JERUSALEM, SUMUTPOS.CO – Perbatasan Israel dan Palestina kian panas. Dini hari kemarin (1/7) seorang warga Palestina tewas tertembus peluru Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Itu terjadi setelah tiga remaja Israel yang menjadi korban penculikan pada 12 Juni lalu ditemukan tak bernyawa Senin petang (30/6).
Jubir militer Israel menyatakan bahwa warga Palestina yang tewas di tangan serdadu IDF itu adalah anggota Hamas. “Dia tewas setelah melemparkan granat ke arah pasukan yang melakukan razia di Tepi Barat beberapa jam setelah penemuan tiga jasad korban penculikan,” papar sang jubir.
Begitu menerima laporan ditemukannya mayat Eyal Yifrah, Gilad Shaar, dan Naftali Fraenkel pada Senin malam, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu langsung menggelar rapat kabinet. Dalam pertemuan darurat itu, dia mengecam aksi pembunuhan yang didahului dengan penculikan tersebut. “Hamas bertanggung jawab atas semua ini. Hamas harus membayarnya,” tegas Netanyahu.
Hamas yang selama ini diklaim sebagai penculik tiga remaja Israel tersebut langsung bereaksi. Sekali lagi, organisasi radikal itu membantah keterlibatan mereka dalam aksi penculikan maupun pembunuhan tiga siswa seminari Yahudi tersebut. ”
Jika para penjajah (Israel) melakukan provokasi yang memicu pertempuran, berarti mereka telah membuka pintu gerbang neraka untuk diri mereka sendiri,” papar Sami Abu Zuhri, jubir Hamas. (AP/AFP/hep/c11/tia)
JERUSALEM, SUMUTPOS.CO – Perbatasan Israel dan Palestina kian panas. Dini hari kemarin (1/7) seorang warga Palestina tewas tertembus peluru Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Itu terjadi setelah tiga remaja Israel yang menjadi korban penculikan pada 12 Juni lalu ditemukan tak bernyawa Senin petang (30/6).
Jubir militer Israel menyatakan bahwa warga Palestina yang tewas di tangan serdadu IDF itu adalah anggota Hamas. “Dia tewas setelah melemparkan granat ke arah pasukan yang melakukan razia di Tepi Barat beberapa jam setelah penemuan tiga jasad korban penculikan,” papar sang jubir.
Begitu menerima laporan ditemukannya mayat Eyal Yifrah, Gilad Shaar, dan Naftali Fraenkel pada Senin malam, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu langsung menggelar rapat kabinet. Dalam pertemuan darurat itu, dia mengecam aksi pembunuhan yang didahului dengan penculikan tersebut. “Hamas bertanggung jawab atas semua ini. Hamas harus membayarnya,” tegas Netanyahu.
Hamas yang selama ini diklaim sebagai penculik tiga remaja Israel tersebut langsung bereaksi. Sekali lagi, organisasi radikal itu membantah keterlibatan mereka dalam aksi penculikan maupun pembunuhan tiga siswa seminari Yahudi tersebut. ”
Jika para penjajah (Israel) melakukan provokasi yang memicu pertempuran, berarti mereka telah membuka pintu gerbang neraka untuk diri mereka sendiri,” papar Sami Abu Zuhri, jubir Hamas. (AP/AFP/hep/c11/tia)