27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Ancaman Generasi Emas

AFP PHOTO/ DANIEL MIHAILESCU  / JONATHAN NACKSTRAND Foto kombinasi menunjukkan pemain Timnas Argentina, Lionel Messi (kiri) dan pemain Timnas Belgia, Eden Hazard (kanan). Argentina akan menghadapi Belgia pada perempat final Piala Dunia 2014 5 Juli 2014 di Brasil.
AFP PHOTO/ DANIEL MIHAILESCU / JONATHAN NACKSTRAND
Foto kombinasi menunjukkan pemain Timnas Argentina, Lionel Messi (kiri) dan pemain Timnas Belgia, Eden Hazard (kanan). Argentina akan menghadapi Belgia pada perempat final Piala Dunia 2014 5 Juli 2014 di Brasil.

 

BRASILIA, SUMUTPOS.CO – Ambisi Argentina untuk meraih trofi Piala Dunia edisi kali ini mendapat ancaman dari generasi emas Belgia di Estadio Nacional de Brasilia, Brasilia, Sabtu (5/7) malam. Eden Hazard cs bakal menjadi ancaman serius jika melihat performa mereka di Brasil hingga babak perempatfinal.

Belgia dan Argentina adalah favorit di turnamen ini. Bagi Argentina, penetapan itu, sudah menjadi bagian dari perjalanan mereka selama eksistensi mereka di Piala Dunia. Pernah menjadi yang terhebat dua kali dan memiliki pesepakbola dengan reputasi dunia: Diego Armando Maradona, Mario Kempes, dan kini Lionel Messi.

Sebaliknya, Belgia masuknya nama-nama bintang yang tengah terang benderang seperti Hazard, Fellaini, Origi, De Bruyne, Vertoghen, Romero Lukaku membuat pasukan Marc Wilmots, menjadi favorit.

Sejauh ini pun Belgia tampil cukup meyakinkan, meski terbilang irit dalam urusan produktivitas gol, tetapi Belgia juga tergolong solid di lini belakang. Hingga 4 laga yang sudah dilakoni, hanya kebobolan 2 gol.

Pelatih Belgia, Marc Wilmots percaya bahwa anak asuhnya dapat menyebabkan ancaman dan mengubrak-abrik lini pertahanan Argentina, tim yang sudah dua kali mengangkat trofi Piala Dunia yakni pada 1978 dan 1986.

“Ada ketidakseimbangan dalam tim Argentina. Untuk sekali ini, kami bukan favorit, tetapi kami ingin menang dan itu yang terpenting!” tegas Wilmots.

“Kami akan memastikan bahwa kami bermain baik melawan tim yang kuat, akan tetapi pada tingkat ini semua pemain adalah tim yang kuat dan setiap detail akan membuat perbedaan,” sambungnya.

“Mereka bermain dengan lima bek, sehingga kami harus bermain kreatif. Jangan khawatir, saya sudah memiliki segala cara di kepala saya. Kami akan menghadapi Argentina sebagai sebuah tim,” tuntas pelatih berusia 49 tahun itu.

“Belgia telah memiliki sesuatu yang perlu ditakutkan saat melawan Argentina di babak perempatfinal nanti. Kami adalah tim yang sulit bagi lawan untuk dilawan. Kita tentu tidak takut,” sahut bek Belgia Jan Vertonghen.

“Kami harus berdiri bersama-sama. Jika Messi akan melewati salah satu dari kita, harus ada pemain kedua dan ketiga untuk menghentikannya.”

Belgia mengenali ancaman kapten Argentina dan pemain Barcelona yang empat kali meraih gelar pemain sepakbola terbaik dunia Ballon D’Or Messi. Mereka percaya bahwa mereka memiliki potensi memenangi pertandingan mereka.

Pemain asal klub Chelsea Eden Hazard, telah mendirikan dua gol kemenangan pada empat kemenangan timnya, tetapi baru menampilkan   sekilas kualitasnya.

“Kami punya Eden,” kata rekan setimnya Kevin Mirallas. “Anda tidak bisa membandingkan dia dengan Messi atau (Cristiano) Ronaldo, tetapi ia masih sesuatu yang istimewa.”

Sementara itu, gelandang Belgia Axel Witsel mengatakan pertandingan di ibukota Brasil bahkan mungkin terbukti lebih mudah daripada pertandingan mereka sebelumnya di turnamen empat tahunan ini.

The Red Devils memenangkan tiga pertandingan grup mereka dengan tujuan aneh dan membutuhkan waktu ekstra untuk melewati Amerika Serikat di babak 16 besar.

“Dapat dimengerti bahwa di fase grup kami bermain melawan tim cerdik dan sulit melawan mereka,” katanya.

“Melawan Amerika ada lebih banyak ruang dan saya berharap Argentina untuk melihat untuk mendikte permainan.”

“Mudah-mudahan memberi kita ruang untuk menyusup dan pemain kami dapat keuntungan dari celah yang mereka tawarkan.”

“Kami memiliki banyak pemain dengan kecepatan. Argentina tidak bermain dengan baik sampai saat ini.”

Setali tiga uang, Argentina juga selalu menang dengan margin tipis dalam perjalanan mereka ke perempat final. Bedanya Albiceleste sudah kebobolan 3 gol dengan lini depan masih terlalu bergantung kepada Lionel Messi.

Beruntung bagi Argentina, Messi tak memiliki kendala untuk turun menggempur tembok pertahanan Belgia. Hanya Sergio Aguero yang terancam absen di lini depan Argentina dengan Ezequiel Lavezzi disiapkan sebagai penggantinya.

Masalah Argentina justru datang dari lini belakang, utamanya di sektor kiri pertahanan. Bek kiri pilihan utama, Marcos Rojo sudah pasti absen karena akumulasi kartu.

Dengan tidak memiliki pemain natural di posisi bek kiri lainnya, maka Hugo Campagnaro dan Jose Basanta menjadi kandidat pengganti. Basanta menjadi fovorit sebagai starter mengingat ia dominan menggunakan kaki kiri.

Di kubu Belgia, mereka hanya kehilangan Anthony Vanden Borre yang absen karena cedera. Tetapi Belgia sudah membuktikan jika absennya Anthony Vanden Borre tak lantas mengurangi solidnya lini belakang mereka.

Memiliki pemain yang semuanya dalam keadaan siap tempur malah menjadi dilema bagi pelatih Marc Wilmots, utama starter di lini depan. Divock Origi menjadi pilihan utama di laga terakhir, tetapi Romelu Lukaku tampil apik mencetak gol saat diturunkan menjadi pemain pengganti saat melawan Amerika Serikat.

Kemungkinan pergantian lainnya adalah masuknya Mousa Dembele dan Kevin Mirallas sejak menit pertama. Nama keduanya menjadi favorit setelah Fellaini dan Mertens tampil melempem di laga terakhir menghadapi Amerika Serikat. (int)

 

Head to head:

26-06-86 Argentina 2–0 Belgia

13-06-82 Argentina 0–1 Belgia

 

Prakiraan pemain:

Argentina (4-2-3-1): Romero, Basanta, Fernandez, Garay, Zabaleta, Mascherano, Gago, Maria, Messi, Lavezzi, Higuain.

Pelatih: Alejandro Sabella

 

Belgia (4-2-3-1): Courtois, Vertonghen, Kompany, Buyten, Alderweireld, Witsel, Dembele, Hazard, Bruyne, Mirallas, Origi.

Pelatih: Marc Wilmots

AFP PHOTO/ DANIEL MIHAILESCU  / JONATHAN NACKSTRAND Foto kombinasi menunjukkan pemain Timnas Argentina, Lionel Messi (kiri) dan pemain Timnas Belgia, Eden Hazard (kanan). Argentina akan menghadapi Belgia pada perempat final Piala Dunia 2014 5 Juli 2014 di Brasil.
AFP PHOTO/ DANIEL MIHAILESCU / JONATHAN NACKSTRAND
Foto kombinasi menunjukkan pemain Timnas Argentina, Lionel Messi (kiri) dan pemain Timnas Belgia, Eden Hazard (kanan). Argentina akan menghadapi Belgia pada perempat final Piala Dunia 2014 5 Juli 2014 di Brasil.

 

BRASILIA, SUMUTPOS.CO – Ambisi Argentina untuk meraih trofi Piala Dunia edisi kali ini mendapat ancaman dari generasi emas Belgia di Estadio Nacional de Brasilia, Brasilia, Sabtu (5/7) malam. Eden Hazard cs bakal menjadi ancaman serius jika melihat performa mereka di Brasil hingga babak perempatfinal.

Belgia dan Argentina adalah favorit di turnamen ini. Bagi Argentina, penetapan itu, sudah menjadi bagian dari perjalanan mereka selama eksistensi mereka di Piala Dunia. Pernah menjadi yang terhebat dua kali dan memiliki pesepakbola dengan reputasi dunia: Diego Armando Maradona, Mario Kempes, dan kini Lionel Messi.

Sebaliknya, Belgia masuknya nama-nama bintang yang tengah terang benderang seperti Hazard, Fellaini, Origi, De Bruyne, Vertoghen, Romero Lukaku membuat pasukan Marc Wilmots, menjadi favorit.

Sejauh ini pun Belgia tampil cukup meyakinkan, meski terbilang irit dalam urusan produktivitas gol, tetapi Belgia juga tergolong solid di lini belakang. Hingga 4 laga yang sudah dilakoni, hanya kebobolan 2 gol.

Pelatih Belgia, Marc Wilmots percaya bahwa anak asuhnya dapat menyebabkan ancaman dan mengubrak-abrik lini pertahanan Argentina, tim yang sudah dua kali mengangkat trofi Piala Dunia yakni pada 1978 dan 1986.

“Ada ketidakseimbangan dalam tim Argentina. Untuk sekali ini, kami bukan favorit, tetapi kami ingin menang dan itu yang terpenting!” tegas Wilmots.

“Kami akan memastikan bahwa kami bermain baik melawan tim yang kuat, akan tetapi pada tingkat ini semua pemain adalah tim yang kuat dan setiap detail akan membuat perbedaan,” sambungnya.

“Mereka bermain dengan lima bek, sehingga kami harus bermain kreatif. Jangan khawatir, saya sudah memiliki segala cara di kepala saya. Kami akan menghadapi Argentina sebagai sebuah tim,” tuntas pelatih berusia 49 tahun itu.

“Belgia telah memiliki sesuatu yang perlu ditakutkan saat melawan Argentina di babak perempatfinal nanti. Kami adalah tim yang sulit bagi lawan untuk dilawan. Kita tentu tidak takut,” sahut bek Belgia Jan Vertonghen.

“Kami harus berdiri bersama-sama. Jika Messi akan melewati salah satu dari kita, harus ada pemain kedua dan ketiga untuk menghentikannya.”

Belgia mengenali ancaman kapten Argentina dan pemain Barcelona yang empat kali meraih gelar pemain sepakbola terbaik dunia Ballon D’Or Messi. Mereka percaya bahwa mereka memiliki potensi memenangi pertandingan mereka.

Pemain asal klub Chelsea Eden Hazard, telah mendirikan dua gol kemenangan pada empat kemenangan timnya, tetapi baru menampilkan   sekilas kualitasnya.

“Kami punya Eden,” kata rekan setimnya Kevin Mirallas. “Anda tidak bisa membandingkan dia dengan Messi atau (Cristiano) Ronaldo, tetapi ia masih sesuatu yang istimewa.”

Sementara itu, gelandang Belgia Axel Witsel mengatakan pertandingan di ibukota Brasil bahkan mungkin terbukti lebih mudah daripada pertandingan mereka sebelumnya di turnamen empat tahunan ini.

The Red Devils memenangkan tiga pertandingan grup mereka dengan tujuan aneh dan membutuhkan waktu ekstra untuk melewati Amerika Serikat di babak 16 besar.

“Dapat dimengerti bahwa di fase grup kami bermain melawan tim cerdik dan sulit melawan mereka,” katanya.

“Melawan Amerika ada lebih banyak ruang dan saya berharap Argentina untuk melihat untuk mendikte permainan.”

“Mudah-mudahan memberi kita ruang untuk menyusup dan pemain kami dapat keuntungan dari celah yang mereka tawarkan.”

“Kami memiliki banyak pemain dengan kecepatan. Argentina tidak bermain dengan baik sampai saat ini.”

Setali tiga uang, Argentina juga selalu menang dengan margin tipis dalam perjalanan mereka ke perempat final. Bedanya Albiceleste sudah kebobolan 3 gol dengan lini depan masih terlalu bergantung kepada Lionel Messi.

Beruntung bagi Argentina, Messi tak memiliki kendala untuk turun menggempur tembok pertahanan Belgia. Hanya Sergio Aguero yang terancam absen di lini depan Argentina dengan Ezequiel Lavezzi disiapkan sebagai penggantinya.

Masalah Argentina justru datang dari lini belakang, utamanya di sektor kiri pertahanan. Bek kiri pilihan utama, Marcos Rojo sudah pasti absen karena akumulasi kartu.

Dengan tidak memiliki pemain natural di posisi bek kiri lainnya, maka Hugo Campagnaro dan Jose Basanta menjadi kandidat pengganti. Basanta menjadi fovorit sebagai starter mengingat ia dominan menggunakan kaki kiri.

Di kubu Belgia, mereka hanya kehilangan Anthony Vanden Borre yang absen karena cedera. Tetapi Belgia sudah membuktikan jika absennya Anthony Vanden Borre tak lantas mengurangi solidnya lini belakang mereka.

Memiliki pemain yang semuanya dalam keadaan siap tempur malah menjadi dilema bagi pelatih Marc Wilmots, utama starter di lini depan. Divock Origi menjadi pilihan utama di laga terakhir, tetapi Romelu Lukaku tampil apik mencetak gol saat diturunkan menjadi pemain pengganti saat melawan Amerika Serikat.

Kemungkinan pergantian lainnya adalah masuknya Mousa Dembele dan Kevin Mirallas sejak menit pertama. Nama keduanya menjadi favorit setelah Fellaini dan Mertens tampil melempem di laga terakhir menghadapi Amerika Serikat. (int)

 

Head to head:

26-06-86 Argentina 2–0 Belgia

13-06-82 Argentina 0–1 Belgia

 

Prakiraan pemain:

Argentina (4-2-3-1): Romero, Basanta, Fernandez, Garay, Zabaleta, Mascherano, Gago, Maria, Messi, Lavezzi, Higuain.

Pelatih: Alejandro Sabella

 

Belgia (4-2-3-1): Courtois, Vertonghen, Kompany, Buyten, Alderweireld, Witsel, Dembele, Hazard, Bruyne, Mirallas, Origi.

Pelatih: Marc Wilmots

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/