DAMASKUS, SUMUTPOS.CO – Amerika Serikat (AS) kembali memimpin serangan maut yang menarget sarang Negara Islam alias Islamic State (IS), disebut juga ISIL atau ISIS, di Syria. Kemarin (25/9) pasukan koalisi menggempur ladang-ladang minyak yang dikuasai militan. Bersamaan dengan itu, Barat mulai mengirimkan senjata guna memperkuat koalisi.
Wakil Perdana Menteri (PM) Belanda Lodewijk Asscher mengumumkan rencana pemerintah untuk mengirimkan enam jet tempur F-16 ke Jordania. Armada serang itu bakal memperkuat pasukan koalisi yang sedang melancarkan misi antiteror di perbatasan Iraq dan Syria. ‘Ini merupakan tanggapan pemerintah atas permintaan Iraq terhadap masyarakat internasional,’ ujarnya.
Setelah melakukan rapat tertutup selama sekitar empat jam, kabinet Belanda sepakat mendukung pertempuran koalisi di perbatasan Iraq dan Syria. Selain mengirimkan enam jet tempur F-16, Negeri Oranye itu bakal menyertakan dua jet cadangan beserta 250 pilot dan staf. Belanda juga akan mengirimkan 130 pelatih militer ke Iraq.
Dari Kota Paris, Presiden Francois Hollande menyatakan bahwa parlemen sedang mempertimbangkan wacana untuk memperpanjang aksi militer Prancis di Syria. Sejauh ini Negeri Menara Eiffel itu telah terlibat dalam serangan udara antiteror di perbatasan Iraq dan Syria. ‘Prancis akan mengintensifkan dukungan terhadap oposisi Syria yang memerangi ekstremis IS,’ katanya tanpa memberikan keterangan terperinci.
Sementara itu, PM Inggris David Cameron menegaskan, London segera menyusul Prancis dalam misi antiteror koalisi. Rencananya, Inggris juga mengirimkan armada dan pasukan untuk menggempur sarang IS dari udara. ‘Saat keamanan dan keselamatan warga Inggris menjadi taruhan, kita harus langsung beraksi tanpa kompromi,’ tegasnya. Tapi, dia harus lebih dulu meminta restu parlemen.
Kemarin serangan koalisi di beberapa kilang minyak Syria menewaskan sekitar 20 orang. Selama ini ada sekitar 11 kilang minyak di perbatasan Iraq dan Syria yang jatuh ke tangan militan. Setiap hari ISIS bisa meraup keuntungan hingga USD 3 juta (sekitar Rp 36 miliar) dari penyelundupan, pencurian, serta penggelapan minyak. Dana tersebut digunakan untuk membiayai aktivitas teror mereka.
Kemarin pasukan koalisi sukses meluluhlantakkan sedikitnya empat kompleks penyulingan minyak bumi dan tiga kilang minyak di Kota Mayadeen, sebelah timur Provinsi Deir el-Zour, dan sekitarnya. Serangan udara itu menewaskan sekitar 14 militan dan lima warga sipil. Sebelumnya, serangan udara koalisi di beberapa titik di Syria menewaskan sekitar 140 orang yang diklaim sebagai militan. (AP/AFP/hep/c5/ami)