Survei LSI Pasca Kasus Nazaruddin di Mata Publik
JAKARTA – Kasus yang membelit Muhammad Nazaruddin memberi implikasi hebat kepada Partai Demokrat. Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA mengungkap, partai berlambang mercy itu telah terlempar dari puncak klasmen persentase dukungan pemilih terhadap partai. Hal itu terjadi pertama kali sejak Pemilu 2009.
Survei yang dilaksanakan 1-7 Juni 2011 tersebut mencatat, dukungan pemilih terhadap Demokrat tersisa 15,5 persen. Padahal, Februari 2011, atau sebelum kasus Nazaruddin, suara Partai Demokrat masih bertengger di angka 20,5 persen. Artinya, terjadi suara hilang 5 persen. “Kasus Nazaruddin mempunyai efek rusak luar biasa, suara Demokrat drop karenanya,” ujar pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA.
Menurut dia, penurunan signifikan suara Partai Demokrat itu tidak lepas dari persepsi publik yang terbangun atas kasus Nazaruddin belakangan ini.
Pada survei tersebut, LSI juga sengaja mencoba mencari penjelasan apakah kasus Nazaruddin “khususnya dugaan kasus suap sesmenpora- memiliki efek terhadap dukungan pemilih pada Demokrat. Misalnya, terungkap bahwa pemilih yang percaya ada petinggi Demokrat terlibat dalam dugaan kasus korupsi terkait proyek Sea Games, ternyata jauh lebih banyak ketimbang yang tidak percaya. Angkanya, 45,3 persen yang percaya dan 25,1 persen yang tidak percaya.
Pada survei tersebut, tingkat kepercayaan ada petinggi Demokrat yang terlibat juga coba diturunkan dalam kategori sesuai pilihan partai pada Pemilu 2009 lalu. Hasilnya, pemilih Demokrat ternyata juga mayoritas memercayai ada keterlibatan kader partai dalam perkara tersebut. Yaitu, sebanyak 47,4 persen percaya dan hanya 21,1 persen yang tidak percaya.
Lantas siapa yang paling dipercayai terlibat dalam kasus dugaan suap di menpora? pemilih menempatkan Nazaruddin pada posisi teratas. Sebanyak 53,7 persen percaya mantan politisi PPP itu terlibat, dan hanya 19,1 persen yang tidak percaya.
Urutan selanjutnya Andi Mallarangeng. Menpora itu dipercayai 40,2 persen pemilih terlibat, dan 33,5 persen tidak percaya. Sedangkan, Angelina Sondakh yang juga sempat disebut-sebut dipercayai 33,5 persen pemilih ikut terlibat, dan 30,9 persen tidak percaya.
Di sisi lain, masih didasarkan pada hasil survei LSI terakhir, Partai Golkar yang menikmati penurunan suara Demokrat terakhir. Dari sekitar 5 persen suara Demokrat yang hilang, 40 persen diantaranya pindah ke Partai Golkar. Sisanya, sebanyak 9 persen lari ke PDI Perjuangan, sebanyak 12 persen ke partai-partai lain, dan sisanya 39 persen yang masih mengambang. (dyn/bay/jpnn)