30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Arsitek Perempuan Lahirkan Masjid Cantik

ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Masjid Sakirin di Kota Istanbul, Turki, membuyarkan bayangan kebanyakan orang tentang tempat ibadah. Sebab, masjid yang mulai berfungsi pada 2009 tersebut jauh dari kesan monoton, yang selama ini mendominasi hampir semua tempat ibadah.

 

Zeynep Fadillioglu sukses memadukan desain modern dan ornamen tradisional dalam masjid spektakuler tersebut. Masjid Sakirin menjadi masjid pertama yang dia arsiteki. Setahun kemudian, pada 2010, dia kembali melahirkan dua masjid unik di Kota Doha, Qatar.

Kini perempuan 59 tahun itu lebih dikenal sebagai arsitek masjid. Padahal, dia juga mengarsiteki berbagai bangunan lain di seluruh dunia.

 

“Saat memasuki masjid, seperti tempat ibadah lain, Anda meninggalkan segala hal-hal duniawi di pintu luar,” kata ibu satu anak tersebut seperti dilansir CNN kemarin.

 

Karena itu, Fadillioglu sengaja memberikan sentuhan mewah di dalam masjid sebagai lambang kemegahan Tuhan. Ornamen-ornamen cantik juga sengaja ditambahkan agar umat yang beribadah di dalamnya betah.

 

“Di dalam kubah besar ini, Anda akan merasakan ketidakberdayaan Anda sebagai manusia,” ungkap Fadillioglu.

 

Penduduk asli Istanbul itu menempatkan lampu kristal berukuran sangat besar yang memutar di tengah-tengah masjid agar pendar sinarnya sampai ke seluruh ruangan. Lampu kristal itu istimewa karena menjuntai sampai ke bawah dan tepat di atas kepala umat yang sedang beribadah.

 

Selama ini lampu kristal itulah yang selalu menarik perhatian pengunjung. Sebab, selain digunakan untuk beribadah, masjid itu dibuka untuk umum dan wisatawan. Menambah keunikan masjid tersebut, Fadillioglu sengaja mengganti tembok ruangan dengan sekat anyaman logam. Dengan demikian, angin tetap bisa masuk melalui celah-celah sekat yang mampu menyerap sebanyak-banyaknya cahaya itu.

 

Arsitek berambut panjang tersebut mengatakan tidak pernah meninggalkan sentuhan tradisional dalam seluruh bangunan yang dia ciptakan. Tidak terkecuali masjid.

Sebagai warga Turki, Fadillioglu banyak memasukkan unsur seni peninggalan era Ottoman dalam karyanya. Yakni, campuran seni Eropa dan Asia yang mendominasi bangunan-bangunan di Turki. (CNN/hep/c7/ami)

ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Masjid Sakirin di Kota Istanbul, Turki, membuyarkan bayangan kebanyakan orang tentang tempat ibadah. Sebab, masjid yang mulai berfungsi pada 2009 tersebut jauh dari kesan monoton, yang selama ini mendominasi hampir semua tempat ibadah.

 

Zeynep Fadillioglu sukses memadukan desain modern dan ornamen tradisional dalam masjid spektakuler tersebut. Masjid Sakirin menjadi masjid pertama yang dia arsiteki. Setahun kemudian, pada 2010, dia kembali melahirkan dua masjid unik di Kota Doha, Qatar.

Kini perempuan 59 tahun itu lebih dikenal sebagai arsitek masjid. Padahal, dia juga mengarsiteki berbagai bangunan lain di seluruh dunia.

 

“Saat memasuki masjid, seperti tempat ibadah lain, Anda meninggalkan segala hal-hal duniawi di pintu luar,” kata ibu satu anak tersebut seperti dilansir CNN kemarin.

 

Karena itu, Fadillioglu sengaja memberikan sentuhan mewah di dalam masjid sebagai lambang kemegahan Tuhan. Ornamen-ornamen cantik juga sengaja ditambahkan agar umat yang beribadah di dalamnya betah.

 

“Di dalam kubah besar ini, Anda akan merasakan ketidakberdayaan Anda sebagai manusia,” ungkap Fadillioglu.

 

Penduduk asli Istanbul itu menempatkan lampu kristal berukuran sangat besar yang memutar di tengah-tengah masjid agar pendar sinarnya sampai ke seluruh ruangan. Lampu kristal itu istimewa karena menjuntai sampai ke bawah dan tepat di atas kepala umat yang sedang beribadah.

 

Selama ini lampu kristal itulah yang selalu menarik perhatian pengunjung. Sebab, selain digunakan untuk beribadah, masjid itu dibuka untuk umum dan wisatawan. Menambah keunikan masjid tersebut, Fadillioglu sengaja mengganti tembok ruangan dengan sekat anyaman logam. Dengan demikian, angin tetap bisa masuk melalui celah-celah sekat yang mampu menyerap sebanyak-banyaknya cahaya itu.

 

Arsitek berambut panjang tersebut mengatakan tidak pernah meninggalkan sentuhan tradisional dalam seluruh bangunan yang dia ciptakan. Tidak terkecuali masjid.

Sebagai warga Turki, Fadillioglu banyak memasukkan unsur seni peninggalan era Ottoman dalam karyanya. Yakni, campuran seni Eropa dan Asia yang mendominasi bangunan-bangunan di Turki. (CNN/hep/c7/ami)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/