26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Simalungun Klaim PDT Demi Marwah Danau Toba

Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/JPNN Tarian Toping-toping Hoda-hoda saat pembukaan PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). Bupati Simalungun mengklaim, PDT bukan untuk menyaingi FDT 2014 di Tobasa.
Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/JPNN
Tarian Toping-toping Hoda-hoda saat pembukaan PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). Bupati Simalungun mengklaim, PDT bukan untuk menyaingi FDT 2014 di Tobasa.

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih mengklaim, penyelenggaraan Pesta Danau Toba (PDT) tanggal 18-20 September 2014 bukan untuk menyaingi Festival Danau Toba (FDT) di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) yang sedang berlangsung 17-21 September. Namun, DT diset untuk mengembalikan marwah Danau Toba.

Hal ini diungkapkan sang bupati saat membuka PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). “Ini untuk mengembalikan marwah Pesta Danau Tobayang sudah sempat dikenang seluruh lapisan masyarakat luas, yakni lokal dan mancanegara, khususnya di Tanoh Habonaran Bona Simalungun ini,” ucapnya.

Menurut JR Saragih, pertama kali PDT digagasi oleh Gubernur Sumatera Utara yang saat itu dijabat EWP Tambunan. Pada acara yang digelar pada 1982 itu, PDT dibuka oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin. PDT untuk mengembangkan, melestarikan, dan menggali seni budaya yang hidup di sekitar Danau Toba di samping sebagai hiburan bagi masyarakat. Hampir tiap tahun, sejak dibukanya PDT senantiasa mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Sekarang ini, PDT malah lebih digairahkan lagi dengan mendatangi 7 bupati di lingkungan Danau Toba untuk berkoordinasi sekaligus dapat menampung anggaran di masing-masing daerah. Pada 20l2 lalu, PDT yang diselenggarakan di Panggung Terbuka Parapat, ternyata cukup semarak dan mendapat sambutan masyarakat,” katanya.

Namun, sambungnya, pada 2013 yang menjadi tuan rumah Kabupaten Samosir dan dilangsungkan di Pangururan. Ternyata pada waktu itu pula PDT berubah nama menjadi Festival Danau Toba dan anggaran ditampung di Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif.

Soal perubahan nama itulah yang dipermasalahkan JR Saragih, pasalnya pihaknya tidak diikutkan berembuk.

“Bagi saya yang penting marwah PDT harus dikembalikan seperti sedia kala dan tidak lari dari tujuan,” jelasnya.

Amatan Metro Siantar (grup SUMUTPOS.CO), pembukaan PDT 2014 di Parapat diawali dengan tarian persembahan selamat datang khas daerah Simalungun yakni tortor somba. Kemudian doa yang dibawakan Ustad Asrol Aswar Sirait. Lalu menyanyikan hymne habonaron do bona oleh seluruh undangan dipandu oleh Saur Marihot Sinaga dan demo terbang paralayang. Selain itu, rangkaian PDT akan menyajikan malam pesona budaya Simalungun bersama artis lokal dan ibu kota yakni Marsada band, Jhon Eliaman Saragih, Yanci Sinaga, Yesika Saragih, Susi Saragih, Elisna Damanik, dan tim seni dan budaya Pemkab Simalungun.  (th/smg/rbb)

Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/JPNN Tarian Toping-toping Hoda-hoda saat pembukaan PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). Bupati Simalungun mengklaim, PDT bukan untuk menyaingi FDT 2014 di Tobasa.
Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/JPNN
Tarian Toping-toping Hoda-hoda saat pembukaan PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). Bupati Simalungun mengklaim, PDT bukan untuk menyaingi FDT 2014 di Tobasa.

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih mengklaim, penyelenggaraan Pesta Danau Toba (PDT) tanggal 18-20 September 2014 bukan untuk menyaingi Festival Danau Toba (FDT) di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) yang sedang berlangsung 17-21 September. Namun, DT diset untuk mengembalikan marwah Danau Toba.

Hal ini diungkapkan sang bupati saat membuka PDT 2014 di Open Stage Parapat, Kamis (18/9). “Ini untuk mengembalikan marwah Pesta Danau Tobayang sudah sempat dikenang seluruh lapisan masyarakat luas, yakni lokal dan mancanegara, khususnya di Tanoh Habonaran Bona Simalungun ini,” ucapnya.

Menurut JR Saragih, pertama kali PDT digagasi oleh Gubernur Sumatera Utara yang saat itu dijabat EWP Tambunan. Pada acara yang digelar pada 1982 itu, PDT dibuka oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin. PDT untuk mengembangkan, melestarikan, dan menggali seni budaya yang hidup di sekitar Danau Toba di samping sebagai hiburan bagi masyarakat. Hampir tiap tahun, sejak dibukanya PDT senantiasa mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Sekarang ini, PDT malah lebih digairahkan lagi dengan mendatangi 7 bupati di lingkungan Danau Toba untuk berkoordinasi sekaligus dapat menampung anggaran di masing-masing daerah. Pada 20l2 lalu, PDT yang diselenggarakan di Panggung Terbuka Parapat, ternyata cukup semarak dan mendapat sambutan masyarakat,” katanya.

Namun, sambungnya, pada 2013 yang menjadi tuan rumah Kabupaten Samosir dan dilangsungkan di Pangururan. Ternyata pada waktu itu pula PDT berubah nama menjadi Festival Danau Toba dan anggaran ditampung di Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif.

Soal perubahan nama itulah yang dipermasalahkan JR Saragih, pasalnya pihaknya tidak diikutkan berembuk.

“Bagi saya yang penting marwah PDT harus dikembalikan seperti sedia kala dan tidak lari dari tujuan,” jelasnya.

Amatan Metro Siantar (grup SUMUTPOS.CO), pembukaan PDT 2014 di Parapat diawali dengan tarian persembahan selamat datang khas daerah Simalungun yakni tortor somba. Kemudian doa yang dibawakan Ustad Asrol Aswar Sirait. Lalu menyanyikan hymne habonaron do bona oleh seluruh undangan dipandu oleh Saur Marihot Sinaga dan demo terbang paralayang. Selain itu, rangkaian PDT akan menyajikan malam pesona budaya Simalungun bersama artis lokal dan ibu kota yakni Marsada band, Jhon Eliaman Saragih, Yanci Sinaga, Yesika Saragih, Susi Saragih, Elisna Damanik, dan tim seni dan budaya Pemkab Simalungun.  (th/smg/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/