26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Mirip Charlie Hebdo, Charlie Heboh Bikin Heboh

Majalah Charlie Heboh menuai kecaman.
Majalah Charlie Heboh menuai kecaman.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebuah akun bernama Charlie Heboh di Facebook menjadi cercaan para Facebookers. Penyebabnya, admin pemilik akun Charlie Heboh mengunggah gambar-gambar dan foto majalah mirip Charlie Hebdo di Perancis.

Hanya saja, Charlie Heboh memang sudah berbahasa Indonesia. Akun itu mengaku sudah menyebar edisi perdana majalah Charlie Heboh di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

“Kami sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta. Untuk kota lain belum ada. Silakan memburu edisi perdana kami dan membaca isi di dalamnya sebelum meluapkan amarah,” tulis pengelola akun Charlie Heboh di Facebook, 1 April 2016 pukul 09.27 PM.

Sampul Charlie Heboh memang dibikin mirip Charlie Hebdo, sebuah majalah satir terbitan Perancis. Ada karikatur bergambar orang dewasa sedang memperkosa bocah perempuan yang mau sekolah.

Ada tulisan “Karikatur dan Komik Satir Khusus Orang Dewasa Bermental Baja” di sampul edisi perdana Charlie Heboh. Dua tulisan lain juga menyertai. Salah satunya bertuliskan “Tidak Disarankan Bagi MAsyarakat Ultra Religius Yang Kekurangan Piknik dan Kekurangan Hiburan”.

Tapi Charlie Heboh dalam sampulnya juga meminta maaf jika komiknya lebih banyak membahas radikalisme dalam Islam. “Secara Adalah Yang Mayoritas Di Sini…. Jangan Cildish….”

Sontak saja postingan itu mengundang beragam reaksi dan komentar. “Tunjukkan wajahmu! DPO Admin Majalah CH dan jajarannya!!!” tulis pemilik akun Khattab As-Suwailam.

Pemilik akun Vi Simangunson juga mencibir postingan Charlie Heboh. “Cari sensasi aja…malu malu in…ga punya ide yg baik..terakhir pakai otak di dengkul,” tulisnya.

“Alamatnya di mana ya tuh orang yang bikin gara-gara ngebangunin macan tidur?” ujar pemilik akun Arjuna Cakep di Facebook.

Tapi ada juga yang berkomentar datar. “Salahnya di mana?” tulis pemilik akun Fais Candra.

Selain cercaan facebookers, di situs khusus petisi change.org, juga sudah muncul permohonan resmi kepada pemerintah untuk menghapus akun facebook yang merupakan fanpage resmi Charlie Heboh.

Petisi berjudul Penolakan Terhadap Akun Charlie Heboh dan Tangkap Pelaku Pembuatnya! digagas Rizqi Awal, pengurus yayasan Majelis Dakwah Islam. Petisi itu ditujukan kepada Presiden (Joko Widodo), Polri, Kapolri dan kabareskrim.

….kita meminta kepada POLRI untuk mengusut PELAKU PROVOKASI dan PENGHINAAN ini ditangkap baik dalam keadaan HIDUP atau MATI!

Gunakan telunjuk kita! untuk melaporkan ini!

Gunakan kekuatan kita untuk ungkap siapa pelakunya….

Demikian sepenggal isi petisi dari Rizki.

Sejauh ini, terdapat 1.400 orang yang sudah memberikan dukungan.

Pengelola Charlie Heboh sendiri mengaku, sudah menaruh beberapa sample edisi perdana Charlie Heboh di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Majalah Charlie Heboh katanya sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.
Majalah Charlie Heboh katanya sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyayangkan beredarnya majalah Charlie Heboh, tiruan media sejenis terbitan Perancis yang terkenal satir. Menurutnya, aparat berwenang sebaiknya segera bertindak.

Nahrawi mengatakan, majalah Charlie Heboh dengan tampilan sampul yang provokatif bakal mengundang reaksi keras. “Kita ingin suasana sejuk terjaga. Tapi ini (Charlie Heboh, red) berpotensi mengundang reaksi keras,” ujarnya, Minggu (3/4).

Majalah Charlie Heboh menuai kecaman.
Majalah Charlie Heboh menuai kecaman.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebuah akun bernama Charlie Heboh di Facebook menjadi cercaan para Facebookers. Penyebabnya, admin pemilik akun Charlie Heboh mengunggah gambar-gambar dan foto majalah mirip Charlie Hebdo di Perancis.

Hanya saja, Charlie Heboh memang sudah berbahasa Indonesia. Akun itu mengaku sudah menyebar edisi perdana majalah Charlie Heboh di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

“Kami sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta. Untuk kota lain belum ada. Silakan memburu edisi perdana kami dan membaca isi di dalamnya sebelum meluapkan amarah,” tulis pengelola akun Charlie Heboh di Facebook, 1 April 2016 pukul 09.27 PM.

Sampul Charlie Heboh memang dibikin mirip Charlie Hebdo, sebuah majalah satir terbitan Perancis. Ada karikatur bergambar orang dewasa sedang memperkosa bocah perempuan yang mau sekolah.

Ada tulisan “Karikatur dan Komik Satir Khusus Orang Dewasa Bermental Baja” di sampul edisi perdana Charlie Heboh. Dua tulisan lain juga menyertai. Salah satunya bertuliskan “Tidak Disarankan Bagi MAsyarakat Ultra Religius Yang Kekurangan Piknik dan Kekurangan Hiburan”.

Tapi Charlie Heboh dalam sampulnya juga meminta maaf jika komiknya lebih banyak membahas radikalisme dalam Islam. “Secara Adalah Yang Mayoritas Di Sini…. Jangan Cildish….”

Sontak saja postingan itu mengundang beragam reaksi dan komentar. “Tunjukkan wajahmu! DPO Admin Majalah CH dan jajarannya!!!” tulis pemilik akun Khattab As-Suwailam.

Pemilik akun Vi Simangunson juga mencibir postingan Charlie Heboh. “Cari sensasi aja…malu malu in…ga punya ide yg baik..terakhir pakai otak di dengkul,” tulisnya.

“Alamatnya di mana ya tuh orang yang bikin gara-gara ngebangunin macan tidur?” ujar pemilik akun Arjuna Cakep di Facebook.

Tapi ada juga yang berkomentar datar. “Salahnya di mana?” tulis pemilik akun Fais Candra.

Selain cercaan facebookers, di situs khusus petisi change.org, juga sudah muncul permohonan resmi kepada pemerintah untuk menghapus akun facebook yang merupakan fanpage resmi Charlie Heboh.

Petisi berjudul Penolakan Terhadap Akun Charlie Heboh dan Tangkap Pelaku Pembuatnya! digagas Rizqi Awal, pengurus yayasan Majelis Dakwah Islam. Petisi itu ditujukan kepada Presiden (Joko Widodo), Polri, Kapolri dan kabareskrim.

….kita meminta kepada POLRI untuk mengusut PELAKU PROVOKASI dan PENGHINAAN ini ditangkap baik dalam keadaan HIDUP atau MATI!

Gunakan telunjuk kita! untuk melaporkan ini!

Gunakan kekuatan kita untuk ungkap siapa pelakunya….

Demikian sepenggal isi petisi dari Rizki.

Sejauh ini, terdapat 1.400 orang yang sudah memberikan dukungan.

Pengelola Charlie Heboh sendiri mengaku, sudah menaruh beberapa sample edisi perdana Charlie Heboh di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Majalah Charlie Heboh katanya sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.
Majalah Charlie Heboh katanya sudah menaruh beberapa sample di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyayangkan beredarnya majalah Charlie Heboh, tiruan media sejenis terbitan Perancis yang terkenal satir. Menurutnya, aparat berwenang sebaiknya segera bertindak.

Nahrawi mengatakan, majalah Charlie Heboh dengan tampilan sampul yang provokatif bakal mengundang reaksi keras. “Kita ingin suasana sejuk terjaga. Tapi ini (Charlie Heboh, red) berpotensi mengundang reaksi keras,” ujarnya, Minggu (3/4).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/