29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

DPR Tandingan, Ngambek ke KMP Atau ke Jokowi?

Foto: Ricardo/JPNN.com Pimpinan DPR sementara versi KIH, Ida Fauziyah (tengah) saat memimpin sidang Paripurna DPR versi Koalisi Indonesi Hebat (KIH), Jakarta, Jumat (31/10). Mereka membahas mengenai alat kelengkapan dewan (AKD).
Foto: Ricardo/JPNN.com
Pimpinan DPR sementara versi KIH, Ida Fauziyah (tengah) saat memimpin sidang Paripurna DPR versi Koalisi Indonesi Hebat (KIH), Jakarta, Jumat (31/10). Mereka membahas mengenai alat kelengkapan dewan (AKD).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kemunculan DPR ‘tandingan’ yang digarap Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Gedung DPR Senayan menuai beragam penilaian. Ada yang mendukung, dan tak sedikit pula yang mencerca.

Pemerhati politik dari Universitas Andalas, Efrinaldi menilai, sikap yang kini diambil KIH mulai menghambat kinerja anggota DPR. “Terlepas dari mana yang benar, manuver KIH membuat kecepatan DPR bekerja jadi berkurang,” ujar Efrinaldi di Jakarta, Sabtu (1/11).

Selain itu, tak salah juga jika muncul anggapan bahwa DPR ‘tandingan’ ini, adalah bentuk kekecewaan koalisi yang dinakhodai PDI Perjuangan kepada Joko Widodo, terkait hasil rumusan kabinet yang mungkin tak memuaskan beberapa pihak internal.

“Ya itu bisa terjadi. Mereka (DPR ‘tandingan’) ini adalah ekspresi ngambek. Bisa jadi memang ditujukan kepada KMP (Koalisi Merah Putih) yang menyapu bersih kue kekuasaan di legislatif pusat, bisa juga ngambek ke Jokowi karena jatah menteri tidak sesuai keinginan mereka,” tandas Efrinaldi.

Sedikit kilas balik, fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat membuat DPR ‘tandingan’. Belum bisa dipastikan siapa yang akan memimpin DPR ‘tandingan’. Anggota Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung yang awalnya ditunjuk menjadi ketua, justru tak hadir saat DPR ‘tandingan’ tersebut menggelar paripurna pertama versi mereka, Jumat (31/10). (adk/jpnn)

Foto: Ricardo/JPNN.com Pimpinan DPR sementara versi KIH, Ida Fauziyah (tengah) saat memimpin sidang Paripurna DPR versi Koalisi Indonesi Hebat (KIH), Jakarta, Jumat (31/10). Mereka membahas mengenai alat kelengkapan dewan (AKD).
Foto: Ricardo/JPNN.com
Pimpinan DPR sementara versi KIH, Ida Fauziyah (tengah) saat memimpin sidang Paripurna DPR versi Koalisi Indonesi Hebat (KIH), Jakarta, Jumat (31/10). Mereka membahas mengenai alat kelengkapan dewan (AKD).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kemunculan DPR ‘tandingan’ yang digarap Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Gedung DPR Senayan menuai beragam penilaian. Ada yang mendukung, dan tak sedikit pula yang mencerca.

Pemerhati politik dari Universitas Andalas, Efrinaldi menilai, sikap yang kini diambil KIH mulai menghambat kinerja anggota DPR. “Terlepas dari mana yang benar, manuver KIH membuat kecepatan DPR bekerja jadi berkurang,” ujar Efrinaldi di Jakarta, Sabtu (1/11).

Selain itu, tak salah juga jika muncul anggapan bahwa DPR ‘tandingan’ ini, adalah bentuk kekecewaan koalisi yang dinakhodai PDI Perjuangan kepada Joko Widodo, terkait hasil rumusan kabinet yang mungkin tak memuaskan beberapa pihak internal.

“Ya itu bisa terjadi. Mereka (DPR ‘tandingan’) ini adalah ekspresi ngambek. Bisa jadi memang ditujukan kepada KMP (Koalisi Merah Putih) yang menyapu bersih kue kekuasaan di legislatif pusat, bisa juga ngambek ke Jokowi karena jatah menteri tidak sesuai keinginan mereka,” tandas Efrinaldi.

Sedikit kilas balik, fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat membuat DPR ‘tandingan’. Belum bisa dipastikan siapa yang akan memimpin DPR ‘tandingan’. Anggota Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung yang awalnya ditunjuk menjadi ketua, justru tak hadir saat DPR ‘tandingan’ tersebut menggelar paripurna pertama versi mereka, Jumat (31/10). (adk/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/