JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama 72 jam masih berlangsung. Kendati demikian, Indonesia tetap berencana membawa konflik yang terjadi di jalur Gaza, Palestina tersebut untuk dibahas di pertemuan kepala negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Tanpa kita bicara siapa yang memulai siapa yang mengulang, intinya bukankah kekerasan ini harus segera dihentikan,” tandas Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa saat ditemui di Jakarta, kemarin (05/08).
Marty mengatakan, dalam pertemuan yang dilaksanakan di Naypyitaw, Myanmar itu, Indonesia akan meminta ASEAN untuk bersikap keras menyikapi masalah ini. Indonesia juga akan meminta adanya pertemuan khusus untuk membahas masalah kekejaman Israel pada warga sipil Palestina.
Pasalnya, seperti yang telah diberitakan, Israel terus membidik warga sipil terutama anak-anak dan bayi serta bangunan-bangunan rumah sakit. Tindakan ini dirasanya terlalu mengerikan, bukan hanya dari jumlah korban namun sifat penyerangan. “Ini sudah di luar batas kewajaran dan batas kemanusiaan. Kita lantang menentang,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Marty juga menuturkan bahwa ada sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana. Mereka datang sebagai relawan. Perwakilan pemerintah yang berada di Mesir dan Jordan dikatakan olehnya telah menjalin komunikasi dengan mereka. Mereka juga siap membantu bila para WNI tersebut membutuhkan bantuan atau ingin dipulangkan.
“Ada sekitar 21 WNI di Gaza. Kita terus berkomunikasi untuk mengetahui kondisi mereka. Kami juga meminta agar mereka senantiasa menjaga keselamatan,” ungkapnya. (mia)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama 72 jam masih berlangsung. Kendati demikian, Indonesia tetap berencana membawa konflik yang terjadi di jalur Gaza, Palestina tersebut untuk dibahas di pertemuan kepala negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Tanpa kita bicara siapa yang memulai siapa yang mengulang, intinya bukankah kekerasan ini harus segera dihentikan,” tandas Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa saat ditemui di Jakarta, kemarin (05/08).
Marty mengatakan, dalam pertemuan yang dilaksanakan di Naypyitaw, Myanmar itu, Indonesia akan meminta ASEAN untuk bersikap keras menyikapi masalah ini. Indonesia juga akan meminta adanya pertemuan khusus untuk membahas masalah kekejaman Israel pada warga sipil Palestina.
Pasalnya, seperti yang telah diberitakan, Israel terus membidik warga sipil terutama anak-anak dan bayi serta bangunan-bangunan rumah sakit. Tindakan ini dirasanya terlalu mengerikan, bukan hanya dari jumlah korban namun sifat penyerangan. “Ini sudah di luar batas kewajaran dan batas kemanusiaan. Kita lantang menentang,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Marty juga menuturkan bahwa ada sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana. Mereka datang sebagai relawan. Perwakilan pemerintah yang berada di Mesir dan Jordan dikatakan olehnya telah menjalin komunikasi dengan mereka. Mereka juga siap membantu bila para WNI tersebut membutuhkan bantuan atau ingin dipulangkan.
“Ada sekitar 21 WNI di Gaza. Kita terus berkomunikasi untuk mengetahui kondisi mereka. Kami juga meminta agar mereka senantiasa menjaga keselamatan,” ungkapnya. (mia)