27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Dorong Pemasukan dari Pajak Air Inalum

MEDAN-Terkait realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara (Sumut) yang hingga kini diperkirakan mencapai 60 persen lebih, diharapkan dapat men dekati 100 persen pada akhir tahun mendatang. Begitu juga untuk potensi masukan lain, dorongan agar pajak air permukaan (APU) PT Inalum terus digulirkan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumut, Zeir Salim Ritonga menanggapi laporan realisasi pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara per Agustus 2018 yang rata-rata diperkirakan mencapai 60 persen lebih.

Sebagaimana diketahui, target PAD sebesar 3,426 Tiliun yang berasal dari pajak daera, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

“Saya rasa angka dengan persentase sebesar itu masih kategori normal.

Namun perlu diperhatikan juga, kemungkinan lain yang menyebabkan terlambatnya arus penerimaan ke kas daerah,” ujar Zeira kepada wartawan, Jumat (31/8).

Untuk itu katanya, harus ada langkah ekstraordinary, agar capaian PAD khususnya dari sektor pajak bisa capai target atau bahkan ditingkatkan.

Kemudian, potensi penerimaan seperti dari pajak APU dari penggunaan air di Pembangkit Listri Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura cukup besar mencapai Rp500 Miliar lebih.

“Apalagi berkurangnya pendapatan dari pajak APU dari Inalum dan perusahaan lain yang seyogyanya ditargetkan Rp500 miliar lebih pada saat ini hanya teraslisasi mencapai Rp3 Miliar lebih. Mengakibatkan dipangkasnya belanja sebesar Rp400 Miliar,” katanya.

Dari kondisi itu, lanjut Zeira, Pemprov Sumut dalam hal ini harus melakukan langkah ofensif, jika kemungkinan kewajiban pajak APU tersebut tidak dijalankan. Agar katanya, Pemprov tidak dianggap kurang upaya mendapatkan masukan dari hasil kekayaan alam di Sumatera Utara.

“Ini bisa saja membawa preseden buruk teradap wibawa Pemerintah Provinsi,” sebutnya.

Dirinya pun berharap, Pemprov mendiskusikan hal ini ke pusat secara intensif agar potensi peneriman bisa direalisasikan segera. Dengan begitu, sebutnya, APBD Sumut yang kini berkisar di Rp13 Triliun bisa meningkat di tahun mendatang. Sebab, dampak positifnya akan dapat dirasakan masyarakat seperti pembangunan yang sudah banyak berjalan di Sumut oleh Pemerintah Pusat. (bal/han)

MEDAN-Terkait realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara (Sumut) yang hingga kini diperkirakan mencapai 60 persen lebih, diharapkan dapat men dekati 100 persen pada akhir tahun mendatang. Begitu juga untuk potensi masukan lain, dorongan agar pajak air permukaan (APU) PT Inalum terus digulirkan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumut, Zeir Salim Ritonga menanggapi laporan realisasi pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara per Agustus 2018 yang rata-rata diperkirakan mencapai 60 persen lebih.

Sebagaimana diketahui, target PAD sebesar 3,426 Tiliun yang berasal dari pajak daera, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

“Saya rasa angka dengan persentase sebesar itu masih kategori normal.

Namun perlu diperhatikan juga, kemungkinan lain yang menyebabkan terlambatnya arus penerimaan ke kas daerah,” ujar Zeira kepada wartawan, Jumat (31/8).

Untuk itu katanya, harus ada langkah ekstraordinary, agar capaian PAD khususnya dari sektor pajak bisa capai target atau bahkan ditingkatkan.

Kemudian, potensi penerimaan seperti dari pajak APU dari penggunaan air di Pembangkit Listri Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura cukup besar mencapai Rp500 Miliar lebih.

“Apalagi berkurangnya pendapatan dari pajak APU dari Inalum dan perusahaan lain yang seyogyanya ditargetkan Rp500 miliar lebih pada saat ini hanya teraslisasi mencapai Rp3 Miliar lebih. Mengakibatkan dipangkasnya belanja sebesar Rp400 Miliar,” katanya.

Dari kondisi itu, lanjut Zeira, Pemprov Sumut dalam hal ini harus melakukan langkah ofensif, jika kemungkinan kewajiban pajak APU tersebut tidak dijalankan. Agar katanya, Pemprov tidak dianggap kurang upaya mendapatkan masukan dari hasil kekayaan alam di Sumatera Utara.

“Ini bisa saja membawa preseden buruk teradap wibawa Pemerintah Provinsi,” sebutnya.

Dirinya pun berharap, Pemprov mendiskusikan hal ini ke pusat secara intensif agar potensi peneriman bisa direalisasikan segera. Dengan begitu, sebutnya, APBD Sumut yang kini berkisar di Rp13 Triliun bisa meningkat di tahun mendatang. Sebab, dampak positifnya akan dapat dirasakan masyarakat seperti pembangunan yang sudah banyak berjalan di Sumut oleh Pemerintah Pusat. (bal/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/