SUMUTPOS.CO – Ilmuwan terus mengembangkan eksperimen untuk tujuan medis dan kini menghasilkan terobosan baru. Mereka berhasil menghasilkan tikus transparan untuk eksperimen pengobatan penyakit seperti kanker dan parkinson.
Lalu bagaimana bisa ilmuwan menghasilkan tikus tembus pandang? Apakah menggunakan rekayasa genetik? Ternyata mereka menggunakan tikus biasa yang diberi obat agar jadi transparan.
Tikus biasa tersebut setelah mati akan dikuliti dan diberi obat kimia tertentu hingga seluruh organnya jadi transparan seperti plastik. Hasilnya nanti adalah seekor tikus mirip gelatin dengan organ dalam terhubung jaringan dan gel yang digunakan dalam prosedur.
Viviana Gradinaru dari Institut Teknologi California, mengatakan bahwa proyek ini akan membantu dalam pengobatan kanker serta penyakit lainnya. “Saat ini kami sedang memetakan nervous system (sistem syaraf),” bebernya.
“Misalnya saja, rangsangan elektrik yang digunakan untuk pengobatan Parkinson, gangguan kontrol urine atau sakit. Rangsangan elektrik itu digunakan pada syaraf dalam seluruh tubuh,” lanjut Viviana. “Untuk mengetahui dengan tepat dimana syaraf yang terpengaruh (stimulasi) serta fungsinya akan membantu proses pengobatan.” (bbs/tom)
SUMUTPOS.CO – Ilmuwan terus mengembangkan eksperimen untuk tujuan medis dan kini menghasilkan terobosan baru. Mereka berhasil menghasilkan tikus transparan untuk eksperimen pengobatan penyakit seperti kanker dan parkinson.
Lalu bagaimana bisa ilmuwan menghasilkan tikus tembus pandang? Apakah menggunakan rekayasa genetik? Ternyata mereka menggunakan tikus biasa yang diberi obat agar jadi transparan.
Tikus biasa tersebut setelah mati akan dikuliti dan diberi obat kimia tertentu hingga seluruh organnya jadi transparan seperti plastik. Hasilnya nanti adalah seekor tikus mirip gelatin dengan organ dalam terhubung jaringan dan gel yang digunakan dalam prosedur.
Viviana Gradinaru dari Institut Teknologi California, mengatakan bahwa proyek ini akan membantu dalam pengobatan kanker serta penyakit lainnya. “Saat ini kami sedang memetakan nervous system (sistem syaraf),” bebernya.
“Misalnya saja, rangsangan elektrik yang digunakan untuk pengobatan Parkinson, gangguan kontrol urine atau sakit. Rangsangan elektrik itu digunakan pada syaraf dalam seluruh tubuh,” lanjut Viviana. “Untuk mengetahui dengan tepat dimana syaraf yang terpengaruh (stimulasi) serta fungsinya akan membantu proses pengobatan.” (bbs/tom)