26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi: Kami Tak Tidur-tidur sampai Kurus

Foto: Gatha Ginting Roy Simorangkir (31), seorang wartawan di salah satu media terbitan Medan, saat dirawat IGD RS Elisabeth. Ia dirampok kawanan bersenjata airsoft gun.
Foto: Gatha Ginting
Roy Simorangkir (31), seorang wartawan di salah satu media terbitan Medan, saat dirawat IGD RS Elisabeth. Ia dirampok kawanan bersenjata airsoft gun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi terus memburu 6 pelaku perampokan dan penembakan seorang wartawan, Roy Marisi Simorangkir (31). Bahkan saking giatnya, Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru menyebut jika personelnya tak tidur-tidur sampai kurus.

Hal itu disampaikan AKP Hendrik Temaluru, Rabu (20/8) sore. Penurunan berat badan tersebut diterangkannya lantaran pengejaran yang dilakukan di berbagai wilayah yakni Pancur Batu, Sunggal, Helvetia hingga Medan Barat.

“Masih kita selidiki. Saat ini, kita masih kejar pelakunya sampai kita tidak bisa tidur dan berat badan kita turun,” ucap AKP Hendrik Temaluru.

Kemudian, bebernya, dari penyelidikan yang mereka lakukan para saksi hingga kini terus bertambah. Pasalnya, dari 5 hari peristiwa perampokan yang mengakibatkan sepeda motor jenis Ninja Warior warna hijau dengan nomor Polisi BK 3589 OW namun kala itu memakai plat polisi BK 3116 ONE tersebut telah memeriksa 6 orang saksi termasuk pemilik sepeda motor Yamaha Mio dengan menggunakan plat palsu BK 3319 AEL, padahal plat aslinya BK 5658 FZ yang digunakan pelaku saat aksi tersebut.

“Selain itu, kita juga sudah mengambil rekaman CCTV yang tak jauh dari lokasi milik salah satu Toko Perabot yang berada di Jl. Gaperta Ujung/Cempaka,” terangnya.

Sayangnya, setelah pihaknya memutar rekaman tersebut hasilnya hanya memperlihatkan korban sedang mengejar pelaku yang telah mengambil sepeda motornya. Sedangkan wajah para pelaku tidak terlihat jelas.

Kendati begitu, rekaman tersebut menjadi barang bukti petugas untuk mengungkap perampokan yang nyaris menewaskan korban lantaran mengalami 7 tembakan di sekujur tubuhnya. “Kini kita ambil, ada disitu CCTV. Tapi setelah kita putar CCTV. Hanya terlihat korban, mengejar pelaku yang mengambil sepeda motornya. Tak terlihat jelas wajah pelaku,” kesalnya.

Saat disinggung apakah ada dugaan keterlibatan perusahaan leasing Adira seperti kabar yang beredar luas? Terlebih pihaknya juga sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap pihak PT Adira yang berada di Jl. Bambu II Medan untuk hadir dalam pemeriksaan.

“Kita sudah layangkan surat panggilan ke Adira untuk tahap penyelidikan. Itu kita lakukan supaya kita mengetahui apakah kereta itu dibeli secara kontan atau tidak. Tapi, sampai saat ini kita belum ada mengarah. Besok mungkin kita akan periksa pihak Adira,” ungkapnya.

Saat disinggung berapa lama mereka berhasil mengungkap kasus tersebut, dirinya mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, dari aksi tersebut terlihat kalau kawanan tersebut cukup berpengalaman.

“Masih terus kita kejar pelaku. Untuk mengungkapnya ini, belum bisa kita pastikan. Bisa sebulan. Bisa 1 tahun. Yang penting sabarlah, anggota kita pun, masih berkerja keras dilapangan untuk mengungkap para pelaku perampokan ini,” tandasnya.

 

TERBELIT PINJAMAN DI PT ADIRA

Terpisah, abang kandung Roy, Yoga Syahputra Simorangkir yang merupakan pemilik sepeda motor tersebut mengaku kalau sepeda motor tersebut dibelinya sekira tahun 2011 secara kontan dengan harga Rp38 juta. Namun, ditahun 2012 lalu lantaran dirinya perlu uang untuk urusan keluarga, Yoga memutuskan untuk menggadaikan BPKB sepeda motornya tersebut ke Adira Finance yang berada di Jl. Bambu II Medan dengan harga Rp20 juta.

“Itu kereta saya beli kontan seharga Rp38 juta. Tapi, saya list back (gadaikan) ke Adira Rp20 juta dengan jaminan BPKB saya,” ungkapnya.

Untuk melunasi hutangnya tersebut, ia membayar angsuran setiap bulan senilai Rp1,050 juta. Tapi sayangnya, dirinya hanya membayar 7 kali angsuran dari 33 bulan yang telah ditentukan.

“Baru 7 bulan yang saya bayar. Ada 33 bulan itu angsurannya. Soalnya, totalnya Rp30 juta. Itupun saya lupa, apakah tahun semalam atau 2 tahun yang lalu saya bayar angsuran itu. Tapi yang jelas, saya baru 7 kali bayar angsuran itu,” pungkasnya.

Sementara itu, saat kantor Adira Finace yang berada di Jl Bambu II Glugur Kota Medan disambangi, seorang satpam yang bernama Joko Prasetyo menyebutkan kalau seluruh karyawan Adira sudah pulang.

“Sudah pulang bang karyawannya. Hanya tinggal kasirnya saja yang tinggal bang. Kalau tidak, besok aja abang datang. Jumpai pak Yandri,” ucapnya.

Saat disebut kalau ini mengenai pemberitaan yang akan dibuat untuk terbit besok (hari ini) supaya tidak ada bantahan dari Adira, lelaki bertubuh kurus tersebut tetap bertahan supaya kru koran ini untuk datang Kamis (21/8). “Besok aja bang datang. Jumpai pak Yandri. Saya hanya kerja bang,” ungkapnya.

Seorang karyawati Adira yang kala itu berada di dapan kantor Adira, mengatakan kantor Adira Medan 1 tersebut dipimpin lelaki bernama Reno. “Pak Reno bang kepala cabangnya. Kepala cabang baru dia. Tadi gak ada saya lihat, sudah pulang dia mungkin. Soalnya, mobilnya gak ada lagi,” ucapnya.

 

KAPOLRESTA MEDAN: ADA KAITAN LEASING

Dugaan yang menjurus pelaku perampokan terhadap Roy Marisi Simorangkir berkaitan dengan pihak leasing seakan tak ditampik Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta. Orang nomor satu di Polresta Medan ini mengatakan jika hasil penyelidikan mengarah ke salah satu leasing.

“Ada kaitannya dengan leasing ya,” katanya seraya enggan memberitahukan nama leasing yang dimaksud.

Hal tersebut, dikatakan Nico lantaran pihak leasing yang dimaksud memang mencari sepeda motor ninja warior hijau yang ketika itu dikendarai oleh Roy Simorangkir. “Dari hasil penyelidikan kita, sepeda motor yang digunakan korban itu memang dicari oleh salah satu perusahaan leasing,” katanya

“Ada titik yang masih harus di dalami oleh tim terpadu kami, masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku,” tambah perwira dengan tiga melati emas di pundak ini.

Sejauh ini, Polresta Medan melalui Polsek Helvetia telah memeriksa 5 orang saksi termasuk Aidil Aksyar si pemilik sepeda motor mio yang digunakan pelaku untuk merampok Roy. (ind/wel/bd)

 

Foto: Gatha Ginting Roy Simorangkir (31), seorang wartawan di salah satu media terbitan Medan, saat dirawat IGD RS Elisabeth. Ia dirampok kawanan bersenjata airsoft gun.
Foto: Gatha Ginting
Roy Simorangkir (31), seorang wartawan di salah satu media terbitan Medan, saat dirawat IGD RS Elisabeth. Ia dirampok kawanan bersenjata airsoft gun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi terus memburu 6 pelaku perampokan dan penembakan seorang wartawan, Roy Marisi Simorangkir (31). Bahkan saking giatnya, Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru menyebut jika personelnya tak tidur-tidur sampai kurus.

Hal itu disampaikan AKP Hendrik Temaluru, Rabu (20/8) sore. Penurunan berat badan tersebut diterangkannya lantaran pengejaran yang dilakukan di berbagai wilayah yakni Pancur Batu, Sunggal, Helvetia hingga Medan Barat.

“Masih kita selidiki. Saat ini, kita masih kejar pelakunya sampai kita tidak bisa tidur dan berat badan kita turun,” ucap AKP Hendrik Temaluru.

Kemudian, bebernya, dari penyelidikan yang mereka lakukan para saksi hingga kini terus bertambah. Pasalnya, dari 5 hari peristiwa perampokan yang mengakibatkan sepeda motor jenis Ninja Warior warna hijau dengan nomor Polisi BK 3589 OW namun kala itu memakai plat polisi BK 3116 ONE tersebut telah memeriksa 6 orang saksi termasuk pemilik sepeda motor Yamaha Mio dengan menggunakan plat palsu BK 3319 AEL, padahal plat aslinya BK 5658 FZ yang digunakan pelaku saat aksi tersebut.

“Selain itu, kita juga sudah mengambil rekaman CCTV yang tak jauh dari lokasi milik salah satu Toko Perabot yang berada di Jl. Gaperta Ujung/Cempaka,” terangnya.

Sayangnya, setelah pihaknya memutar rekaman tersebut hasilnya hanya memperlihatkan korban sedang mengejar pelaku yang telah mengambil sepeda motornya. Sedangkan wajah para pelaku tidak terlihat jelas.

Kendati begitu, rekaman tersebut menjadi barang bukti petugas untuk mengungkap perampokan yang nyaris menewaskan korban lantaran mengalami 7 tembakan di sekujur tubuhnya. “Kini kita ambil, ada disitu CCTV. Tapi setelah kita putar CCTV. Hanya terlihat korban, mengejar pelaku yang mengambil sepeda motornya. Tak terlihat jelas wajah pelaku,” kesalnya.

Saat disinggung apakah ada dugaan keterlibatan perusahaan leasing Adira seperti kabar yang beredar luas? Terlebih pihaknya juga sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap pihak PT Adira yang berada di Jl. Bambu II Medan untuk hadir dalam pemeriksaan.

“Kita sudah layangkan surat panggilan ke Adira untuk tahap penyelidikan. Itu kita lakukan supaya kita mengetahui apakah kereta itu dibeli secara kontan atau tidak. Tapi, sampai saat ini kita belum ada mengarah. Besok mungkin kita akan periksa pihak Adira,” ungkapnya.

Saat disinggung berapa lama mereka berhasil mengungkap kasus tersebut, dirinya mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, dari aksi tersebut terlihat kalau kawanan tersebut cukup berpengalaman.

“Masih terus kita kejar pelaku. Untuk mengungkapnya ini, belum bisa kita pastikan. Bisa sebulan. Bisa 1 tahun. Yang penting sabarlah, anggota kita pun, masih berkerja keras dilapangan untuk mengungkap para pelaku perampokan ini,” tandasnya.

 

TERBELIT PINJAMAN DI PT ADIRA

Terpisah, abang kandung Roy, Yoga Syahputra Simorangkir yang merupakan pemilik sepeda motor tersebut mengaku kalau sepeda motor tersebut dibelinya sekira tahun 2011 secara kontan dengan harga Rp38 juta. Namun, ditahun 2012 lalu lantaran dirinya perlu uang untuk urusan keluarga, Yoga memutuskan untuk menggadaikan BPKB sepeda motornya tersebut ke Adira Finance yang berada di Jl. Bambu II Medan dengan harga Rp20 juta.

“Itu kereta saya beli kontan seharga Rp38 juta. Tapi, saya list back (gadaikan) ke Adira Rp20 juta dengan jaminan BPKB saya,” ungkapnya.

Untuk melunasi hutangnya tersebut, ia membayar angsuran setiap bulan senilai Rp1,050 juta. Tapi sayangnya, dirinya hanya membayar 7 kali angsuran dari 33 bulan yang telah ditentukan.

“Baru 7 bulan yang saya bayar. Ada 33 bulan itu angsurannya. Soalnya, totalnya Rp30 juta. Itupun saya lupa, apakah tahun semalam atau 2 tahun yang lalu saya bayar angsuran itu. Tapi yang jelas, saya baru 7 kali bayar angsuran itu,” pungkasnya.

Sementara itu, saat kantor Adira Finace yang berada di Jl Bambu II Glugur Kota Medan disambangi, seorang satpam yang bernama Joko Prasetyo menyebutkan kalau seluruh karyawan Adira sudah pulang.

“Sudah pulang bang karyawannya. Hanya tinggal kasirnya saja yang tinggal bang. Kalau tidak, besok aja abang datang. Jumpai pak Yandri,” ucapnya.

Saat disebut kalau ini mengenai pemberitaan yang akan dibuat untuk terbit besok (hari ini) supaya tidak ada bantahan dari Adira, lelaki bertubuh kurus tersebut tetap bertahan supaya kru koran ini untuk datang Kamis (21/8). “Besok aja bang datang. Jumpai pak Yandri. Saya hanya kerja bang,” ungkapnya.

Seorang karyawati Adira yang kala itu berada di dapan kantor Adira, mengatakan kantor Adira Medan 1 tersebut dipimpin lelaki bernama Reno. “Pak Reno bang kepala cabangnya. Kepala cabang baru dia. Tadi gak ada saya lihat, sudah pulang dia mungkin. Soalnya, mobilnya gak ada lagi,” ucapnya.

 

KAPOLRESTA MEDAN: ADA KAITAN LEASING

Dugaan yang menjurus pelaku perampokan terhadap Roy Marisi Simorangkir berkaitan dengan pihak leasing seakan tak ditampik Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta. Orang nomor satu di Polresta Medan ini mengatakan jika hasil penyelidikan mengarah ke salah satu leasing.

“Ada kaitannya dengan leasing ya,” katanya seraya enggan memberitahukan nama leasing yang dimaksud.

Hal tersebut, dikatakan Nico lantaran pihak leasing yang dimaksud memang mencari sepeda motor ninja warior hijau yang ketika itu dikendarai oleh Roy Simorangkir. “Dari hasil penyelidikan kita, sepeda motor yang digunakan korban itu memang dicari oleh salah satu perusahaan leasing,” katanya

“Ada titik yang masih harus di dalami oleh tim terpadu kami, masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku,” tambah perwira dengan tiga melati emas di pundak ini.

Sejauh ini, Polresta Medan melalui Polsek Helvetia telah memeriksa 5 orang saksi termasuk Aidil Aksyar si pemilik sepeda motor mio yang digunakan pelaku untuk merampok Roy. (ind/wel/bd)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/