26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemalakan dan Pemerasan Jadi Target Utama

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS PAPARAN: Unit Reskrimum Poldasu memaparkan barang bukti dan tersangka kejahatan jalanan di Mapolda Sumut, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
PAPARAN: Unit Reskrimum Poldasu memaparkan barang bukti dan tersangka kejahatan jalanan di Mapolda Sumut, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Maraknya tindak kriminalitas jalanan di Sumut, khususnya Kota Medan, membuat Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo ‘gerah’. Orang nomor satu di Polda Sumut ini pun mengaktifkan kembali Tim Pemburu Preman (TPP) yang sempat vakum.

Mantan Gubernur Akpol (Akademi Kepolisian) ini memerintah seluruh jajarannya, Polsek dan Polres segera membentuk TPP. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kriminalitas jalanan dan sekaligus membuat rasa aman serta nyaman bagi masyarakat. Hal itu dikatakannya melalui Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta, Sabtu (13/9) siang.

“Atas perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Polresta Medan dengan Polda Sumut akan melaksanakan operasi cara khusus terhadap preman. Kami sudah membentuk tim untuk memproses segala bentuk tindak kriminalisme atau tindak kejahatan jalanan, seperti pemalakan atau pemerasan, jambret, curanmor dan sebagainya,” kata Nico di sela-sela acara Hari Kegiatan Gerak Bhayangkari dan syukuran selesainya Pilpres, di Polresta Medan.

Nico pun meminta supaya para personelnya serius menindaklanjuti perintah Kapolda Sumut ini. “Jadi, diminta kepada seluruh anggota untuk serius menindak segala bentuk tindak premanisme, tidak hanya pemalakan atau pemerasan,” tambahnya.

Lebih lanjut, mantan Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya Ini mengatakan, maraknya kejahatan jalanan tersebut merupakan informasi dari masyarakat yang sudah resah, terutama aksi pemalakan atau pemerasan.

“Beberapa waktu lalu kita telah menangkap beberapa preman yang ada di wilayah hukum Polsek Medan Kota, terutama di Teladan. Jadi, kita sedang mendalami bentuk premanisme terhadap rumah-rumah atau perumahan yang baru dibangun. Karena, banyak laporan dari masyarakat yang merasa resah dan mereka dimintai sejumlah uang oleh pelaku premanisme,” jelasnya.

Ia membeberkan, tindak premanisme yang saat ini dirasakan masyarakat adalah pemalakan terhadap pembangunan rumah atau perumahan, parkir tanpa ada tanda terima retribusinya dan kutipan liar kepada para pedagang di pasar.

“Tidak hanya peran polisi, kita juga meminta kepada masyarakat untuk aktif dan melawan apabila diminta uang di luar ketentuan serta melaporkan segera kepada pihak kepolisian terdekat. Karena, Polsek dan Polres yang didukung Polda siap menindaklanjuti laporan masyarakat dengan segera,” sebutnya.

Disinggung berapa anggota yang ditempatkan di suatu lokasi nantinya, Nico tak menjelaskan secara pasti. “Anggota kami akan keliling, tidak hanya terpaku pada satu lokasi. Begitu ada informasi, anggota yang ditugaskan langsung diperintahkan bergerak cepat. Jadi, kami nantinya akan membentuk tim, anggota yang mobile yakni minimal ada 4 sepeda motor (8 personel) dan dua mobil patroli,” jabarnya.

Ditanya para pelaku premanisme yang sudah tertangkap merupakan oknum OKP, Nico belum bisa memastikan. Tapi, yang jelas mereka adalah pelaku tindak pidana dan tersangka pemerasan yang harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

Nico menambahkan, pemberantasan tindak premanisme jalanan tersebut segera dilakukan mulai pekan depan sampai ada perintah langsung dari Kapolda Sumut untuk dihentikan.(ris/adz)
“Mengenai lokasinya, tentu di pusat keramaian seperti terminal, stasiun, mal, pasar dan lainnya,” kata Nico. (ris/adz)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS PAPARAN: Unit Reskrimum Poldasu memaparkan barang bukti dan tersangka kejahatan jalanan di Mapolda Sumut, belum lama ini.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
PAPARAN: Unit Reskrimum Poldasu memaparkan barang bukti dan tersangka kejahatan jalanan di Mapolda Sumut, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Maraknya tindak kriminalitas jalanan di Sumut, khususnya Kota Medan, membuat Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo ‘gerah’. Orang nomor satu di Polda Sumut ini pun mengaktifkan kembali Tim Pemburu Preman (TPP) yang sempat vakum.

Mantan Gubernur Akpol (Akademi Kepolisian) ini memerintah seluruh jajarannya, Polsek dan Polres segera membentuk TPP. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kriminalitas jalanan dan sekaligus membuat rasa aman serta nyaman bagi masyarakat. Hal itu dikatakannya melalui Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta, Sabtu (13/9) siang.

“Atas perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Polresta Medan dengan Polda Sumut akan melaksanakan operasi cara khusus terhadap preman. Kami sudah membentuk tim untuk memproses segala bentuk tindak kriminalisme atau tindak kejahatan jalanan, seperti pemalakan atau pemerasan, jambret, curanmor dan sebagainya,” kata Nico di sela-sela acara Hari Kegiatan Gerak Bhayangkari dan syukuran selesainya Pilpres, di Polresta Medan.

Nico pun meminta supaya para personelnya serius menindaklanjuti perintah Kapolda Sumut ini. “Jadi, diminta kepada seluruh anggota untuk serius menindak segala bentuk tindak premanisme, tidak hanya pemalakan atau pemerasan,” tambahnya.

Lebih lanjut, mantan Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya Ini mengatakan, maraknya kejahatan jalanan tersebut merupakan informasi dari masyarakat yang sudah resah, terutama aksi pemalakan atau pemerasan.

“Beberapa waktu lalu kita telah menangkap beberapa preman yang ada di wilayah hukum Polsek Medan Kota, terutama di Teladan. Jadi, kita sedang mendalami bentuk premanisme terhadap rumah-rumah atau perumahan yang baru dibangun. Karena, banyak laporan dari masyarakat yang merasa resah dan mereka dimintai sejumlah uang oleh pelaku premanisme,” jelasnya.

Ia membeberkan, tindak premanisme yang saat ini dirasakan masyarakat adalah pemalakan terhadap pembangunan rumah atau perumahan, parkir tanpa ada tanda terima retribusinya dan kutipan liar kepada para pedagang di pasar.

“Tidak hanya peran polisi, kita juga meminta kepada masyarakat untuk aktif dan melawan apabila diminta uang di luar ketentuan serta melaporkan segera kepada pihak kepolisian terdekat. Karena, Polsek dan Polres yang didukung Polda siap menindaklanjuti laporan masyarakat dengan segera,” sebutnya.

Disinggung berapa anggota yang ditempatkan di suatu lokasi nantinya, Nico tak menjelaskan secara pasti. “Anggota kami akan keliling, tidak hanya terpaku pada satu lokasi. Begitu ada informasi, anggota yang ditugaskan langsung diperintahkan bergerak cepat. Jadi, kami nantinya akan membentuk tim, anggota yang mobile yakni minimal ada 4 sepeda motor (8 personel) dan dua mobil patroli,” jabarnya.

Ditanya para pelaku premanisme yang sudah tertangkap merupakan oknum OKP, Nico belum bisa memastikan. Tapi, yang jelas mereka adalah pelaku tindak pidana dan tersangka pemerasan yang harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

Nico menambahkan, pemberantasan tindak premanisme jalanan tersebut segera dilakukan mulai pekan depan sampai ada perintah langsung dari Kapolda Sumut untuk dihentikan.(ris/adz)
“Mengenai lokasinya, tentu di pusat keramaian seperti terminal, stasiun, mal, pasar dan lainnya,” kata Nico. (ris/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/