29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Lumpur Vulkanik Hujani Beberapa Desa di Tanah Karo

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Seorang warga memperhatikan erupsi Gunung Sinabung di Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (13/10/2014). Letusan yang mengeluarkan material vulkanik disertai suara gemuruh tersebut mengakibatkan beberapa desa di Karo mengalami hujan debu dan lumpur.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Seorang warga memperhatikan erupsi Gunung Sinabung di Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (13/10/2014). Letusan yang mengeluarkan material vulkanik disertai suara gemuruh tersebut mengakibatkan beberapa desa di Karo mengalami hujan debu dan lumpur.

KARO, SUMUTPOS.CO –Guguran awan panas Gunung Sinabung pada Senin (13/10) kemarin tercatat terjadi 5 kali, menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Payung dan Simpang Empat dihujani lumpur vulkanik. Jarak luncur awan panas terjadi 1 km-4 km ke Selatan-Tenggara, dan arah angin mengarah ke barat daya. Sementara tinggi kolom debu mencapai 2 km.

Sebelumnya pada Minggu (12/10) aktivitas vulkanologi Sinabung (erupsi/ awan panas guguran) berlangsung mulai pukul 00.00 wib-18.00 WIB. Tercatat 7 kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 1,5 km-2,5 km ke arah Selatan. Sementara arah angin yang sebelumnya bergerak ke Timur, kini mulai mengarah perlahan ke Barat dan Barat Daya.

Informasi diperoleh Metro Karo (Sumut Pos Grup), akibat arah angin yang berubah ke Barat, sejumlah Desa di Kecamatan Payung dan Simpang Empat dihujani debu vulkanik. Bahkan karena bercampur dengan air hujan, debu vulkanik berubah menjadi lumpur dan mendarat di sejumlah desa diantaranya, Desa Payung, Gurukinayan, Tiganderket, Sukatendel, Batukarang, Rimo Kayu, Kuta Mbaru, Nari Gunung, dan Sibintun.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Iin Kusnaidi mengatakan, aktivitas Sinabung sampai saat ini masih fluktuatif (naik-turun). Disebutnya, untuk status masih tetap di Siaga (level III).

“Karena angin mulai bergerak ke Barat, dihimbau kepada warga yang terkena dampak debu agar menggunakan masker, dan keluar rumah seperlunya. Selain itu, sumber-sumber air bersih ditutup agar tidak tercemar material debu vulkanik,” imbaunya. (prn/riza/pardi/smg/rbb)

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Seorang warga memperhatikan erupsi Gunung Sinabung di Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (13/10/2014). Letusan yang mengeluarkan material vulkanik disertai suara gemuruh tersebut mengakibatkan beberapa desa di Karo mengalami hujan debu dan lumpur.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Seorang warga memperhatikan erupsi Gunung Sinabung di Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (13/10/2014). Letusan yang mengeluarkan material vulkanik disertai suara gemuruh tersebut mengakibatkan beberapa desa di Karo mengalami hujan debu dan lumpur.

KARO, SUMUTPOS.CO –Guguran awan panas Gunung Sinabung pada Senin (13/10) kemarin tercatat terjadi 5 kali, menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Payung dan Simpang Empat dihujani lumpur vulkanik. Jarak luncur awan panas terjadi 1 km-4 km ke Selatan-Tenggara, dan arah angin mengarah ke barat daya. Sementara tinggi kolom debu mencapai 2 km.

Sebelumnya pada Minggu (12/10) aktivitas vulkanologi Sinabung (erupsi/ awan panas guguran) berlangsung mulai pukul 00.00 wib-18.00 WIB. Tercatat 7 kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 1,5 km-2,5 km ke arah Selatan. Sementara arah angin yang sebelumnya bergerak ke Timur, kini mulai mengarah perlahan ke Barat dan Barat Daya.

Informasi diperoleh Metro Karo (Sumut Pos Grup), akibat arah angin yang berubah ke Barat, sejumlah Desa di Kecamatan Payung dan Simpang Empat dihujani debu vulkanik. Bahkan karena bercampur dengan air hujan, debu vulkanik berubah menjadi lumpur dan mendarat di sejumlah desa diantaranya, Desa Payung, Gurukinayan, Tiganderket, Sukatendel, Batukarang, Rimo Kayu, Kuta Mbaru, Nari Gunung, dan Sibintun.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Iin Kusnaidi mengatakan, aktivitas Sinabung sampai saat ini masih fluktuatif (naik-turun). Disebutnya, untuk status masih tetap di Siaga (level III).

“Karena angin mulai bergerak ke Barat, dihimbau kepada warga yang terkena dampak debu agar menggunakan masker, dan keluar rumah seperlunya. Selain itu, sumber-sumber air bersih ditutup agar tidak tercemar material debu vulkanik,” imbaunya. (prn/riza/pardi/smg/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/