JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Geliat para kader Partai Golkar (PG) makin intens jelang Musyawarah Nasional (Munas) IX yang akan digelar Januari 2015 nanti. Bebrapa kader dimunculkan untuk menjadi ketua umum (ketum) yang baru.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung punya kriteria tersendiri. Menurutnya, calon ketua umum haruslah memiliki komitmen untuk membesarkan organisasi. “Saya apresiasi concern mereka. Kami hendaki partai ini dipimpin oleh orang yang berkomitmen pada partai, penuh total mengelola partai,” katanya dalam acara silaturrahmi dewan pertimbangan Golkar bertema ‘Mewujudkan Visi 2045 Melalui Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar’ di hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/10).
Menurut Akbar, calon ketua umum Golkar mendatang tidak boleh setengah-setengah dalam mengelola partai. “Business as usual tidak ada, harus total sebagai politisi. Tidak boleh setengah-setengah, saya titip pada kalian semua Pak Agung Laksono, MS Hidayat,” jelasnya.
Lebih jauh, lanjut Akbar, Golkar memerlukan kemampuan manajerial yang baik. Hal ini agar bisa memenangkan Pemilu 2019 yang akan datang. “Yang tidak kalah penting, kepekaan pada masalah-masalah pada masyarakat. Passion kita ingin partai maju, memberi kontribusi pada pembangunan bangsa kita,” tegasnya.(dem/jpnn/rbb)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Geliat para kader Partai Golkar (PG) makin intens jelang Musyawarah Nasional (Munas) IX yang akan digelar Januari 2015 nanti. Bebrapa kader dimunculkan untuk menjadi ketua umum (ketum) yang baru.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung punya kriteria tersendiri. Menurutnya, calon ketua umum haruslah memiliki komitmen untuk membesarkan organisasi. “Saya apresiasi concern mereka. Kami hendaki partai ini dipimpin oleh orang yang berkomitmen pada partai, penuh total mengelola partai,” katanya dalam acara silaturrahmi dewan pertimbangan Golkar bertema ‘Mewujudkan Visi 2045 Melalui Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar’ di hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/10).
Menurut Akbar, calon ketua umum Golkar mendatang tidak boleh setengah-setengah dalam mengelola partai. “Business as usual tidak ada, harus total sebagai politisi. Tidak boleh setengah-setengah, saya titip pada kalian semua Pak Agung Laksono, MS Hidayat,” jelasnya.
Lebih jauh, lanjut Akbar, Golkar memerlukan kemampuan manajerial yang baik. Hal ini agar bisa memenangkan Pemilu 2019 yang akan datang. “Yang tidak kalah penting, kepekaan pada masalah-masalah pada masyarakat. Passion kita ingin partai maju, memberi kontribusi pada pembangunan bangsa kita,” tegasnya.(dem/jpnn/rbb)