ZURICH, SUMUTPOS.CO – Sekitar seratus mahasiswa ETH University, Zurich, Swiss melakukan unjuk rasa saat Presiden FIFA Sepp Blatter berada di kampus tersebut untuk memberikan kuliah umum, Rabu (5/11) waktu setempat.
Dilansir dari Sky Sports, Kamis (6/11), polisi anti huru-hara pun diterjunkan menyusul massa sudah melempar kawasan kampus dengan bom asap. Massa yang kemudian mendekati gedung dan bersikeras untuk masuk ke ruang di mana Blatter memberikan ceramah, akhirnya berhasil diblokir polisi.
Lalu lintas di kawasan kampus tersebut sempat mengalami macet total. Tak ada keterangan resmi dari massa, namun dari spanduk yang mereka bawa, tampak protes ditujukan terkait niat Blatter yang ingin mencalonkan diri kembali menjadi Presiden FIFA. DI anatar spanduk itu bertuliskan slogan seperti Chase Blatter Away. Mereka menilai Blatter penyebab malapetaka.
Blatter (78 tahun) memang memang berencana untuk maju lagi dalam pemilihan presiden FIFA tahun depan. Meski sudah memipin FIFA selama empat tahun, pria yang berdomisili di Swiss itu ingin memimpin kembali.(adk/jpnn)
ZURICH, SUMUTPOS.CO – Sekitar seratus mahasiswa ETH University, Zurich, Swiss melakukan unjuk rasa saat Presiden FIFA Sepp Blatter berada di kampus tersebut untuk memberikan kuliah umum, Rabu (5/11) waktu setempat.
Dilansir dari Sky Sports, Kamis (6/11), polisi anti huru-hara pun diterjunkan menyusul massa sudah melempar kawasan kampus dengan bom asap. Massa yang kemudian mendekati gedung dan bersikeras untuk masuk ke ruang di mana Blatter memberikan ceramah, akhirnya berhasil diblokir polisi.
Lalu lintas di kawasan kampus tersebut sempat mengalami macet total. Tak ada keterangan resmi dari massa, namun dari spanduk yang mereka bawa, tampak protes ditujukan terkait niat Blatter yang ingin mencalonkan diri kembali menjadi Presiden FIFA. DI anatar spanduk itu bertuliskan slogan seperti Chase Blatter Away. Mereka menilai Blatter penyebab malapetaka.
Blatter (78 tahun) memang memang berencana untuk maju lagi dalam pemilihan presiden FIFA tahun depan. Meski sudah memipin FIFA selama empat tahun, pria yang berdomisili di Swiss itu ingin memimpin kembali.(adk/jpnn)