29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sopir Pribadi Curi dan Jual 16 Mobil Majikan

Foto: Well/PM Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani didampingi Kanit Reskrim Iptu Alexander, mengamankan Widian (tengah).

Foto: Well/PM
Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani didampingi Kanit Reskrim Iptu Alexander, mengamankan Widian (tengah).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berhati-hatilah merekrut sopir pribadi. Jangan sampai merekrut maling yang sedang menyamar, seperti dilakoni Widian Zulkifli Lubis Alias Dodhi (40). Dengan menyaru sebagai sopir, warga Jl. Karya Bakti Ujung, Kel. Pangkalan Mansyur, Medan Johor itu berhasil mencuri dan menjual mobil milik majikannya. Tak tanggung-tanggung, sejauh ini ia sudah berhasil menjual 16 unit mobil berbagai merek.

Hal ini terungkap setelah petugas Polsek Medan Timur membekuk ayah 4 anak itu dari kawasan Titi Kanal Delitua, Senin (22/9) malam. Penangkapan ini dilakukan setelah Widian membawa kabur Colt Diesel Box BK 9830 JU milik majikannya, Joni (44) warga Jalan Karya Dame No 15 A, Medan Barat.

Info dihimpun, Colt Diesel itu dibawa kabur pelaku pada Senin (8/9) lalu. Berharap mobilnya kembali, hari itu juga Joni membuat pengaduan ke Polsek Medan Timur dengan LP/1054/IX/2014 Sek Medan Timur.

Beberapa pekan mencari, akhirnya truk itu diketahui berada di kawasan Deli Tua. Hal ini terungkap lantaran truk tersebut dilengkapi GPS.

Tak lama berselang, personel Reskrim Polsek Medan Timur berhasil menangkap pelaku berikut barang bukti. Setelah dikembangkan, ternyata pelaku mengaku sudah 16 kali menggelapkan mobil milik majikannya.

Setelah diperiksa, diketahui jika telah ada 7 laporan yang melibatkan Widian, di antaranya kasus pencurian berlokasi di Jalan Perwira I, Pangakalan Tapanuli X Press pada 8 September 2014, mobil box Colt Diesel BK 9830 JU. Korban bernama Joni, warga Jalan Karya Gang Dame No 15 A.

Berikutnya pencurian di Jalan Krakatau Ujung, Kijang Innova putih BK 1582 QF milik Edison, warga Jalan Pancing Komp MMTC No 43 Medan Tembung. Selanjutnya pada 18 Juni 2013, mobil Honda CRV hitam BK 75 FC milik Jimmy warga Komplek Royal Sumatera, Medan Johor dicuri dari Komp Grand Kaswari Kel. Sei Sikambing.

Pada tanggal 16 Agustus 2014, mobil Honda CRV abu abu B 1493 NJB milik Wahab, warga Jalan Asia 360 Sei Rengas, dicuri dari Jalan Imam Bonjol. Pada 25 Maret 2014 di Jalan MH Sitorus Siantar Barat, Toyota Fortuner Hitam BK 311 YW milik Sumandi Widjaya, warga Jalan Cemara No 1 Pulo Brayan, juga dicuri pelaku.

Pada tanggal 27 Februari 2013, mobil Toyota Rush Silver BK 1688 IA milik Hamid warga Jalan Grand Kaswari Blok BI Medan, dicuri dari Jalan Sumatera Medan. Dan pada 7 Agustus 2014, mobil Avanza BK 1371 QU milik korban H. Amrun Daulay, warga Jalan Kuali No 23 Petisah Tengah Medan, dicuri dari Jalan Kawat VI Medan Deli.

Aksi itu selalu dilakukan pelaku dengan menyaru sebagai sopir pribadi para korban. Namun, baru sehari bekerja, pelaku langsung membawa kabur mobil milik majikannya.

“Aku melamar jadi sopir aja bang, terus habis itu kalau sudah aku yang bawa mobil sendirian langsung kubawa lari aja bang. Kayak gitu aku sama semuanya,” kata Widian sembari menundukkan kepalanya. Tak tanggung-tanggung, Widian mengaku sudah berhasil menggelapkan 16 unit mobil. Akan tetapi, baru 7 laporan yang ditemukan atas ulah nekat ayah 4 anak ini.

“Sudah 16 kali aku bang, di Medan rata-rata sama ada juga diluar kota bang,” katanya.

Ditanyai ke mana ia menjual mobil yang digelapkannya itu? Pria berkumis ini mengaku menjual semua pada kenalannya bernama Bu Joko, warga Marelan Pasar I dengan harga yang bervariasi, paling tinggi Rp25 juta. “Aku jualnya sama kenalan bang, namanya Bu Joko dia orang Marelan Pasar I. Kalau harganya paling tinggi Rp25 juta bang, kayak Fortuner. Kalau di bawah itu harganya hanya Rp18 juta. Semua kujual sama Bu Joko bang,” katanya.

Siapa Bu Joko? Widian mengaku tak begitu mengenalnya. Akan tetapi, kepadanya Bu Joko mengaku sebagai istri dari seorang anggota TNI. “Katanya dia istri tentara bang, cuma aku tak tahulah betul atau enggaknya bang. Karena kami cuma ketemu di Marelan saja, tapi aku tak tahu rumahnya,” katanya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihatini mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dan memburu penadah mobil-mobil tersebut. “Masih kita kembangkan dulu ya, penadahnya masih kita buru. Hingga saat ini sudah ada 7 laporan yang kita temukan ya,” ujarnya. (wel/deo)

Foto: Well/PM Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani didampingi Kanit Reskrim Iptu Alexander, mengamankan Widian (tengah).

Foto: Well/PM
Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani didampingi Kanit Reskrim Iptu Alexander, mengamankan Widian (tengah).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berhati-hatilah merekrut sopir pribadi. Jangan sampai merekrut maling yang sedang menyamar, seperti dilakoni Widian Zulkifli Lubis Alias Dodhi (40). Dengan menyaru sebagai sopir, warga Jl. Karya Bakti Ujung, Kel. Pangkalan Mansyur, Medan Johor itu berhasil mencuri dan menjual mobil milik majikannya. Tak tanggung-tanggung, sejauh ini ia sudah berhasil menjual 16 unit mobil berbagai merek.

Hal ini terungkap setelah petugas Polsek Medan Timur membekuk ayah 4 anak itu dari kawasan Titi Kanal Delitua, Senin (22/9) malam. Penangkapan ini dilakukan setelah Widian membawa kabur Colt Diesel Box BK 9830 JU milik majikannya, Joni (44) warga Jalan Karya Dame No 15 A, Medan Barat.

Info dihimpun, Colt Diesel itu dibawa kabur pelaku pada Senin (8/9) lalu. Berharap mobilnya kembali, hari itu juga Joni membuat pengaduan ke Polsek Medan Timur dengan LP/1054/IX/2014 Sek Medan Timur.

Beberapa pekan mencari, akhirnya truk itu diketahui berada di kawasan Deli Tua. Hal ini terungkap lantaran truk tersebut dilengkapi GPS.

Tak lama berselang, personel Reskrim Polsek Medan Timur berhasil menangkap pelaku berikut barang bukti. Setelah dikembangkan, ternyata pelaku mengaku sudah 16 kali menggelapkan mobil milik majikannya.

Setelah diperiksa, diketahui jika telah ada 7 laporan yang melibatkan Widian, di antaranya kasus pencurian berlokasi di Jalan Perwira I, Pangakalan Tapanuli X Press pada 8 September 2014, mobil box Colt Diesel BK 9830 JU. Korban bernama Joni, warga Jalan Karya Gang Dame No 15 A.

Berikutnya pencurian di Jalan Krakatau Ujung, Kijang Innova putih BK 1582 QF milik Edison, warga Jalan Pancing Komp MMTC No 43 Medan Tembung. Selanjutnya pada 18 Juni 2013, mobil Honda CRV hitam BK 75 FC milik Jimmy warga Komplek Royal Sumatera, Medan Johor dicuri dari Komp Grand Kaswari Kel. Sei Sikambing.

Pada tanggal 16 Agustus 2014, mobil Honda CRV abu abu B 1493 NJB milik Wahab, warga Jalan Asia 360 Sei Rengas, dicuri dari Jalan Imam Bonjol. Pada 25 Maret 2014 di Jalan MH Sitorus Siantar Barat, Toyota Fortuner Hitam BK 311 YW milik Sumandi Widjaya, warga Jalan Cemara No 1 Pulo Brayan, juga dicuri pelaku.

Pada tanggal 27 Februari 2013, mobil Toyota Rush Silver BK 1688 IA milik Hamid warga Jalan Grand Kaswari Blok BI Medan, dicuri dari Jalan Sumatera Medan. Dan pada 7 Agustus 2014, mobil Avanza BK 1371 QU milik korban H. Amrun Daulay, warga Jalan Kuali No 23 Petisah Tengah Medan, dicuri dari Jalan Kawat VI Medan Deli.

Aksi itu selalu dilakukan pelaku dengan menyaru sebagai sopir pribadi para korban. Namun, baru sehari bekerja, pelaku langsung membawa kabur mobil milik majikannya.

“Aku melamar jadi sopir aja bang, terus habis itu kalau sudah aku yang bawa mobil sendirian langsung kubawa lari aja bang. Kayak gitu aku sama semuanya,” kata Widian sembari menundukkan kepalanya. Tak tanggung-tanggung, Widian mengaku sudah berhasil menggelapkan 16 unit mobil. Akan tetapi, baru 7 laporan yang ditemukan atas ulah nekat ayah 4 anak ini.

“Sudah 16 kali aku bang, di Medan rata-rata sama ada juga diluar kota bang,” katanya.

Ditanyai ke mana ia menjual mobil yang digelapkannya itu? Pria berkumis ini mengaku menjual semua pada kenalannya bernama Bu Joko, warga Marelan Pasar I dengan harga yang bervariasi, paling tinggi Rp25 juta. “Aku jualnya sama kenalan bang, namanya Bu Joko dia orang Marelan Pasar I. Kalau harganya paling tinggi Rp25 juta bang, kayak Fortuner. Kalau di bawah itu harganya hanya Rp18 juta. Semua kujual sama Bu Joko bang,” katanya.

Siapa Bu Joko? Widian mengaku tak begitu mengenalnya. Akan tetapi, kepadanya Bu Joko mengaku sebagai istri dari seorang anggota TNI. “Katanya dia istri tentara bang, cuma aku tak tahulah betul atau enggaknya bang. Karena kami cuma ketemu di Marelan saja, tapi aku tak tahu rumahnya,” katanya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihatini mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dan memburu penadah mobil-mobil tersebut. “Masih kita kembangkan dulu ya, penadahnya masih kita buru. Hingga saat ini sudah ada 7 laporan yang kita temukan ya,” ujarnya. (wel/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/