26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Makin Ganas di Ranjang usai Vasektomi

SUMUTPOS.CO – VASEKTOMI, program keluarga berencana (KB) yang menantang pria berani memutuskan sebagai pelaku utama KB. Sayangnya, edukasi seks sangat minim di masyarakat. Sehingga masih ada saja yang percaya vasektomi menghilangkan gairah seksual. Malahan, makin menyedihkan ada yang tidak berkonsultasi dahulu ke dokter, mereka lantas melakukan wejangan tertentu.

“Orang-orang selama ini menganggap vasektomi itu sama dengan kastrasi (kebiri),” jelas dr Ishaq Hardiansyah SpU, spesialis urologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda.

Padahal, lanjut Ishaq, vasektomi berbeda dengan kebiri. Vasektomi hanya menghilangkan sel jantan, dan tidak menghilangkan gairah seks seperti kebiri. Ishaq memastikan, laki-laki yang vasektomi tetap mempunyai gairah seks dan tetap memproduksi sperma seperti biasa.

“Hanya saja cairan yang keluar saat bersenggama tidak mengandung sel jantan. Sehingga, (sperma) tidak bertemu sel telur,” terangnya.

Ishaq mengatakan, gairah seks mereka yang melakukan vasektomi justru lebih tinggi. Karena, mereka tidak khawatir pasangannya akan hamil.

“Tidak ada bukti ilmiah vasektomi dapat menurunkan gairah seks. Nikmatnya gairah seks seseorang dipengaruhi otak. Kalau saat berhubungan seks dia takut pasangannya hamil, dia pasti resah,” urai dokter berperawakan gemuk ini.

Secara ilmiah, kata Ishaq, gairah seks makin bertambah ketika sperma terhenti di testis. Karena tubuh pria bereaksi dengan menunggu menghancurkan sel sperma yang tertahan karena vasektomi. Ini yang membuat keinginan mencapai kenikmatan terus bertambah. Laki-laki pun mampu memuaskan pasangannya.

Setelah vasektomi, laki-laki akan menemukan sedikit perubahan saat bersenggama. Namun, hal tersebut bukan masalah yang berarti.

“Laki-laki yang vasektomi akan mengeluarkan cairan yang lebih encer dari saat dia belum vasektomi. Ini disebabkan, hilangnya sel jantan di cairan tersebut,” tutup Ishaq. (*/nyc/her/k9)

SUMUTPOS.CO – VASEKTOMI, program keluarga berencana (KB) yang menantang pria berani memutuskan sebagai pelaku utama KB. Sayangnya, edukasi seks sangat minim di masyarakat. Sehingga masih ada saja yang percaya vasektomi menghilangkan gairah seksual. Malahan, makin menyedihkan ada yang tidak berkonsultasi dahulu ke dokter, mereka lantas melakukan wejangan tertentu.

“Orang-orang selama ini menganggap vasektomi itu sama dengan kastrasi (kebiri),” jelas dr Ishaq Hardiansyah SpU, spesialis urologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda.

Padahal, lanjut Ishaq, vasektomi berbeda dengan kebiri. Vasektomi hanya menghilangkan sel jantan, dan tidak menghilangkan gairah seks seperti kebiri. Ishaq memastikan, laki-laki yang vasektomi tetap mempunyai gairah seks dan tetap memproduksi sperma seperti biasa.

“Hanya saja cairan yang keluar saat bersenggama tidak mengandung sel jantan. Sehingga, (sperma) tidak bertemu sel telur,” terangnya.

Ishaq mengatakan, gairah seks mereka yang melakukan vasektomi justru lebih tinggi. Karena, mereka tidak khawatir pasangannya akan hamil.

“Tidak ada bukti ilmiah vasektomi dapat menurunkan gairah seks. Nikmatnya gairah seks seseorang dipengaruhi otak. Kalau saat berhubungan seks dia takut pasangannya hamil, dia pasti resah,” urai dokter berperawakan gemuk ini.

Secara ilmiah, kata Ishaq, gairah seks makin bertambah ketika sperma terhenti di testis. Karena tubuh pria bereaksi dengan menunggu menghancurkan sel sperma yang tertahan karena vasektomi. Ini yang membuat keinginan mencapai kenikmatan terus bertambah. Laki-laki pun mampu memuaskan pasangannya.

Setelah vasektomi, laki-laki akan menemukan sedikit perubahan saat bersenggama. Namun, hal tersebut bukan masalah yang berarti.

“Laki-laki yang vasektomi akan mengeluarkan cairan yang lebih encer dari saat dia belum vasektomi. Ini disebabkan, hilangnya sel jantan di cairan tersebut,” tutup Ishaq. (*/nyc/her/k9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/