TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Istri yang mengkhianati suami, Erlina (34), tewas di ujung parang kekasih gelapnya. Ibu 2 anak itu, Selasa (9/9) petang ditemukan meregang nyawa di sebuah aliran irigasi dengan 3 luka bacokan di kepala. Sempat kabur, sang kekasih gelap, M. Nuh Saragih (32) akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
”Saya tak terima dimaki dan ditampar,” kata M Nuh Saragih, kepada polisi. Iersulut emosi dan membacok kekasih gelapnya itu dengan parang.
Alhasil, wanita yang menetap di Dusun II Desa Bantan, Kec. Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai tewas bersimbah darah di aliran irigasi kebun sawit Rambutan Afdeling IV Kebun Sebaro Pertapaan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai.
Informasi diperoleh, selama 4 tahun M Nuh sudah menjalin asmara dengan Erlina. Nah, Selasa (9/9) siang, Erlina mengajak kekasih gelapnya yang sehari-hari penjaga ladang itu ketemuan.
Siang itu, Erlina dengan menggunakan motor Supra X 125 datang menemui M Nuh di Simpang Dolok, Tebing Tinggi. Dari lokasi itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi kebun sawit Rambutan Afdeling IV Kebun Sebaro Pertapaan.
Di lokasi yang kerap dijadikan tempat pacaran. Pasangan selingkuhan ini terlibat adu mulut. M Nuh menuduh Erlina telah berselingkuh dengan pria lain. Tuduhan itu dibantah oleh ibu anak dua itu dengan memaki dan menampar wajah M Nuh hingga membuat pria lajang tersebut sakit hati.
Akibatnya, keributan semakin menjadi-jadi, dimana Erlina mengeluarkan makian tidak senonoh kepada M Nuh. Dengan posisi parang ladang masih berada di pinggangnya, M Nuh pun mencabutnya dan mengayunkannya sebanyak tiga kali ke kepala Erlina.
“Sore itu di lokasi kebun sawit itu, kami ribut karena dia selingkuh. Tapi dia malah tidak ngaku dan aku malah ditampar dan dimakinya. Dari situlah aku emosi, langsung kuhantam kepalanya dengan parang,” aku M Nuh menceritakan kejadian itu.
Melihat korban bersimbah darah tak bernyawa, M Nuh langsung menyeret jenazah Erlina dan membuangnya ke aliran irigasi. Lantas motor dan Hp milik selingkuhannya itu dibawa kabur. Dengan kondisi panik, malam itu juga M Nuh membawa motor milik korban ke Sei Bamban Serdang Bedagai dengan meletakkan di tengah jalan.
Malam hari, suami korban, Warsito (40) kebingungan karena istrinya tak kunjung pulang. Sebelum pergi, Erlina sempat permisi ingin membawa berobat orangtua ke Kota Tebingtinggi. Tetapi tidak jadi karena kondisi ibunya lemah.
“Saya bekerja memanen padi mulai pagi hari. Ketika pulang sore, anak saya ngadu kalau mamaknya tidak pulang dari siang sampai malam. Mendapat laporan itu, langsung keluarga melakukan pencarian,” terangnya.
Sore itu sempat terdengar ada warga (anak-anak) yang sedang mandi-mandi dekat lokasi penemuan mayat mendapati bercak darah, anting-anting emas dan pengikat rambut berwarna ungu. “Dari penemuan beberapa barang bukti itu langsung berkembang isu di tengah-tengah warga ada pembunuhan dan menjadi bahan pembicaraan orang,” kata Warsito.
Berselang sehari kemudian, jenazah Erlina ditemukan anak-anak yang sedang mandi di aliran irigasi tersebut. Temuan jenazah Erlina yang tak jauh dari rumahnya, sekitar 3 kilometer, mengundang keluarga dan warga sekitar. Selanjutnya petugas Polsek Tebing Tinggi mengevakuasi jenazah Erlina ke RSU Kumpulan Pane.
Hasil visum luar kepala korban mengalami luka pukulan keras di bagian kepala. Hal ini dibuktikan dari hasil pemeriksaan Visum RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi yang menyatakan di dalam kepala korban yang luka ditemukan serbuk pasir akibat hantaman benda tumpul. “Kita temukan pasir di dalam luka kepala korban, dipastikan bekas pukulan benda keras,” terang pihak RSUD dr Kumpulan Pane.
Kabar tewasnya Erlina terdengar oleh sang pacar yang sudah kebingungan. Kehabisan akal, pria lajang itu memilih menyerahkan diri dengan mendatangi Bripka Riswan, pemilik ladang tempatnya bekerja di Mako Detasemen Brimob Tebing Tinggi.
M Nuh menceritakan perbuatannya. Bripka Riswan pun menelpon petugas Polsek Tebing Tinggi. Selanjutnya M Nuh digiring ke Mapolsek Tebing Tinggi. “Aku sayang kali sama dia, aku tak terima dia ada selingkuhan lagi. Dulu aku tinggalkan tunanganku demi dia, aku benar-benar silap bisa membunuhnya,” kata M Nuh saat berada di Mako Brimob Tebing Tinggi.
Kapolsek Tebing Tinggi, AKP Burju Siahaan dikonfirmasi membenarkan penyerahan diri M Nuh. “Tersangka sudah diamankan dan akan segera kita periksa,” katanya. (cr-2/ril/bd)