MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Suhu di Makkah pada Jumat siang waktu setempat mencapai 44 derajat celcius, yang merupakan suhu tertinggi sejak kedatangan jamaah haji pada 1 September 2014.
“Ini termasuk tinggi. Walau bisa sampai 52 derajat,” kata Abdussalam, warga Indonesia yang telah delapan tahun tinggal di Makkah, Jumat.
Ia mengatakan, bagi orang Arab Saudi suhu termasuk panas sehingga membuat penduduk setempat makin enggan keluar rumah. “Suhu ini juga mungkin memasuki musim panas,” katanya.
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan cuaca Yahoo, yakni antara 27-42 derajat. Catatan suhu tertinggi di Makkah sejak kedatangan jamaah haji adalah 42 derajat yang terjadi pada Jumat minggu lalu. Sehari setelah itu sebenarnya Makkah sempat ada gerimis sangat kecil (tepatnya ada tetesan air yang turun).
Namun pada Sabtu (20/9) hingga Senin (22/9), Yahoo meramalkan suhu akan turun yakni berturut-turut antara 26-41 derajat, 26-40 derajat dan 26-41 derajat.
Suhu di Makkah ini kebalikan dengan suhu di Madinah yang kini justru turun menjadi 39 derajat padahal sebelumnya sempat mencapai 45 derajat. Angka di Madinah ini juga masih di bawah perkiraan maksimal hari ini yakni 43 derajat. Suhu agak bersahabat juga terjadi di Jeddah yakni ‘hanya’ 37 derajat. Sementara itu suhu di Jakarta saat ini sekitar 25-34 derajat celcius.
Jeddah adalah tempat jamaah haji Indonesia mendarat. Sementara itu saat ini Madinah adalah tempat jamaah haji gelombang pertama ditempatkan (gelombang kedua akan ditempatkan di Madinah setelah puncak haji). Sementara itu Makkah tempat jamaah melaksanakan umroh wajib dan awal jamaah melakukan wukuf (puncak) yang diperkirakan jatuh pada 3 Oktober.
Sementara itu kedatangan jumlah jamaah haji reguler ke Arab Saudi hingga 19 September pukul 13.00 WIB sudah mencapai 101.214 orang dari seluruh kuota haji reguler 155.200 orang atau sebesar 65,22 persen.
Kepala Seksi Kesehatan Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Makkah Muh. Ilyas meminta jamaah benar-benar menjaga kesehatannya karena suhu di Arab Saudi cukup panas, antara lain dengan banyak minum dan makan kurma.
Ia juga menyarankan agar 10 hari atau seminggu sebelum puncak haji, jamaah fokus terhadap kesehatannya, antara lain mengurangi ibadah sunah yang menguras banyak tenaga. Ia mengatakan ibadah wukuf sangat berat apalagi bagi jamaah usia lanjut. (bbs/tom)