26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BHD Lengser, George Toisutta Naik

JAKARTA- Pemerintah melakukan perombakan dewan komisaris pada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Figur terkenal seperti mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) lengser dari kursi komisaris utama PT KAI. Sedangkan KSAD George Toisutta naik menjadi komisaris utama PT Pindad.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, perombakan dewan komisaris di lima BUMN merupakan langkah penyegaran. “Lima BUMN yang mengalami pergantian dewan komisaris adalah PT KAI, PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia (DI), dan PT Dahana,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (13/6).

Untuk PT KAI, lanjut dia, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Bambang Hendarso Danuri dari jabatan komisaris utama. “Selanjutnya, pemegang saham mengangkat Iman Haryatna sebagai komisaris utama PT KAI,” katanya.

Masa jabatan BHD sebagai komisaris utama PT KAI tergolong singkat. Mantan Kapolri itu baru diangkat pada 27 Januari 2011 lalu, sehingga sampai diberhentikan kemarin BHD belum genap 6 bulan menjabat.

Menurut Mustafa, alasan penggantian BHD lebih dikarenakan yang bersangkutan ingin menikmati masa pensiun tanpa harus terikat dengan kegiatan korporasi. “Beliau mengundurkan diri dan kami setujui,” ucapnya.
Di PT Pindad, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo (sebagai komisaris utama) dan Mayjen (Purn) Sardan Marbun (sebagai anggota dewan komisaris). Selanjutnya mengangkat Jenderal TNI George Toisutta (sebagai komisaris utama) dan Brigjen TNI Maman Soemantri (sebagai anggota dewan komisaris).

Mustafa menyebut, masa jabatan Toisutta sebagai KSAD memang segera berakhir. Namun, hal tersebut bukan menjadi masalah untuk menduduki kursi komisaris utama perusahaan produsen alat utama sistem persenjataan (alutista) tersebut. Toisutta mengakui, dirinya memang masih awam dengan dunia korporasi. “Karena itu, saya masih harus belajar dulu,” ujarnya.

Di PT PAL, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno (sebagai komisaris utama), Thomas Daryanto (sebagai wakil komisaris utama), Laksda TNI Ir Sudaryanto MM (sebagai anggota dewan komisaris), Dr Wahono Sumaryono Apt APU (sebagai anggota dewan komisaris) dan Laksda TNI Ir Banu Kastoyo (sebagai anggota dewan komisaris).

Selanjutnya, mengangkat Soeparno (sebagai komisaris utama) Sunardjo (sebagai wakil komisaris utama), Ateng Alibasyah (sebagai anggota dewan komisaris), Sambas Mulyana (sebagai anggota dewan komisaris), dan Silmy Karim (sebagai anggota dewan komisaris).

Adapun untuk PT DI, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Marsekal TNI Subandrio (sebagai Komisaris Utama) dan mengangkat Marsekal TNI Imam Sufaat (sebagai komisaris utama). Terakhir di PT Dahana, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Lilik Hendrajaya (sebagai komisaris utama) dan Mayjen Pol (Purn) I Wayan Karya (sebagai anggota dewan komisaris).
Selanjutnya mengangkat Eddy Sumarno Siradj (sebagai komisaris utama), Ferial Manaf (sebagai anggota dewan komisaris), dan Marzan Aziz Iskandar (sebagai anggota dewan komisaris). (owi/oki/jpnn)

JAKARTA- Pemerintah melakukan perombakan dewan komisaris pada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Figur terkenal seperti mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) lengser dari kursi komisaris utama PT KAI. Sedangkan KSAD George Toisutta naik menjadi komisaris utama PT Pindad.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, perombakan dewan komisaris di lima BUMN merupakan langkah penyegaran. “Lima BUMN yang mengalami pergantian dewan komisaris adalah PT KAI, PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia (DI), dan PT Dahana,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (13/6).

Untuk PT KAI, lanjut dia, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Bambang Hendarso Danuri dari jabatan komisaris utama. “Selanjutnya, pemegang saham mengangkat Iman Haryatna sebagai komisaris utama PT KAI,” katanya.

Masa jabatan BHD sebagai komisaris utama PT KAI tergolong singkat. Mantan Kapolri itu baru diangkat pada 27 Januari 2011 lalu, sehingga sampai diberhentikan kemarin BHD belum genap 6 bulan menjabat.

Menurut Mustafa, alasan penggantian BHD lebih dikarenakan yang bersangkutan ingin menikmati masa pensiun tanpa harus terikat dengan kegiatan korporasi. “Beliau mengundurkan diri dan kami setujui,” ucapnya.
Di PT Pindad, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo (sebagai komisaris utama) dan Mayjen (Purn) Sardan Marbun (sebagai anggota dewan komisaris). Selanjutnya mengangkat Jenderal TNI George Toisutta (sebagai komisaris utama) dan Brigjen TNI Maman Soemantri (sebagai anggota dewan komisaris).

Mustafa menyebut, masa jabatan Toisutta sebagai KSAD memang segera berakhir. Namun, hal tersebut bukan menjadi masalah untuk menduduki kursi komisaris utama perusahaan produsen alat utama sistem persenjataan (alutista) tersebut. Toisutta mengakui, dirinya memang masih awam dengan dunia korporasi. “Karena itu, saya masih harus belajar dulu,” ujarnya.

Di PT PAL, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno (sebagai komisaris utama), Thomas Daryanto (sebagai wakil komisaris utama), Laksda TNI Ir Sudaryanto MM (sebagai anggota dewan komisaris), Dr Wahono Sumaryono Apt APU (sebagai anggota dewan komisaris) dan Laksda TNI Ir Banu Kastoyo (sebagai anggota dewan komisaris).

Selanjutnya, mengangkat Soeparno (sebagai komisaris utama) Sunardjo (sebagai wakil komisaris utama), Ateng Alibasyah (sebagai anggota dewan komisaris), Sambas Mulyana (sebagai anggota dewan komisaris), dan Silmy Karim (sebagai anggota dewan komisaris).

Adapun untuk PT DI, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Marsekal TNI Subandrio (sebagai Komisaris Utama) dan mengangkat Marsekal TNI Imam Sufaat (sebagai komisaris utama). Terakhir di PT Dahana, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Lilik Hendrajaya (sebagai komisaris utama) dan Mayjen Pol (Purn) I Wayan Karya (sebagai anggota dewan komisaris).
Selanjutnya mengangkat Eddy Sumarno Siradj (sebagai komisaris utama), Ferial Manaf (sebagai anggota dewan komisaris), dan Marzan Aziz Iskandar (sebagai anggota dewan komisaris). (owi/oki/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/