JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sehari menjelang pengumuman hasil akhir Pilpres 2014, musisi Ahmad Dhani melaporkan 15 media kepada Dewan Pers. Dia jengkel atas pemberitaan mengenai dirinya sehubungan keunggulan sementara Jokowi-JK.
Dhani datang ke gedung Dewan Pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pukul 15.00 WIB, Senin (21/7), dengan berbusana serba hitam. Dia menaiki mobil Nissan hitam dengan garuda merah di kap mobilnya, bernomor polisi B 1 RCR.
Sejumlah media besar dan bukan media abal-abal, baik yang termasuk domain dewan pers maupun bukan, dilaporkan Dhani dengan tuduhan modus baru.
“Saya laporkan ini karena saat ini ada modus baru yang berbahaya. Ada orang-orang yang bikin akun Twitter palsu dengan pakai nama orang terkenal. Lalu akun palsu itu ngetweet sesuatu tentang saya, dan sayang sekali itu dikutip oleh media,” ujar Dhani.
Dhani mencontohkan, akun Twitter Mahfud MD dipalsukan dan mencuit bahwa Ahmad Dhani dibayar Rp10 miliar untuk mendukung Prabowo. Begitu juga dengan akun palsu Fadli Zon yang mencuit hal-hal tidak benar tentang Dhani.
“Yang paling bahaya, ya yang terakhir ini. Pencemaran nama baik. Ada orang mengedit tweet saya, dipalsukan. Di situ dibilangnya saya akan potong kelamin saya kalau Jokowi jadi presiden. Buat apa juga saya ngetweet kayak begitu,” jelas Dhani.
Beberapa situs yang dilaporkan Dhani terkait kasus tersebut di antaranya Liputan6.com, Republika Online, Kapanlagi.com, Hai-Online dan sejumlah forum online seperti KasKus dan Detikforum. Dhani sangat menyayangkan sejumlah media besar justru mengutip sumber yang salah.
“Ini sebuah pembohongan massif, berjamaah, sudah sangat besar. Saya berharap Dewan Pers akan segera memanggil media-media tersebut. Saya ingin mereka meminta maaf kepada saya secara langsung dan melalui medianya juga,” tegas bos Republik Cinta Manajemen ini.
Dhani memastikan bahwa dirinya tidak pernah bersumpah potong kemaluan. Ia menyatakan bahwa tweet yang beredar di masyarakat adalah hasil editan.
“Tweet saya diedit di photoshop. Tweet itu dibuat sesuai dengan apa yang diinginkan si pembuat tweet palsu,” kata Ahmad Dhani.
Ia menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan kebodohan dengan membuat kicauan tersebut. Menurut juri Indonesian Idol tersebut, nazar dengan memotong kemaluan tidaklah penting. “Ngapai saya ngetweet kayak gitu. Ngapain saya nazar-nazarin,” ujarnya.
Seperti diketahui, dua pekan lalu beredar screenshot tweet Ahmad Dhani di dunia maya. Tweet tersebut berbunyi, “Saya akan potong kemaluan saya kalau Jokowi bisa menang dari Prabowo Subianto! Itu Sumpah Saya!”
Pada screenshot tampak tweet dikirimkan dari akun Twitter milik Dhani @AHMADDHANIPRAST pada 23 Juni 2014. Memang tweet tersebut tidak tampak di timeline Twitter Dhani. Ada yang menduga tweet tersebut telah dihapus Dhani. Namun, belakangan diketahui rupanya screenshot tweet Dhani tersebut hoax. (abu/net/bbs/jpnn)