30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PGAS Tuntaskan Akusisi Blok Gas di AS

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menuntaskan transaksi akuisisi sebesar 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken di Amerika Serikat (AS). Transaksi dilakukan melalui anak usaha BUMN bidang gas ini yaitu PT Saka Energi Indonesia (SEI) senilai total USD 175 juta.

Akuisisi 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken ini dilakukan SEI terhadap kepemilikan dari tangan Swift Energy Company (Swift) pada 15 Juli 2014. Transaksi senilai USD 175 juta terdiri dari pembayaran tunai sebesar USD 125 juta dan porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan senilai USD 50 juta.

Dirut PGAS Hendi Prio Santoso mengatakan, sesuai kesepakatan, pada penutupan transaksi ini SEI membayar tunai sebesar USD 125 juta dan biaya pengembangan lapangan untuk semester pertama 2014 kepada Swift. Sementara porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar USD 50 juta akan dibayarkan secara bertahap oleh SEI terhitung efektif mulai 1 Januari 2014.

Pengembangan area shale gas Fasken ini akan melibatkan seluas 8.300 hektar di kawasan tersebut. Dengan akuisisi ini, PGAS berharap mendapatkan banyak manfaat tidak hanya berkaitan dengan bisnis namun juga pengetahuan teknologi pengembangan shale gas. “Investasi PGN melalui Saka Energi di Amerika Serikat ini sangat strategis untuk pengembangan bisnis PGN di masa depan. Faktor bisnis tentu ada namun kami berharap bisa mendapatkan akses pengetahuan dan transfer pengetahuan,” kata Hendi dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

Hendi mengatakan, PGAS perlu mendapatkan pengalaman untuk mengoperasikan lapangan shale gas yang sampai sekarang masih belum beroperasi di Indonesia. Keputusan investasi ini diakui telah melalui proses yang panjang dengan memerhitungkan berbagai aspek seperti cadangan gas, potensi produksi dan risiko bisnis lainnya. “Akuisisi area shale gas di Amerika ini juga menjadi bagian dari strategis jangka panjang yang semakin memantapkan posisi PGN sebagai perusahaan energy kelas dunia,” terus Hendi.

CEO Swift Energy Terry Swift mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bekerja secara cermat dan teliti dalam menuntaskan transaksi ini. “Kami menantikan untuk bekerjasama dengan Saka dengan mengoptimalkan nilai aset kedua perusahaan dengan program pengembangan teknologi canggih. Perjanjian ini menandai dimulainya kerjasama strategis untuk menumbuhkan produksi di eagle ford dry gas window,” ujarnya.

Swift adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan, eksplorasi, akusisi, dan pengoperasian aset migas dengan fokus pada cadangan minyak dan gas di onshore Texas dan perairan dalam Lousiana. Perusahaan berdiri sejak 1979 ini berpusat di” Houston, Texas, AS.(gen/agm)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menuntaskan transaksi akuisisi sebesar 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken di Amerika Serikat (AS). Transaksi dilakukan melalui anak usaha BUMN bidang gas ini yaitu PT Saka Energi Indonesia (SEI) senilai total USD 175 juta.

Akuisisi 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken ini dilakukan SEI terhadap kepemilikan dari tangan Swift Energy Company (Swift) pada 15 Juli 2014. Transaksi senilai USD 175 juta terdiri dari pembayaran tunai sebesar USD 125 juta dan porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan senilai USD 50 juta.

Dirut PGAS Hendi Prio Santoso mengatakan, sesuai kesepakatan, pada penutupan transaksi ini SEI membayar tunai sebesar USD 125 juta dan biaya pengembangan lapangan untuk semester pertama 2014 kepada Swift. Sementara porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar USD 50 juta akan dibayarkan secara bertahap oleh SEI terhitung efektif mulai 1 Januari 2014.

Pengembangan area shale gas Fasken ini akan melibatkan seluas 8.300 hektar di kawasan tersebut. Dengan akuisisi ini, PGAS berharap mendapatkan banyak manfaat tidak hanya berkaitan dengan bisnis namun juga pengetahuan teknologi pengembangan shale gas. “Investasi PGN melalui Saka Energi di Amerika Serikat ini sangat strategis untuk pengembangan bisnis PGN di masa depan. Faktor bisnis tentu ada namun kami berharap bisa mendapatkan akses pengetahuan dan transfer pengetahuan,” kata Hendi dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

Hendi mengatakan, PGAS perlu mendapatkan pengalaman untuk mengoperasikan lapangan shale gas yang sampai sekarang masih belum beroperasi di Indonesia. Keputusan investasi ini diakui telah melalui proses yang panjang dengan memerhitungkan berbagai aspek seperti cadangan gas, potensi produksi dan risiko bisnis lainnya. “Akuisisi area shale gas di Amerika ini juga menjadi bagian dari strategis jangka panjang yang semakin memantapkan posisi PGN sebagai perusahaan energy kelas dunia,” terus Hendi.

CEO Swift Energy Terry Swift mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bekerja secara cermat dan teliti dalam menuntaskan transaksi ini. “Kami menantikan untuk bekerjasama dengan Saka dengan mengoptimalkan nilai aset kedua perusahaan dengan program pengembangan teknologi canggih. Perjanjian ini menandai dimulainya kerjasama strategis untuk menumbuhkan produksi di eagle ford dry gas window,” ujarnya.

Swift adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan, eksplorasi, akusisi, dan pengoperasian aset migas dengan fokus pada cadangan minyak dan gas di onshore Texas dan perairan dalam Lousiana. Perusahaan berdiri sejak 1979 ini berpusat di” Houston, Texas, AS.(gen/agm)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/