PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Tragis betul nasib Sri Suharti (36). Janda beranak dua yang tinggal di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau pemilik usaha cuci motor menjadi korban pembunuhan anak buahnya. Korban ditusuk pisau dapur dan lehernya digorok dengan parang.
“Pelaku pembunuhan sepasang suami istri. Dimana selama ini sang suami bekerja di cucian motor milik korban,” kata Kapolres Rohil, AKBP Tonny Kurniawan melalui Kasat Reskrim, AKP Eka Putra Nasution, Senin (22/9).
Eka Putra Nasution menjelaskan, korban selama ini tinggal dengan dua anaknya sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Pembunuhan itu terjadi Minggu (21/9) sekitar pukul 20.00 WIB di rumah korban Jl Lintas Riau- Sumut, Lingkungan 6 Dusun Manggala Jonson Kelurahan Banjar XII, Kec Tanah Putih, Kab Rohil.
Pelakunya adalah Abdul Rahman dan istrinya Irnawati Sitepu. Usai membunuh, keduanya berencana kabur menuju Sumut. Keduanya ditangkap Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
“Tersangka kita tangkap ketika menunggu bus di jalan lintas dengan tujuan Sumut,” kata Eka.
Kejadian berawal ketika korban hanya berdua dengan anak perempuannya, Agus Ratnawati. Menjelang magrib, korban sempat menasihati tersangka terkait soal cucian motor.
“Tersangka tak terima ketika dimarahi majikannya. Merasa sakit hati dia langsung melampiaskan dendamnya,” kata Eka.
Dari keterangan tersangka, lanjut Eka, malam itu pasutri ini tak terima dimarahi. Lantas mendatangi korban yang lagi berdua dengan anak perempuan Ratna (12). Terjadi pertengkaran mulut kembali.
“Lantas tersangka menusuk korban dengan pisau dapur. Korban sempat melawan. Tapi tersangka malah mengambil parang dan menggorok leher majikannya itu,” kata Eka.
Saat penggorakan itu terjadi, anak korban Ratna (12) berusaha menolong ibunya yang lagi sekarat. Namun anak korban juga menjadi sasaran kemarahan.
“Tersangka juga membacok anaknya. Anaknya mengalami luka sayatan benda tajam di lengan dan dagunya. Namun anak korban masih bisa terselamatkan setelah dibawa warga ke klinik terdekat. Sedangkan ibunya tewas digorok,” kata Eka. (net/bbs)