JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR, Nurhayati Ali Assegaf tidak mau pihaknya disalahkan atas hasil rapat paripuna RUU Pilkada. Menurutnya, fraksi-fraksi yang tidak mengikuti langkah Demokrat walk out lah yang pantas disalahkan.
“Kalau misalnya ada fraksi lain yang memang benar-benar mendukung pilkada langsung, kenapa tidak ikut WO bersama kami? Sekarang kan jadi kasihan masyarakat,” kata Nurhayati kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (29/9).
Fraksi-fraksi yang dimaksud Nurhayati adalah, PDI Perjuangan, PKB dan Hanura. Sebelum Demokrat melakukan walk out, ketiga fraksi tersebut sempat secara terbuka menyatakan dukungan terhadap usulan Demokrat.
Menurut Nurhayati, kalau fraksi-fraksi itu ikut walk out, paripurna tidak mungkin bisa mengambil keputusan. Pasalnya, jumlah peserta sidang akan menjadi tidak korum.
Langkah walk out sendiri, diakui Nurhayati, sebenarnya bertujuan untuk membuat sidang tidak korum. Tapi sayang, strateginya ini tidak bisa dibaca oleh fraksi-fraksi pendukung pilkada langsung lainnya.
“WO keputusan saya. Karena saya lihat memang tidak mungkin menang (di paripurna), dan tadinya saya berharap kalau misalnya ada yang menyetujui (usulan Demokrat) ya ikut WO,” pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR, Nurhayati Ali Assegaf tidak mau pihaknya disalahkan atas hasil rapat paripuna RUU Pilkada. Menurutnya, fraksi-fraksi yang tidak mengikuti langkah Demokrat walk out lah yang pantas disalahkan.
“Kalau misalnya ada fraksi lain yang memang benar-benar mendukung pilkada langsung, kenapa tidak ikut WO bersama kami? Sekarang kan jadi kasihan masyarakat,” kata Nurhayati kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (29/9).
Fraksi-fraksi yang dimaksud Nurhayati adalah, PDI Perjuangan, PKB dan Hanura. Sebelum Demokrat melakukan walk out, ketiga fraksi tersebut sempat secara terbuka menyatakan dukungan terhadap usulan Demokrat.
Menurut Nurhayati, kalau fraksi-fraksi itu ikut walk out, paripurna tidak mungkin bisa mengambil keputusan. Pasalnya, jumlah peserta sidang akan menjadi tidak korum.
Langkah walk out sendiri, diakui Nurhayati, sebenarnya bertujuan untuk membuat sidang tidak korum. Tapi sayang, strateginya ini tidak bisa dibaca oleh fraksi-fraksi pendukung pilkada langsung lainnya.
“WO keputusan saya. Karena saya lihat memang tidak mungkin menang (di paripurna), dan tadinya saya berharap kalau misalnya ada yang menyetujui (usulan Demokrat) ya ikut WO,” pungkasnya. (dil/jpnn)