SUMUTTTPOS.CO – Digerebeknya kos-kosan di Jl. Garpu No 27 Kel. Sei Putih Tengah, sontak menimbulkan kegegeran warga sekitar. Pasalnya, tak ada yang menduga jika ternyata para pria muda berparas tampan yang ngekos di kamar lantai III merupakan penyedia jasa sodomi. Parahnya lagi, aktifitas tersebut sudah berlangsung 4 hari dan tak tercium oleh sesama penghuni kos lainnya.
Untuk urusan menggaet pelanggan, kelompok ‘homo muda’Â ini memanfaatkan kemajuan teknologi. Melalui pesan Blackberry Massenger (BBM), Rudi CS bisa ‘menggiring’ pelanggan untuk berkunjung ke Jl. Garpu No. 27. Bukan hal yang sulit, lantaran Rudi dan rekan-rekannya sudah sama-sama memiliki rekan-rekan pecinta sesama jenis.
“Kalau cari pelanggan ya lewat BBM aja bang, biasanya dari Broadcast terus BBM pribadi chatting-chatting. Dari obrolan-obrolan kami tawarin kalau kami bisa melayani berupa kusuk, lulur sama totok wajah. Nanti itu biasanya calon pelanggan yang nanya apa ada sodomi, kalau dia serius kami suruh datang,” jelas Sandy, sang mucikari.
Ditanyai apakah ada grup khusus sesama homo di BBM atau di jejaring sosial lainnya guna mempermudah mencari pelanggan lainnya, Sandy mengatakan tidak pernah menjaring pelanggan lewat sosial media berupa facebook, twitter, path, dan sebagainya.
“Kita tak pakai facebook, twitter bang. Karena biasanya lebih sulit, kadang cuma banyak nanya doang. Jadi yang simpel dan pasti ajalah, manfaatkan Blackberry,” terangnya.
Disinggung soal siapa saja pelanggan yang telah menggunakan jasa mereka, Sandy mengaku jika pria paruh baya yang paling sering. Mulai dari kelas menengah yang bersepeda motor hingga yang bermobil sudah pernah datang untuk menikmati jasa homo muda ini.
“Biasanya om-om umur 40-an ke atas bang. Ada yang naik motor, ada juga yang naik mobil. Cuma kami tak pernah bertanya soal siapa mereka dan apa pekerjaannya, karena kami bekerja dapat duit sudah cukup begitu aja,” terang Sandy.
Namun dikatakan Sandy jika mereka tak menerima pelanggan yang menggunakan seragam sekolah dan yang berusia di bawah 18 tahun.
“Tapi kami tak izinkan anak sekolah atau yang dibawah 18 tahun bang, kami tak layani mereka. Karena kadang ada juga anak sekolah masih muda kali datang. Tapi kami tak layani, disamping masih muda, uang mereka juga kan pas-pasan dan banyak maunya,” kata Sandy menerangkan.(wel/bd)