26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pancasila Diajarkan Lagi di Sekolah


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kemendikbud mengubah lagi materi pelajaran di sekolah terkait dengan pemahaman Pancasila ke siswa Indonesia. Bertepatan dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila, besok ( 1/10), Kemendikbud akan mengembalikan mata pelajaran Pancasila yang selama ini sudah dihapus.

 

Mendikbud  Mohammad Nuh menuturkan, penguatan Pancasila di lingkungan sekolah di antaranya adalah, menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).


Mata pelajaran ini muncul lagi dalam struktur Kurikulum 2013. Sebelumnya mata pelajaran ini dihapus dan diganti menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

 

Nuh menjelaskan, dalam implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PPKn diperkuat lagi dalam isi atau substansi pelajaran dan metode pembelajarannya.


“Sehingga dihasilkan warga negara yang cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya,” ucapnya kemarin. Selain itu, juga bisa membentuk masyarakat Indonesia yang berkarakter dan bertanggung jawab.

 

Untuk memperkuat metode pembelajaran PPKn di Kurikulum 2013, para guru sudah mendapatkan pelatihan. Dengan latihan secara berjenjang, mulai tingkat nasional hingga sekolah itu, diharapkan sistem pembelajaran PPKn benar-benar efektif.

 

Terkait dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila besok, Nuh menyiapkan pidato khusus. Intinya adalah, peringatan hari Kesaktian Pancasila haruslah dipandang sebagai upaya melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan Pancasila. Yakni Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan yang telah teruji.

 

Paling terkini tantangan yang bisa merusak Pancasila adalah gerakan radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria). Beruntung, dengan kekompakan aparat penegak hukum dan masyarakat, gerakan itu tidak sampai meluas di kalangan masyarakat. Semua kompak menghadang gerakan yang akan menciptakan negara Islam itu dengan sigap.

 

Dalam momentum peringatan hari Kesaktian Pancasila besok, Nuh mengajak semua masyarakat harus tetap berusaha dan berjuang mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Seperti biasanya peringatan hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan di Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.


Lubang Buaya merupakan tempat pembuangan korban Gerakan 30 September pada 1965 silam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin langsung upacara peringatan tersebut. (wan/end)


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kemendikbud mengubah lagi materi pelajaran di sekolah terkait dengan pemahaman Pancasila ke siswa Indonesia. Bertepatan dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila, besok ( 1/10), Kemendikbud akan mengembalikan mata pelajaran Pancasila yang selama ini sudah dihapus.

 

Mendikbud  Mohammad Nuh menuturkan, penguatan Pancasila di lingkungan sekolah di antaranya adalah, menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).


Mata pelajaran ini muncul lagi dalam struktur Kurikulum 2013. Sebelumnya mata pelajaran ini dihapus dan diganti menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

 

Nuh menjelaskan, dalam implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PPKn diperkuat lagi dalam isi atau substansi pelajaran dan metode pembelajarannya.


“Sehingga dihasilkan warga negara yang cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya,” ucapnya kemarin. Selain itu, juga bisa membentuk masyarakat Indonesia yang berkarakter dan bertanggung jawab.

 

Untuk memperkuat metode pembelajaran PPKn di Kurikulum 2013, para guru sudah mendapatkan pelatihan. Dengan latihan secara berjenjang, mulai tingkat nasional hingga sekolah itu, diharapkan sistem pembelajaran PPKn benar-benar efektif.

 

Terkait dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila besok, Nuh menyiapkan pidato khusus. Intinya adalah, peringatan hari Kesaktian Pancasila haruslah dipandang sebagai upaya melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan Pancasila. Yakni Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan yang telah teruji.

 

Paling terkini tantangan yang bisa merusak Pancasila adalah gerakan radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria). Beruntung, dengan kekompakan aparat penegak hukum dan masyarakat, gerakan itu tidak sampai meluas di kalangan masyarakat. Semua kompak menghadang gerakan yang akan menciptakan negara Islam itu dengan sigap.

 

Dalam momentum peringatan hari Kesaktian Pancasila besok, Nuh mengajak semua masyarakat harus tetap berusaha dan berjuang mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Seperti biasanya peringatan hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan di Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.


Lubang Buaya merupakan tempat pembuangan korban Gerakan 30 September pada 1965 silam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin langsung upacara peringatan tersebut. (wan/end)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/