MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pria tanpa identitas (Mr X) tewas tercabik-cabik setelah dilindas kereta api Railink jurusan Medan-Bandara Kualanamu di Jl. Perumnas Mandala Medan, Kamis (11/9) malam, sekira pukul 20.15 wib.
Peristiwa tersebut berawal saat kereta api melintas dari stasiun kereta api Medan. Saat itu, korban yang belum diketahui identitasnya berjalan di tengah perlintasan kereta api.
”Masinis kereta api sempat membunyikan klakson. Tapi ia tidak menepi, sehingga dihantam kereta dari belakang,” kata Tuti, seorang saksi mata.
Tuti mengatakan, kejadiannya sangat cepat. “Mungkin dia nggak dengar ada kereta api yang sedang melintas dari arah belakangnya bang. Ya kena tabraklah dia,” ketus Tuti.
Seorang saksi lain, Junaidi (54) mengatakan, korban ditabrak kereta api yang hendak menuju Bandara Kualanamu sekira pukul 20.15 wib. “Saya tidak mengenal korban,” ujar Junaidi. Menurutnya, di sepanjang 2014 sudah tiga kali terjadi tabrakan di perlintasan rel kereta api.
Akibat hantaman kereta, korban terseret sejauh 70 meter hingga membuat anggota tubuhnya berserakan. Warga sempat berkumpul dilokasi untuk melihat dari dekat. Selanjutnya, petugas datang mencari bagian tubuh korban yang berserakan. (ind/bd)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pria tanpa identitas (Mr X) tewas tercabik-cabik setelah dilindas kereta api Railink jurusan Medan-Bandara Kualanamu di Jl. Perumnas Mandala Medan, Kamis (11/9) malam, sekira pukul 20.15 wib.
Peristiwa tersebut berawal saat kereta api melintas dari stasiun kereta api Medan. Saat itu, korban yang belum diketahui identitasnya berjalan di tengah perlintasan kereta api.
”Masinis kereta api sempat membunyikan klakson. Tapi ia tidak menepi, sehingga dihantam kereta dari belakang,” kata Tuti, seorang saksi mata.
Tuti mengatakan, kejadiannya sangat cepat. “Mungkin dia nggak dengar ada kereta api yang sedang melintas dari arah belakangnya bang. Ya kena tabraklah dia,” ketus Tuti.
Seorang saksi lain, Junaidi (54) mengatakan, korban ditabrak kereta api yang hendak menuju Bandara Kualanamu sekira pukul 20.15 wib. “Saya tidak mengenal korban,” ujar Junaidi. Menurutnya, di sepanjang 2014 sudah tiga kali terjadi tabrakan di perlintasan rel kereta api.
Akibat hantaman kereta, korban terseret sejauh 70 meter hingga membuat anggota tubuhnya berserakan. Warga sempat berkumpul dilokasi untuk melihat dari dekat. Selanjutnya, petugas datang mencari bagian tubuh korban yang berserakan. (ind/bd)