26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Noriko Siap Tanggalkan Gelar Bangsawan

Foto: IST Putri Noriko dan calon suaminya Kunimaro Senge.
Foto: IST
Putri Noriko dan calon suaminya Kunimaro Senge.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Putri Noriko segera melepas masa lajang. Mendekati hari pernikahannya, perempuan 26 tahun itu sibuk menjalani rangkaian ritual dan upacara adat. Kemarin (2/10) Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran merilis foto sang putri yang sedang menjalani ritual keagamaan di istana kekaisaran di Kota Tokyo.

Dalam balutan kimono merah, anak kedua mendiang Pangeran Norihito itu terlihat khusyuk menjalani ritual Shinto. Tidak jelas kapan Noriko menjalani ritual wajib bagi pengantin Jepang tersebut. Bahkan, pihak kekaisaran belum bersedia memublikasikan tanggal pernikahan alumnus Gakushuin University itu. Mereka hanya menyatakan, Noriko bakal menikah pada musim gugur ini.

Berita pernikahan Noriko mulai menyebar sekitar pertengahan tahun ini. Tepatnya, setelah dia bertunangan dengan Kunimaro Senge pada 27 Mei lalu. Rencananya, pasangan itu menikah di Kuil Besar Izumo di Kota Izumo, Prefektur Shimane. Setelah menikah, Noriko bakal kehilangan gelarnya sebagai putri. Dia juga harus rela meninggalkan istana dan tinggal bersama sang suami.

“Saya ingin memiliki keluarga yang sehat, ceria, dan baik-baik saja,” kata Noriko tentang keluarga ideal yang dia cita-citakan.

Dia tidak peduli dengan status sosial yang akan berubah setelah resmi menjadi istri Senge. Setelah menikah, dia bakal tinggal di Izumo bersama sang suami yang berprofesi sebagai kannushi atau pendeta senior di Kuil Besar Izumo.

Senge adalah putra pemimpin Kuil Besar Izumo. Sejoli itu bertemu pada April 2007 saat Noriko berkunjung ke kuil tua tersebut. Tidak lama setelah itu, mereka menjadi sepasang kekasih. Bahkan, orang tua Senge langsung berbicara tentang pernikahan tidak lama setelah pertemuan pertamanya dengan sang putri. Saat itu Noriko berstatus mahasiswi.

“Setelah ritual nosai no gi, mereka berdua resmi menjadi suami istri,” terang Asahi Shimbun.

Selanjutnya, Noriko akan menjalani hari-harinya bersama Senge yang 14 tahun lebih tua sebagai orang biasa. Dengan lepasnya gelar kebangsawanan Noriko, jumlah keluarga kaisar otomatis berkurang. Bulan depan, jumlah keluarga kaisar menjadi 21, termasuk tujuh perempuan yang belum menikah. (Reuters/AsahiShimbun/hep/c23/ami)

Foto: IST Putri Noriko dan calon suaminya Kunimaro Senge.
Foto: IST
Putri Noriko dan calon suaminya Kunimaro Senge.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Putri Noriko segera melepas masa lajang. Mendekati hari pernikahannya, perempuan 26 tahun itu sibuk menjalani rangkaian ritual dan upacara adat. Kemarin (2/10) Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran merilis foto sang putri yang sedang menjalani ritual keagamaan di istana kekaisaran di Kota Tokyo.

Dalam balutan kimono merah, anak kedua mendiang Pangeran Norihito itu terlihat khusyuk menjalani ritual Shinto. Tidak jelas kapan Noriko menjalani ritual wajib bagi pengantin Jepang tersebut. Bahkan, pihak kekaisaran belum bersedia memublikasikan tanggal pernikahan alumnus Gakushuin University itu. Mereka hanya menyatakan, Noriko bakal menikah pada musim gugur ini.

Berita pernikahan Noriko mulai menyebar sekitar pertengahan tahun ini. Tepatnya, setelah dia bertunangan dengan Kunimaro Senge pada 27 Mei lalu. Rencananya, pasangan itu menikah di Kuil Besar Izumo di Kota Izumo, Prefektur Shimane. Setelah menikah, Noriko bakal kehilangan gelarnya sebagai putri. Dia juga harus rela meninggalkan istana dan tinggal bersama sang suami.

“Saya ingin memiliki keluarga yang sehat, ceria, dan baik-baik saja,” kata Noriko tentang keluarga ideal yang dia cita-citakan.

Dia tidak peduli dengan status sosial yang akan berubah setelah resmi menjadi istri Senge. Setelah menikah, dia bakal tinggal di Izumo bersama sang suami yang berprofesi sebagai kannushi atau pendeta senior di Kuil Besar Izumo.

Senge adalah putra pemimpin Kuil Besar Izumo. Sejoli itu bertemu pada April 2007 saat Noriko berkunjung ke kuil tua tersebut. Tidak lama setelah itu, mereka menjadi sepasang kekasih. Bahkan, orang tua Senge langsung berbicara tentang pernikahan tidak lama setelah pertemuan pertamanya dengan sang putri. Saat itu Noriko berstatus mahasiswi.

“Setelah ritual nosai no gi, mereka berdua resmi menjadi suami istri,” terang Asahi Shimbun.

Selanjutnya, Noriko akan menjalani hari-harinya bersama Senge yang 14 tahun lebih tua sebagai orang biasa. Dengan lepasnya gelar kebangsawanan Noriko, jumlah keluarga kaisar otomatis berkurang. Bulan depan, jumlah keluarga kaisar menjadi 21, termasuk tujuh perempuan yang belum menikah. (Reuters/AsahiShimbun/hep/c23/ami)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/