SUMUTPOS.CO – Penangkapan kelompok pencuri berpenampilan necis spesiali nasabah bank, berawal dari pengaduan Said yang tertuang dalam LP/1430/K/VIII/2014/SU/Polresta Medan tertanggal 29 agustus 2014 lalu, Polresta Medan bersama Polsek Medan Kota pun melakukan penyelidikan.
Setelah memintai keterangan beberapa saksi termasuk pegawai dan security bank. Setelah itulah, polisi menemukan titik terang, terutama setelah melihat rekaman CCTV di Bank Sumut. Dari situ pula diketahui, ternyata korban diikuti mobil CRV BK 1427 ZU dan satu unit sepeda motor saat beranjak dari bank.
“Kita dibantu dengan adanya rekaman CCTV ya, begitu tiba di lokasi kejadian para tersangka parkir tepat di sebelah mobil korban dengan maksud menghalangi pandangan korban. Saat itu pelaku BS terlihat turun dari mobil dan terlibat obrolan dengan tukang parkir, setelah itu tersangka Frengki menggunakan kunci T merusak pintu mobil dan berhasil mengambil uang senilai Rp174 juta dari dalam mobil korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram.
Setelah berhasil menggasak uang, para tersangka kabur ke arah Amplas. Dan membagi uang hasil kejahatan tersebut di depan pintu jalan tol kawasan Mabar. Berbekal rekaman CCTV itu pula, setelah sebulan melakukan pemburuan, petugas akhirnya berhasil menangkap 2 dari 4 pelaku dari kediaman masing-masing.
“Pertama si Frengki dulu ditangkap, kemudian dikembangkan ditangkaplah si Junaidi,” kata Wahyu. Namun saat hendak memburu BS dan MG, petugas tak bisa lagi menemukan keduanya lantaran sudah kabur.
“Dua pelaku lain masih kita buru, masih warga yang sama dengan kawanan ini,” jelasnya Sementara itu soal mobil CRV yang digunakan pelaku saat beraksi, mobil tersebut adalah mobil milik rekan BS yang dititipkan lantaran si pemilik hendak keluar kota dalam waktu yang lama. Namun mobil tersebut justru digunakan pelaku untuk berbuat aksi kejahatan. Saat ini mobil tersebut masih berada di tangan BS.
“Kalau katanya punya teman pelaku ya, dititipkan ke BS karena pemilik pergi keluar kota. Tapi akan tetap kita kembangkan sampai ke situ ya,” kata Wahyu.
EVOLUSI STRATEGI KEJAHATAN
Aksi pencurian yang dilakukan Junaidi Cs dengan cara memburu korbannya yang baru transaksi di bank, bentuk evolusi strategi pelaku kejahatan.
Hal ini diungkap Kriminolog Sumatera Utara, Redianto Sidi, Minggu (21/9) malam. Dikatakannya, kasus ini menunjukkan para pelaku sudah mempergunakan intelektual nakalnya. “Alhasil, ini menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Dimana para pelaku sudah mempergunakan intelektual nakalnya untuk menjalankan aksinya,” ucapnya.
Sebab, tambah Redianto, saat ini pelaku sudah membuat aksinya tersebut sebagai bentuk untuk mendapatkan penghasilan. Karena itu, para kawanan penjahat saat ini tengah mengembangkan strategi untuk melakukan aksinya. “Mereka belajar dari kegagalan mereka yang selama ini atau kegagalan kelompok-kelompok lain yang sudah ditangkap. Akibatnya, ini evolusi dari strategi mereka,” ucapnya.
Melihat aksi tersebut, Redianto menilai kawanan ini merupakan tren terbaru dalam aksi kejahatan. Dimana, para pelakunya sudah merancang strategi sebelum melakukan aksinya. “Dengan cara seperti ini, saya melihat ini aksi perampokan yang pertama kali dilakukan pelaku. Mereka belajar dari segala bentuk kecanggihan teknologi yang membuat masyarakat saat ini menjadi sangat bahaya lantaran mereka sudah menggunakan intelektual nakalnya,”pungkasnya. (wel/deo)