26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Portugal sebagai Liga Penghasil Pemain Top

David Luiz
David Luiz

LISBON, SUMUTPOS.CO – Dari segi popularitas, Primeira Liga Portugal memang tidak seheboh Ligue 1, Serie A, Primera Division, bahkan Premier League. Namun, peran liga sepakbola di Portugal itu tak bisa dianggap remeh. Buktinya, pemain-pemain bintang Eropa merupakan “produk” Primeira Liga.

Mereka, antara lain, David Luiz, Thiago Silva, Hulk, Ramires, hingga Diego Costa. Luiz, misalnya. Sebelum karirnya menjulang hingga meraih Liga Champions bersama Chelsea, dia merupakan bek tangguh Benfica. Pemain timnas Brasil itu menghabiskan empat musim di negeri semenanjung Iberia tersebut.

Kasus Nemanja Matic justru unik. Dibeli saat masih muda dari Kosice, Matic tak mendapat tempat utama di Chelsea. Klub London Barat itu lantas menjualnya ke Benfica sebagai tambahan dana pertukaran dengan Luiz. Saat itu, dia hanya dihargai Chelsea Rp 86 miliar. Pertengahan musim lalu dia dibeli kembali oleh klub berjuluk The Blues itu Rp 400 miliar!

Kebutuhan klub-klub besar Eropa terhadap pemain “jadi” memang begitu besar. Padahal, tak semua pemain muda bisa langsung bersinar. Mereka perlu beradaptasi dan menambah jam terbang di kompetisi tingkat tinggi. Karena itu, banyak para pemain muda yang hijrah ke klub-klub Portugal demi meningkatkan performanya sebelum akhirnya memperkuat klub-klub raksasa Eropa.

Iklim Portugal memang sangat cocok bagi pesepakbola muda. Pemerintah setempat tidak terlalu sulit merilis ijin kerja. Selain itu, bahasa yang digunakan juga tidak terlalu sulit bagi para pemain Amerika Selatan. Selain Brasil yang memang berbahasa Portugis, negara-negara Latin lainnya bisa beradaptasi meski berbahasa ibu bahasa Spanyol.

Karena itu, tak heran jika Amerika Selatan mendominasi jumlah asal pemain asing di Portugal. Data yang dirilis Persatuan Pesepakbola Portugal menunjukkan, populasi pemain asing di Portugal mencapai 55 persen sedangkan pemain lokal hanya 45 persen. (jp)

David Luiz
David Luiz

LISBON, SUMUTPOS.CO – Dari segi popularitas, Primeira Liga Portugal memang tidak seheboh Ligue 1, Serie A, Primera Division, bahkan Premier League. Namun, peran liga sepakbola di Portugal itu tak bisa dianggap remeh. Buktinya, pemain-pemain bintang Eropa merupakan “produk” Primeira Liga.

Mereka, antara lain, David Luiz, Thiago Silva, Hulk, Ramires, hingga Diego Costa. Luiz, misalnya. Sebelum karirnya menjulang hingga meraih Liga Champions bersama Chelsea, dia merupakan bek tangguh Benfica. Pemain timnas Brasil itu menghabiskan empat musim di negeri semenanjung Iberia tersebut.

Kasus Nemanja Matic justru unik. Dibeli saat masih muda dari Kosice, Matic tak mendapat tempat utama di Chelsea. Klub London Barat itu lantas menjualnya ke Benfica sebagai tambahan dana pertukaran dengan Luiz. Saat itu, dia hanya dihargai Chelsea Rp 86 miliar. Pertengahan musim lalu dia dibeli kembali oleh klub berjuluk The Blues itu Rp 400 miliar!

Kebutuhan klub-klub besar Eropa terhadap pemain “jadi” memang begitu besar. Padahal, tak semua pemain muda bisa langsung bersinar. Mereka perlu beradaptasi dan menambah jam terbang di kompetisi tingkat tinggi. Karena itu, banyak para pemain muda yang hijrah ke klub-klub Portugal demi meningkatkan performanya sebelum akhirnya memperkuat klub-klub raksasa Eropa.

Iklim Portugal memang sangat cocok bagi pesepakbola muda. Pemerintah setempat tidak terlalu sulit merilis ijin kerja. Selain itu, bahasa yang digunakan juga tidak terlalu sulit bagi para pemain Amerika Selatan. Selain Brasil yang memang berbahasa Portugis, negara-negara Latin lainnya bisa beradaptasi meski berbahasa ibu bahasa Spanyol.

Karena itu, tak heran jika Amerika Selatan mendominasi jumlah asal pemain asing di Portugal. Data yang dirilis Persatuan Pesepakbola Portugal menunjukkan, populasi pemain asing di Portugal mencapai 55 persen sedangkan pemain lokal hanya 45 persen. (jp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/