oleh lautan. “Kami mengharapkan kapal itu nanti buatan Jepang, karena irit bahan bakar dan mudah didapat,” ujarnya kemarin (29/6).

Namun hal itu bukan berarti perusahaannya lebih suka impor daripada membeli produk dalam negeri. Pembelian kapal bekas tersebut dimaksudkan supaya lebih cepat dipakai untuk keperluan distribusi ke berbagai daerah. “Ke depan kita akan pesan di galangan nasional. Sementara ini, kita terpaksa mencari kapal bekas dulu karena kebutuhannya sudah mendesak,” tuturnya.

Dalam pengadaan kapal bekas itu, PT Pupuk Indonesia Logistik menggandeng PT PANN Pembiayaan Maritim, anak usaha PT PANN (Persero). Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengadaan kapal angkutan pupuk di Hotel Grand Hyat, Jakarta, akhir pekan lalu. “Targetnya tahun ini sudah bisa terealisasi,” kata Kotot.

Direktur Utama PT PANN Pembiayaan Maritim Suhardono mengatakan, kerja sama itu sudah dirintis sejak lama dan bagian dari implementasi sinergi antar-BUMN. “Ini merupakan kerja sama yang strategis antar-BUMN dalam memperlancar arus logistik kebutuhan dasar petani yang sangat penting, yaitu pupuk,” tambahnya.

Setelah MoU ini, PT PANN Pembiayaan Maritim dan PT Pupuk Indonesia Logistik akan mempersiapkan roadmap untuk mempercepat pengadaan kapalnya. “Kapal tersebut sudah sangat diperlukan. Itu nanti tidak hanya untuk kepentingan angkutan pupuk domestik, tapi juga ekspor bahkan termasuk bahan baku pupuk,” lanjutnya.

Dia menilai, angkutan industri pupuk di Indonesia perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung perwujudan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Lewat peningkatan peran moda transportasi laut, angkutan logistik pupuk akan lebih kompetitif. “Kita berharap dengan kapal tersebut biaya transportasi lebih efisien,” jelasnya. (wir/oki)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pupuk Indonesia Logistik terus berupaya memperkuat armada pengiriman khusus pupuk ke berbagai penjuru Tanah Air. Rencana terbaru, perusahaan pelat merah ini akan membeli sebuah kapal jenis Handymax dengan harga USD 15 juta atau sekitar Rp 180 miliar.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik Kotot Wasisto mengatakan, pengadaan kapal tersebut untuk menunjang distribusi pupuk ke berbagai daerah. Sebab, Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terpisahkan oleh lautan. “Kami mengharapkan kapal itu nanti buatan Jepang, karena irit bahan bakar dan mudah didapat,” ujarnya kemarin (29/6).

Namun hal itu bukan berarti perusahaannya lebih suka impor daripada membeli produk dalam negeri. Pembelian kapal bekas tersebut dimaksudkan supaya lebih cepat dipakai untuk keperluan distribusi ke berbagai daerah. “Ke depan kita akan pesan di galangan nasional. Sementara ini, kita terpaksa mencari kapal bekas dulu karena kebutuhannya sudah mendesak,” tuturnya.

Dalam pengadaan kapal bekas itu, PT Pupuk Indonesia Logistik menggandeng PT PANN Pembiayaan Maritim, anak usaha PT PANN (Persero). Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengadaan kapal angkutan pupuk di Hotel Grand Hyat, Jakarta, akhir pekan lalu. “Targetnya tahun ini sudah bisa terealisasi,” kata Kotot.

Direktur Utama PT PANN Pembiayaan Maritim Suhardono mengatakan, kerja sama itu sudah dirintis sejak lama dan bagian dari implementasi sinergi antar-BUMN. “Ini merupakan kerja sama yang strategis antar-BUMN dalam memperlancar arus logistik kebutuhan dasar petani yang sangat penting, yaitu pupuk,” tambahnya.

Setelah MoU ini, PT PANN Pembiayaan Maritim dan PT Pupuk Indonesia Logistik akan mempersiapkan roadmap untuk mempercepat pengadaan kapalnya. “Kapal tersebut sudah sangat diperlukan. Itu nanti tidak hanya untuk kepentingan angkutan pupuk domestik, tapi juga ekspor bahkan termasuk bahan baku pupuk,” lanjutnya.

Dia menilai, angkutan industri pupuk di Indonesia perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung perwujudan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Lewat peningkatan peran moda transportasi laut, angkutan logistik pupuk akan lebih kompetitif. “Kita berharap dengan kapal tersebut biaya transportasi lebih efisien,” jelasnya. (wir/oki)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/