25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Puluhan Rumah Hancur Disapu Puting Beliung

DELISERDANG- Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan fasilitas sosial di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (11/6) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun puluhan rumah warga di tiga dusun di Kecamatan Hamparan Perak masing-masing Dusun XVI Klumpang Kampung, Dusun XVII Klumpang Kebon serta Dusun XVIII Payabakung hancur. Dua warga dusun Klumpang Kebon Hardinata (18) dan Irawadi (42) mengalami luka-luka terkena atap rumah milik warga yang berterbangan.
Seorang warga Dusun XVI Klumpang Kampung

Kasiman (69) mengatakan, angin puting beliung datang malam hari disertai hujan deras dan aliran listrik padam. “Semua warga saat itu memilih bertahan di dalam rumah selama satu jam lebih sampai puting beliung berlalu,” ujarnya.

Menurutnya, angin kencang datang dari arah barat menuju ke arah timur dan membentuk satu pusaran yang tinggi. “Semua benda yang ada di sekitar lintasan puting beliung ikut berterbangan.
Kepala Desa Klumpang Kampung, Ismanto mengatakan,kejadian seperti itu merupakan kejadian yang pertama. Sedikitnya, katanya, ada 10 rumah yang sudah rata dengan tanah di desanya.
Ismanto menjelaskan saat ini bantuan seperti mie instan, beras, teh kotak dan gula sudah mulai berdatangan ke posko bantuan. Ismanto menambahkan untuk sementara warga yang rumahnya menginap di rumah tetangga atau di posko bantuan yang sudah disediakan.

“Kita akan membangun posko lagi apabila posko yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung warga dan bantuan,” tandasnya.

Camat Hamparan Perak, Faisal Arif yang ditemui di posko bantuan mengatakan, akan akan terus memantau warga. “Masih banyak rumah warga dan infrastruktur lainnya yang belum terdata. Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memonitoring berapa jumlah kerusakan akibat terpaan angin puting beliung ini,” ujarnya.
Faisal menambahkan, rencananya pihaknya akan bekerjasama melakukan gotong royong melibatkan Koramil XII Hamparan Perak untuk mempercepat dan menata kembali beberapa dusun yang ruamhnya hancur.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Belawan, Sampe Simangunsong mengatakan angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari saat suhu udara panas dan awan hitam mengumpul. “Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak,” katanya.

Ahli Meteorologi, Firman Aulia menambahkan, angin puting beliung disebabkan pengaruh fisik udara dan awan cumulonimbus (Cb) atau awan rendah yang dalam waktu pergerakannnya sudah dianggap matang ataupun aktif. Sehingga dalam masa kematangannya membentuk awan berbentuk corong yang sifatnya menggulung dan berputar dan dapat menghimpun energi yang dapat menghancurkan segala sesuatu yang dilintasinya. Firman mengatakan, angin puting beliung cenderung menghancurkan tempat yang lapang dan unsur tanah yang datar. (uma/mag-11)

DELISERDANG- Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan fasilitas sosial di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (11/6) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun puluhan rumah warga di tiga dusun di Kecamatan Hamparan Perak masing-masing Dusun XVI Klumpang Kampung, Dusun XVII Klumpang Kebon serta Dusun XVIII Payabakung hancur. Dua warga dusun Klumpang Kebon Hardinata (18) dan Irawadi (42) mengalami luka-luka terkena atap rumah milik warga yang berterbangan.
Seorang warga Dusun XVI Klumpang Kampung

Kasiman (69) mengatakan, angin puting beliung datang malam hari disertai hujan deras dan aliran listrik padam. “Semua warga saat itu memilih bertahan di dalam rumah selama satu jam lebih sampai puting beliung berlalu,” ujarnya.

Menurutnya, angin kencang datang dari arah barat menuju ke arah timur dan membentuk satu pusaran yang tinggi. “Semua benda yang ada di sekitar lintasan puting beliung ikut berterbangan.
Kepala Desa Klumpang Kampung, Ismanto mengatakan,kejadian seperti itu merupakan kejadian yang pertama. Sedikitnya, katanya, ada 10 rumah yang sudah rata dengan tanah di desanya.
Ismanto menjelaskan saat ini bantuan seperti mie instan, beras, teh kotak dan gula sudah mulai berdatangan ke posko bantuan. Ismanto menambahkan untuk sementara warga yang rumahnya menginap di rumah tetangga atau di posko bantuan yang sudah disediakan.

“Kita akan membangun posko lagi apabila posko yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung warga dan bantuan,” tandasnya.

Camat Hamparan Perak, Faisal Arif yang ditemui di posko bantuan mengatakan, akan akan terus memantau warga. “Masih banyak rumah warga dan infrastruktur lainnya yang belum terdata. Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memonitoring berapa jumlah kerusakan akibat terpaan angin puting beliung ini,” ujarnya.
Faisal menambahkan, rencananya pihaknya akan bekerjasama melakukan gotong royong melibatkan Koramil XII Hamparan Perak untuk mempercepat dan menata kembali beberapa dusun yang ruamhnya hancur.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Belawan, Sampe Simangunsong mengatakan angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari saat suhu udara panas dan awan hitam mengumpul. “Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak,” katanya.

Ahli Meteorologi, Firman Aulia menambahkan, angin puting beliung disebabkan pengaruh fisik udara dan awan cumulonimbus (Cb) atau awan rendah yang dalam waktu pergerakannnya sudah dianggap matang ataupun aktif. Sehingga dalam masa kematangannya membentuk awan berbentuk corong yang sifatnya menggulung dan berputar dan dapat menghimpun energi yang dapat menghancurkan segala sesuatu yang dilintasinya. Firman mengatakan, angin puting beliung cenderung menghancurkan tempat yang lapang dan unsur tanah yang datar. (uma/mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/