25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Awas Amuk Rodriguez

James-Rodriguez-Colombia
James-Rodriguez-Colombia

 

FORTALEZA, SUMUTPOS.CO – James Rodriguez menjelma menjadi salah satu mesin gol yang paling menakutkan dalam Piala Dunia 2014 ini. Koleksi lima golnya bersama Kolombia sejak babak fase grup hingga babak 16 Besar lalu menjadikannya sebagai momok nomor satu bagi pertahanan lawan.

Kini, ancaman pemain berjuluk El Nuevo Pibe itu diprediksi akan memberikan teror untuk pertahanan tuan rumah sekaligus salah satu kandidat juara, Brasil. Amukan pemain AS Monaco itu bisa saja menghentikan langkah Selecao lebih awal di babak perempat final. Laga di Estadio Castelao, Fortaleza itu menjadi penentuan nasib Brasil.

Apalagi, permainan skuad Luiz Felipe Scolari datang ke babak perempat final ini tidak dalam kondisi 100 persen. Permainan Thiago Silva dkk belum mencapai titik maksimal. Terbukti, dalam babak 16 Besar lalu mereka nyaris saja tersingkir peta persaingan setelah hanya menang adu penalti atas Cile 3-2 setelah berbagi satu gol di waktu normal.

Bandingkan dengan langkah Los Cofeteros yang mengejutkan. Catatan empat strike tiga angka dan melenggang ke babak perempat final Piala Dunia saja sudah menjadi sejarah bagi Kolombia. Selain faktor Rodriguez, kekompakan permainan yang dimiliki Kolombia jelas menjadi kekuatan utamanya.

Tampil di depan publiknya sendiri tidak akan menjamin Brasil bisa jemawa. Terlebih, jika melihat dari statistik pertemuan kedua negara Amerika Latin ini, skor ketat sudah kerap menjadi hasil akhirnya beberapa tahun terakhir. Baik di babak prakualifikasi Piala Dunia ataupun laga persahabatan.

Walaupun mampu memenangi 15 kali dari 25 kali pertemuannya, kali terakhir Samba bisa berpesta pada babak prakualifikasi Piala Dunia 2006. Ketika itu, Brasil memang mampu mengalahkan Kolombia di kandangnya sendiri, Bogota. Itupun dengan skor tipis, 1-2.

Di atas kertas, banyak yang menjagokan Brasil kembali selamat dari lubang jarum. Tapi, kejutan dari tim underdog Kolombia masih terbuka. Felipao, sapaan akrab Scolari, pun tidak berani terlalu percaya diri dalam menatap pertandingan tersebut. Baginya, Kolombia tetap lawan yang perlu diwaspadai anak asuhnya.

“Tahun ini, tidak ada perbedaan besar antara tim yang sudah mempunyai tradisi dan gelar juara dunia. Pun demikian antara Brasil dengan Kolombia. Semuanay tetap bakal ditentukan dari kesalahan, gol di menit akhir, ataupun dari adu tendangan penalti,” ujar Felipao seperti yang dikutip dari Associated Press.

Publik Brasil banyak yang ketar-ketir dengan kelanjutan tim kesayangannya begitu harus susah payah memulangkan Cila. Akan tetapi, para penggawa Brasil tidak begitu terbebani dengan apa yang terjadi dalam laga babak 16 Besar itu. Kesalahan saat melawan Cile bakal dijadikan sebagai pelajaran berharga.

Kecepatan yang dimiliki Kolombia dianggap Neymar hampir sama dengan Cila. Bedanya, daya gedor Kolombia jauh lebih besar. “Laga ini akan menjadi perang yang lain. Semua pemain harus dalam keadaan top performance-nya seperti di awal untuk mencoba bermain lebih baik. Saya berharap kami tidak begitu kesulitan (mengalahkan Kolombia, Red),” klaim Neymar.

Di sisi lain, Jose Pekerman di pihak Kolombia tidak mau memandang kesulitan Brasil saat memulangkan Cile lalu. Seperti yang diberitakan di AFP, Pekerman tidak akan silau dengan status Brasil sebagai tuan tumah dan tim dengan komposisi pemain bintang lima. Dia tetap percaya komposisi racikannya masih bertaji.

Pelatih berkebangsaan Argentina itu menolak jika pertandingan ini merupakan panggung persaingan antara Rodriguez dengan Neymar. Karena, kekuatan utama di skuad asuhannya bukan hanya Rodriguez. Sebaliknya, Kolombia mampu melaju hingga ke babak perempat final ini dengan keunggulan kolektivitas permainan.

“Semua pemain bermain bagus dan memberi pengaruh dengan performa tim. James (Rodriguez) penting dalam mencetak gol, tapi (Juan) Cuardado juga bermain tidak kalah bagusnya, dengan berperan sebagai penyerang, winger, sekaligus fullbek. Di bawah mistar pun kami masih punya penjaga gawang hebat, David Ospina,” bebernya.

Langkah apik hingga ke babak perempat final ini tidak mau berhenti begitu saja. Untuk perempat final pun, Rodriguez menegaskan dia dan rekan-rekannya tetap menginginkan hasil yang jauh lebih baik lagi. “Kami gembira sudah membuat sejarah. Tapi, kami ingin lebih jauh lagi, karena tim ini benar-benar hanya membutuhkan kemenangan saja,” tegas Rodriguez. (ren)

 

Head To Head Brasil vs Kolombia

2012    Brasil vs Kolombia: 1-1 (0-1)                        Persahabatan

2010    Bras il vs Kolombia: 0-0 (0-0)           Kualifikasi PD 2010

2010    Kolombia vs Brasil: 0-0 (0-0)                        Kualifikasi PD 2010

2006    Brasil vs Kolombia: 0-0 (0-0)                        Kualifikasi PD 2006

2006    Kolombia vs Brasil: 1-2 (1-1)                        Kualifikasi PD 2006

James-Rodriguez-Colombia
James-Rodriguez-Colombia

 

FORTALEZA, SUMUTPOS.CO – James Rodriguez menjelma menjadi salah satu mesin gol yang paling menakutkan dalam Piala Dunia 2014 ini. Koleksi lima golnya bersama Kolombia sejak babak fase grup hingga babak 16 Besar lalu menjadikannya sebagai momok nomor satu bagi pertahanan lawan.

Kini, ancaman pemain berjuluk El Nuevo Pibe itu diprediksi akan memberikan teror untuk pertahanan tuan rumah sekaligus salah satu kandidat juara, Brasil. Amukan pemain AS Monaco itu bisa saja menghentikan langkah Selecao lebih awal di babak perempat final. Laga di Estadio Castelao, Fortaleza itu menjadi penentuan nasib Brasil.

Apalagi, permainan skuad Luiz Felipe Scolari datang ke babak perempat final ini tidak dalam kondisi 100 persen. Permainan Thiago Silva dkk belum mencapai titik maksimal. Terbukti, dalam babak 16 Besar lalu mereka nyaris saja tersingkir peta persaingan setelah hanya menang adu penalti atas Cile 3-2 setelah berbagi satu gol di waktu normal.

Bandingkan dengan langkah Los Cofeteros yang mengejutkan. Catatan empat strike tiga angka dan melenggang ke babak perempat final Piala Dunia saja sudah menjadi sejarah bagi Kolombia. Selain faktor Rodriguez, kekompakan permainan yang dimiliki Kolombia jelas menjadi kekuatan utamanya.

Tampil di depan publiknya sendiri tidak akan menjamin Brasil bisa jemawa. Terlebih, jika melihat dari statistik pertemuan kedua negara Amerika Latin ini, skor ketat sudah kerap menjadi hasil akhirnya beberapa tahun terakhir. Baik di babak prakualifikasi Piala Dunia ataupun laga persahabatan.

Walaupun mampu memenangi 15 kali dari 25 kali pertemuannya, kali terakhir Samba bisa berpesta pada babak prakualifikasi Piala Dunia 2006. Ketika itu, Brasil memang mampu mengalahkan Kolombia di kandangnya sendiri, Bogota. Itupun dengan skor tipis, 1-2.

Di atas kertas, banyak yang menjagokan Brasil kembali selamat dari lubang jarum. Tapi, kejutan dari tim underdog Kolombia masih terbuka. Felipao, sapaan akrab Scolari, pun tidak berani terlalu percaya diri dalam menatap pertandingan tersebut. Baginya, Kolombia tetap lawan yang perlu diwaspadai anak asuhnya.

“Tahun ini, tidak ada perbedaan besar antara tim yang sudah mempunyai tradisi dan gelar juara dunia. Pun demikian antara Brasil dengan Kolombia. Semuanay tetap bakal ditentukan dari kesalahan, gol di menit akhir, ataupun dari adu tendangan penalti,” ujar Felipao seperti yang dikutip dari Associated Press.

Publik Brasil banyak yang ketar-ketir dengan kelanjutan tim kesayangannya begitu harus susah payah memulangkan Cila. Akan tetapi, para penggawa Brasil tidak begitu terbebani dengan apa yang terjadi dalam laga babak 16 Besar itu. Kesalahan saat melawan Cile bakal dijadikan sebagai pelajaran berharga.

Kecepatan yang dimiliki Kolombia dianggap Neymar hampir sama dengan Cila. Bedanya, daya gedor Kolombia jauh lebih besar. “Laga ini akan menjadi perang yang lain. Semua pemain harus dalam keadaan top performance-nya seperti di awal untuk mencoba bermain lebih baik. Saya berharap kami tidak begitu kesulitan (mengalahkan Kolombia, Red),” klaim Neymar.

Di sisi lain, Jose Pekerman di pihak Kolombia tidak mau memandang kesulitan Brasil saat memulangkan Cile lalu. Seperti yang diberitakan di AFP, Pekerman tidak akan silau dengan status Brasil sebagai tuan tumah dan tim dengan komposisi pemain bintang lima. Dia tetap percaya komposisi racikannya masih bertaji.

Pelatih berkebangsaan Argentina itu menolak jika pertandingan ini merupakan panggung persaingan antara Rodriguez dengan Neymar. Karena, kekuatan utama di skuad asuhannya bukan hanya Rodriguez. Sebaliknya, Kolombia mampu melaju hingga ke babak perempat final ini dengan keunggulan kolektivitas permainan.

“Semua pemain bermain bagus dan memberi pengaruh dengan performa tim. James (Rodriguez) penting dalam mencetak gol, tapi (Juan) Cuardado juga bermain tidak kalah bagusnya, dengan berperan sebagai penyerang, winger, sekaligus fullbek. Di bawah mistar pun kami masih punya penjaga gawang hebat, David Ospina,” bebernya.

Langkah apik hingga ke babak perempat final ini tidak mau berhenti begitu saja. Untuk perempat final pun, Rodriguez menegaskan dia dan rekan-rekannya tetap menginginkan hasil yang jauh lebih baik lagi. “Kami gembira sudah membuat sejarah. Tapi, kami ingin lebih jauh lagi, karena tim ini benar-benar hanya membutuhkan kemenangan saja,” tegas Rodriguez. (ren)

 

Head To Head Brasil vs Kolombia

2012    Brasil vs Kolombia: 1-1 (0-1)                        Persahabatan

2010    Bras il vs Kolombia: 0-0 (0-0)           Kualifikasi PD 2010

2010    Kolombia vs Brasil: 0-0 (0-0)                        Kualifikasi PD 2010

2006    Brasil vs Kolombia: 0-0 (0-0)                        Kualifikasi PD 2006

2006    Kolombia vs Brasil: 1-2 (1-1)                        Kualifikasi PD 2006

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/